permualaan novel rocom ?

7 1 0
                                    

" hee ndra kau kok bengong kenapa, cepat minta maaf sana!"

" minta maaf soal apa?"

" itu lo cewek di depan mu, kelihatanya ia nggambek tu."

" la, ini salah siapa kau kira?"

"yayaya, ini salah ku aku akan coba membantu mu meminta maaf."

" oke akan ku coba."
Dengan agak merasa gugup nendra mencoba meminta maaf atas kesalahan luthfi.

" ehem, anu, itu kancing baju mu kebuka."

Secara sepontan ia yang mau minta maaf malah membahas pakaianya. Memang gara-gara terjatuh tadi salah satu kancing baju cewek itu terlepas. Dan ucapan nendra tadi membuat cewek tersebut mukannya memerah tapi ia tetap terlihat tanpa emosi.

" heee, aku ngomong apa tadi?,
bukannya malah minta maaf malah membuatnya merasa malu, aku tingal bicara ' maafkan perbuatan teman ku' kenapa malah membahas hal ini."
Tiba tiba cewek tersebut berlari menjauh.

" ahhhh, aku juga ingin mengalami kejadian pembuka dalam novel romance itu!"
Sambil melirik nendra.

" kau sungguh ingin mengalami hal tersebut?"

"iya iya, pengen banget!"

Tiba tiba nendra mendorong luthfidengan keras sehingga luthfi terjatuh dan mengeluarkan bunyi
" duuuaak"

" aduh duh."

Mata luthfi terbangun dan ia membuka matanya dan yang terlihat adalah celana dalam cewek berwarna putih. Ia terkajut hingga hidungnya mimisan dan matanya melotot bak kamera HDR yang siap-siap memotret objeknya.

" apa yang kau lihat mesum!"
Sambil menendang luthfi hingga terpental 1 meter dari tempatnya tadi. Iapun berlari dengan muka yang merah.

"haaah, akhirnya cerita harem ku akan dimulai!"
dengan baanga ia menucapkan hal itu, walaupun hidungnya mengeluarkan darah.

" apa enaknya dari kejadian tadi?"

" hahahaha, kau memang masih pemula dan butuh waktu 1000 tahun untuk melampauiku."
Dengan tawa yang serasa memandang sinis nendra.

" ku beri tahu kau wahai pecundang. Dari kejadian kita berdua tadi terdapat perbedaan yang besar. Pertama cewek yang kau tabrak tadi terlalu pendiam dan tanpa reaksi sementara aku bertabrakan dengan cewek pemalu yang kasar, kedua yang kau lihat dadanya sementara aku melihat celana dalamnya apalagi tadi warnanya putih, ketiga kau tidak mendapat reaksi dari perbutan mu tadi sementara aku mendapat reaksi klasik di novel romance. Dan dapat ku simpulkan bahwa aku lah yang akan menaklukan seluruh cewek di sekolah ini."

" haaa, aku masa bodolah kau mau ngerebut semua cewek disini, tapi tadi kau bilang pecundang!"

" iya emang gitu kenyatanya 'pecundang'."
Dengan nada yang mengejek.

" sebentar, kau kira aku pecundang. Terus yang tadi minta mohon pengen ngalami kejadian kelasik di novel romance dan kalau aku nggak nggabulin permohonan mu tadi nggak mungkin bakal gini kejadianya, satu lagi kau berhutang budi pada ku."

" sekarang siapa pecundangnya?"

" a-aku."
Dengan nada penyesalan bercampur takut.

"haaaa, apa kau bilang, aku nggak kedengaran?"

" ini semua salah ku maafkan aku master harem!"
Sambil menudukan kepalanya di tanah.

" baguslah, tapi master haremnya ganggu, Tapi ya udahlah berarti ia ngakuin kesalahanya."
Ucapan dalam hati.

" oke sekarang teriak bahwa kau hanya seorang pecundang maniak cewek!"

" haaaa, itu kau suruh aku teriakin."

" iya!"

" nggak punya rasa kasihan."
Dengan nada memelas.

" apa aku nggak punya perasaan, terus orang yang ngelihat celana dalam wanita sampai melotot disebut apa?"

" hehehe, oke oke."
Dengan wajah yang seperti siap melakukan sebuah kejahilan.

"gadis tertabrak tadi, nendra padamu!"
Selepas itu ia berkata begitu ia tertawa jahat.

" heeee, apa yang kau bilang tadi?"

" aku bicara yang kau suruh tadi."

" aku kan suruh kau bilang 'aku hanya seorang pecundang maniak cewek' begitu!"
Entah kenapa suaranya bagian 'pecundang' dan 'maniak cewek'nya kedengaran keras dan jelas sekali.

" haaa, apa aku nggak kedengaran?, coba ulangi sekali lagi!"
Sambil meletakan kedua tanganya ke telinganya.

" haaa, kenapa kau tutup telinga mu!'
Sambil menempelkan kedua tanganya ke muka luthfi dan menekanya.

"huaku mihinta mwahaf dueweh."
Karena mukanya ditekan jadi suaranya jadi tak jelas.

" oke kali ini saja, tapi kau harus bantu aku njelasin kesalah pahaman ini!"

"oke serah kan saja pada ku."

TANPA KUSADARI KU TERJEBAK CINTA YANG LEBIH RUMIT DARI PADA CINTA SEGITIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang