08/?

2.9K 556 16
                                    

Seperti biasanya, kau sangat menyukai donat. Lihat saja bagaimana kau sekarang sibuk memotong donat itu dengan garpu lalu memasukkannya secara intens ke dalam mulut. Seolah lupa pada kemarahanmu beberapa menit yang lalu.

Sedangkan Rin yang duduk di hadapanmu sambil menyesap kopi sibuk memperhatikanmu dengan seksama. Seolah kau akan hilang tertiup angin jika saja ia menoleh barang sebentar. Rin tersenyum bahagia melihatmu lahap dengan donat-donat di atas meja itu, mengingat kau baru saja marah padanya dan biasanya kemarahanmu tidak cepat reda seperti ini.

"[Name], tahu tidak kenapa donat berlubang?" tanya Rin tiba-tiba.

Meninggalkan sebenar aktivitas mengunyahmu, kau menatap Rin sambil memasang wajah berfikir. "Tidak tahu. Iya juga, ya, kenapa donat berlubang?"

Senyum Rin mengembang melihatmu yang tampak benar-benar berpikir, sebuah kesempatan bagus ia dapatkan untuk merayumu.

"Tidak ada alasan untuk itu. Donat memang seharusnya berlubang, yang tidak berlubang itu cintaku padamu."

Kau memutar mata jengah, meletakkan garpu di atas piring donat dan menatap tajam Rin yang masih menunjukkan cengiran kaku.

"Donat juga ada yang tidak berlubang tahu!" pekikmu lalu bangkit dan meninggalkan Rin dengan sebutir donat isi coklat yang tinggal setengah.

"Sial. Aku salah lagi."

DRABBLE | Matsuoka Rin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang