11. Sonder

5K 656 112
                                    

[I paid the price. Price for not trusting you. Can we go back and let me say sorry?]

-Coda-


Chapter Eleven : Sonder

"Jiang Cheng."

Suara Wei Ying melirih. Dia menatap takut takut pada Jiang Cheng yang mendekatinya dalam diam. Sorot mata yang mematri lurus kearahnya itu tampak gelap.

Dan dingin. Wei Ying merasa tulang tulangnya ikut menggigil.

Dia berpikir cepat, memutuskan untuk menunduk dan membuat tampilan menyedihkan, siapa tahu Jiang Cheng akan luluh dan teriakannya tidak akan terlalu menggetarkan seisi ruangan. Bagaimanapun ini rumah sakit -dengan kata lain, ini area umum. Akan jadi masalah jika pertengkaran mereka terekspos dan muncul spekulasi aneh mengenai hubungan tidak harmonis antara manager dan artisnya.

Dia merasakan Jiang Cheng berhenti dan berdiri di sisinya. Kamar itu hening. Wei Ying menunggu Jiang Cheng berbicara, tapi setelah beberapa lama, hanya suara napas mereka yang terdengar.

Wei Ying mengernyitkan dahinya. Merasa sedikit aneh. Dia kenal betul temperamen Jiang Cheng. Sahabatnya itu tidak akan menunda waktu sedikitpun jika dia bisa mulai berteriak tepat di depan pintu. Mengapa dia mendadak bertingkah sabar?

Setelah menunggu sedikit lagi, Wei Ying akhirnya menyerah. Dia menghela napas, memantapkan diri sebelum mendongak menatap Jiang Cheng.

Dan melihat mata itu dipenuhi kekecewaan dan kesedihan. Ada selapis air mata disana.

Wei Ying buru buru menegakkan diri. "Jiang Cheng, ada apa?"

Jiang Cheng sering marah padanya. Terutama, dia akan marah saat Wei Ying sakit atau berlaku sembrono. Tapi bisanya dia hanya akan meneriakinya selama setengah jam lebih sedikit, mengomelinya sebentar lagi, dan segalanya selesai. Dia tidak pernah melihat Jiang Cheng yang seperti ini.

Tidak, sebenarnya dia pernah. Tapi itu sudah lama sekali.

Apa yang terjadi?

"Jiang-"

"Wei Ying, katakan sejujurnya, apa kau membenciku?"

Apa maksudnya?

"Apa maksud-"

"Apa kau begitu senang berpura pura bahwa semuanya baik baik saja?"

Apa yang dia bicarakan? Wei Ying mencoba meraih tangan lawan bicaranya tapi ditepis dengan kasar.

Apa dia sangat marah? Amat sangat marah? Tapi kenapa dia tidak mengerti kemana konteksnya?

Wei Ying menghela napas, menarik tangannya dan menata pikirannya sebelum bicara. "Aku tidak paham, Jiang Cheng. Apa, apa kau marah karena insiden ini? Aku minta maaf soal itu, aku kira aku bisa menanganinya, aku tidak berharap-"

Dia berhenti ketika mendengar Jiang Cheng tertawa. Itu bukan tawa bahagia. Nadanya begitu sinis, membuat hatinya mendingin.

"Jadi kau tidak paham? Baiklah. Lalu bagaimana jika kita mulai dengan ini?" Jiang Cheng merogoh mantelnya, dan benda kecil berupa botol berwarna putih yang familiar menggelinding di atas selimut. Wei Ying mencelos.

Obat tidurnya! Bagaimana Jiang Cheng bisa menemukannya?

Jiang Cheng menarik kursi, sorot matanya menantang Wei Ying untuk menyangkal, menunggunya membuat pembelaan. Wei Ying merasa kosong. Dia ingin mengatakan... apa? Bahwa dia mimpi buruk setiap malam selama bertahun tahun dan tidak bisa mencari pertolongan jadi dia harus minum obat untuk membantunya bertahan? Bukankah itu konyol?

Coda [WangXian] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang