14. Euphoria

8.3K 737 183
                                    

[Remember how the melody collate you and me into us. But as it should, good music will end when it has to. After the sad coda at that time, can we get a new song afterwards?]

[We got it.]

-Coda-

Chapter 14 : Euphoria

"Demam mu sudah turun?"

"Apa? Oh yeah. Aku sudah sehat."

"Kau bukan orang yang berhak memutuskan kondisi kesehatanmu. Kenapa kau kabur dari rumah sakit?"

"Karena kau menakutkan."

Jiang Cheng melotot mendengar jawaban Wei Ying. Suasana canggung mereka beberapa menit yang lalu hilang ketika Wei Ying tersenyum.

"Ku kira kau tidak akan menemui ku sampai besok." Wei Ying bertopang dagu di atas meja makan, menatap malas pada Jiang Cheng.

"Aku bukan wanita. Aku tidak akan marah terlalu lama."

"Katakan itu pada seseorang yang menolak bicara denganku selama tiga hari karena aku merusak skateboard nya."

"Hei, skateboard itu lebih berharga dari nyawaku. Itu kesayanganku."

"Dan kau langsung membeli yang baru pada hari keempat. Jujur saja Jiang cheng, tidakkah kau merasa masa berkabungnya terlalu singkat?"

"Oh, baiklah! Yang penting sekarang aku ada disini kan?"

Wei Ying tersenyum, mengangguk angguk. "Aku senang kau disini."

Jiang Cheng ikut tersenyum. Mereka menikmati hening yang menenangkan dengan secangkir teh yang dibuat Wei Ying.

"Dengar." / "Dengar."

Keduanya bersitatap.

"Kau dulu." / "Kau dulu."

Jiang Cheng memutar mata, "Bicaralah, Wei Ying."

Wei Ying mengangguk, membasahi bibirnya sejenak sebelum kemudian memasang ekspresi serius. "Dengar, Jiang Cheng. Aku minta maaf karena tidak pernah memberi tahu mu soal, uh, obat tidur itu." Wei Ying menunduk, memutar mutar teh dalam cangkirnya.

"Tapi kau salah paham. Aku sudah punya gangguan tidur sialan ini sejak kita kecil. Ini sama sekali bukan salahmu. Ini tidak berhubungan dengan kecelakaan itu."

Jiang Cheng menghela napas, mengangguk. "Aku mengerti."

"Aku tidak memberi tahu mu karena ini bukan masalahmu, dan aku bisa mengatasinya sendiri, maksudku, ini tidak berhubungan denganmu. Aku, aku tidak ingin kau mulai menyalahkan diri lagi."

"Aku mengerti, Wei Ying." Wei Ying terdiam mendengar jawaban Jiang Cheng.

Jiang Cheng terdiam beberapa saat, lalu menghela napas. "Wei Ying, kau tahu? Sejak kecelakaan itu, tidak ada hari dimana aku tidak merasa bersalah ketika melihatmu." Dia melihat Wei Ying memberinya tatapan putus asa.

"Itu benar. Aku yang menyebabkan kecelakaan itu. Aku merusak tubuhmu. Aku menghancurkan apa yang telah kau raih dengan susah payah. Aku menyakitimu ketika yang kau lakukan selama ini adalah melindungiku dan mempercayaiku."

"Dan aku bahkan tidak pernah meminta maaf dengan benar."

Jiang Cheng tersenyum sedih. "Rasa bersalahku membuatku bertanya tanya apakah kau sebenarnya hanya berpura pura baik baik saja, atau apakah kau sebenarnya membenciku dalam hatimu hanya saja tidak mengungkapkannya."

Coda [WangXian] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang