25

1.6K 99 30
                                    

Thankyou yang udah komen dan vote di part sebelumnya

Semoga kalian suka ya dengan kelanjutannya🌼

Selamat membaca

Vote dulu jangan lupa

***

“Ini surat perceraian kita” kata Sehun dan Nayeon melihat Sehun

Sehun menatap Nayeon dengan intens.. Ia mengelus rambut. Nayeon mencium pipi Nayeon sekilaa laku mendekatkan bibirnya ke telinga Nayeon

“Tapi ketika kau tandatangani ini,  secara otomatis aku juga mencabut jaminanku pada Rumah Putih itu, aku juga mencabut jaminanku pada anak-anak disana.. kau tidak lupa apa jaminan yang aku berikan ketika kau setuju menjadi milikku dan ketika kau meminta berpisah dariku semuanya aku cabut dan kau pasti sudah tahu apa yang akan terjadi” kata Sehun
Nayeon meremas tangannya.. ia marah dan kecewa.. Sehun benar-benar keterlaluan

Ia ingin egois sekarang tapi jika ia lakukan anak-anka itu bagaimana? Lalu Bibi Park juga bagaimana mengingat rumah Putih itu punya kenangan dengan Bibi Park dan keluarganya.. Nayeon akan menjadi orang yang jahat jika menghancurkan itu semua

Sehun tahu Nayeon tidak akan berkutik jika sudah tentang rumah putih itu
Sehun mengelus kepala Nayeon dan mencium pelipis Nayeon

“Tetap bersamaku dengan begitu semuanya aman.. aku tidak akan tanggung-tanggung soal ini.. alasan aku menjaminnya adalah karenamu sayang.. jika kau pergi tidak ada alasan aku menjaminnya” kata Sehun

Nayeon menatap surat perceraian tersebut.. ia bimbang sekarang..

Bibi kenapa bibi tidak mau pindah

Ini rumah peninggalan keluarga bibi satu-satunya Nayeon, rumah ini sangat berarti untuk bibi

tapi bukankah bibi akan sedih jika mengingat kejadian dirunah ini

Bibi memang sedih tapi ini hukuman bagi bibi karena akibat kesalahan bibi, mereka memutuskan bunuh diri dan bibi akan mengenangnya sebagai kesalahan terbesar dalam diri bibi

Kalau rumah ini digusur bagaimana bi?

Bibi rela mati untuk mempertahannya Nayeon

Nayeon menangis mengingat itu semua.. dia bukan wanita yang kejam dan egois, dia tidak bisa.. dan tidak akan pernah bisa

Nayeon mengambil file itu dan menyerahkan semuanya pada Tao kembali dan Sehun tersenyum

“Pilihan yang bagus.. istirahatlah” kata Sehun mengelus rambut Nayeon dan mencium rambut Nayeon

“Tao kau boleh pergi.. robek surat perceraiannya!”

“Baik Tuan”
Tao keluar ruangan dan kini hanya tinggal Sehun dan Nayeon disana

Sehun mendekat membawa Nayeon dalam pelukannya dan Nayeon diam tiak memberontak atau membalas

Ia ingin marah dan memberontak pada Sehun tapi semuanya sangat sulit.. Sehun punya kuasa.. Sehun tahu.. Nayeon tidak akan membiarkan orang lain menderita karenanya

“Maaf sayang.. maafkan aku.. aku mencitaimu sangat mencintaimu.. hanya kau.. aku minta maaf karena aku tidak bisa menahan harsta sesaatku.. maafkan aku” kata sehun parau dan mencium kening Nayeon namun Nayeon tetap diam ia tidak menggubrisnya

Her or MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang