04/?

3.4K 627 47
                                    

Rin itu cengeng.

Meskipun tubuhnya terlihat sekuat baja, tapi percayalah, hatinya tidak sekuat itu.

Tak jarang dia menangis ketika menemanimu menonton drama Korea. Lebay? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Karena jujur, kau pun menangis saat scene seorang Ayah lebih memilih mati dari pada membuat anaknya menjadi zombi seperti dirinya di drama yang kalian tonton.

"Sudahlah, Rin. Aku baik-baik saja. Jangan menangis lagi."

"Aku tidak ... menangis." Meskipun Rin berkata seperti itu, tetap saja tidak menutupi kenyataan bahwa matanya berair.

"Mana yang sakit?"

Senyum terbit di wajahmu begitu mendengar pertanyaan yang sarat akan rasa khawatir itu, "Aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir."

"Jangan bohong. Aku melihat sendiri ketika kau jatuh pingsan di lapangan!"

Kau terdiam mendengar kalimatnya. Yah, memang terjadi sebuah kecelakaan ketika kau bertanding bersama klub basket milikmu. Seorang lawan -entah sengaja atau tidak- membuatmu terdorong hingga kepalamu membentur tiang ring basket dengan cukup keras.

Karena kejadian itu, tidak heran kalau kau berakhir di rumah sakit seperti ini.

"Katakan sakit jika itu memang sakit." Ucap Rin lagi.

"Baiklah." Kau menghela napas pada akhirnya, "Kepalaku memang sakit. Jadi, bisakah kau mengelus kepalaku agar pusingnya menghilang?"

"Tapi, kalau tambah sakit bagaimana?" Rin menatapmu ragu.

"Tidak akan. Aku selalu merasa baik setiap kali kau mengelus kepalaku."

Setelah itu, kau bisa merasakan kasur yang kau tempati sedikit berguncang. Rin sudah duduk di kasur yang sama denganmu. Kau lantas menyadarkan kepalamu di bahunya dan dia segera melakukan apa yang kau inginkan.

"Cepatlah sembuh, [Name]."

Sebuah kecupan di puncak kepalamu adalah hal terakhir yang kau ingat sebelum matamu menutup dan mulai menjelajah di alam mimpi.

DRABBLE | Matsuoka Rin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang