kejadian saat istirahat (1)

2 1 0
                                    

Setelah pelajaran matematika tadi yang menguras banyak tenaga.
Dua sahabat tadi pergi ke atas atap sekolah tempat mereka biasanya nongkrong kalau nggak ada pekerjaaan. Di sana tempat nya semilir dengan sianr matahari yang menyengat tapi terasa sejuk karena disana banyak tumbuhan hidup.

“ apa yang mau kau bicarakan luthfi?”

“ apa kau pernah berpikir kalau hidup mu itu seperti tak berguna?” dengan menatap serius nendra.

“ haaa, kau kesambet apa sampai bilang begitu.”
terkejut akan perubahan sifat luthfi.

“ ini aku serius!”
membentak nendra yang seperti menggangapnya main-main.

“ ya ya kau memang terlihat serius dari pancaran mata mu.”
dalam hati

“ terus kau mau bicara apa?”

“ aku rasa aku sudah tau bagaimana aku akan melangkah demi mencapai impian ku!”

“ impian, impian yang mana?”

“ buka telinga mu lebar-lebar salah satu orang sukses mau bicara!”
sambil membuka-bukakan telinganya ke arah nendra.

“ oke, kalau ini impian nggak berguna gua jatuhin lu dari atas sini!”

“ oke oke, terserah kau!’ sambil memasang ekspresi pasrah.

“ terus impian mu apa?”

“ aku ingin kita buat klub penolong!”

“ apa?, kegiatan klub?”
dengan nada seperti tidak mau melakukanya.

“ iya kan sudah ku bilang aku telah mendapat hikmah, agar tidak menuju impian konyol ku lagi.”
dengan ekspresi seperti sudah dapat pencerahan.
Tapi nendra nggak terlalu yakin dan dia mencoba melihat isi pikiran luthfi yang sebenarnya dengan telepati. Beberapa detik kemudian yang terlihat dalam pikiran luthfi adalah.

“ hihihi, ini orang bodoh apa nggak punya pikiran sih jelas-jelas gua akting, gua Cuma mau buat klub yang isinya cewek dan tempat haremku, dan lu Cuma jadi asisten yang nyarin gua cewek.”
isi dalam hati luthfi.

seketika nendra merasakan hal tak enak dan membuat nya  berubah agak dingin dan sadis. Sehingga ia mendorong luthfi sampai ke pembatas atap yang terbuat dari besi sambil ia mengenggam kerah bajunya agar ia tidak jatuh ia mencoba menawarkan sesuatu

” kau mau minta maaf padaku atau mati?” 
dengan tatapan yang seperti dendam.

“ eeanu, kau bicara apa ya nen?”

“ ku bicara apa yang harus kau
lakukan.”

“ e, kau bilang apa sih?” dengan nada dan muka khawatir.

“ kuhitung sampai hitungan ke tiga”

“ satu!”
nendra melepaskan salah satu jarinya yang berada di bju luthfi. Luthfi yang sudah bulat akan keputusanya masih teteap berusaha menutupi kedoknya
“ dua!”
nendra melepas lagi salah satu jarinya. Luthfi  pun mulai pucat sambil berpikir apa yang bisa membuat dia tenang.

“ti-!”
nendra sudah siap melepaskan semua jarinya.dan luthfi melihat sosok bayangan yang berada di balik pintu

“ sebentar –sebentar coba tenang sedikit!”

“ rengekan seorang yang akan mati ?”

“ oke aku akan minta maaf asalkan kau mau menjadi anggota klub ku!”

“ apa keuntungan buat ku ?"

“ jadi kamu nggak mikir?”
sambil tatapan seperti menyimpan suatu rahasia.

Hendra malah semakin mendorongnya.

" Pikirkan lagi !"

“ kau emang bodo-!”
belum selesai ngomong luthfi hampir di lepaskan oleh nendra nasib baik masih ada dua jari yang menempel pada baju luthfi.

dan luthfi berteriak.

“ bentar bentar, aku akan kabulkan satu permintaan mu!”

Seketika nendra berpikir sejenak. Dan ia terpikirkan suatu ide

“ oke bagus juga tu”
dengan raut wajah senyum jahat.

“ huff, aku selamat deh hari ini” bisikan luthfi dalam hati yang membuatnya tersenyum.

TANPA KUSADARI KU TERJEBAK CINTA YANG LEBIH RUMIT DARI PADA CINTA SEGITIGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang