27

1.3K 99 49
                                    

Vote dan Komennya

Selamat Membaca
***

“Tuan minta ditanyakan.. apa Nona Hena ingin satu kamar dengan Nyonya Lisa apa sendiri?” tanya Bibi Jung pada Hena

“Hena mau dengan Umma”

“Biar dia disini saja Bi.. supaya aku bisa lebih mengawasinya” kata Lisa

“Baiklah kami akan meletakan barang-barang Nona Hena disini.. Nona dan Nyonya slahkan istirahat”

“Terima kasih Bi”
Lisa memperhatikan kamarnya, luas dan ada pemandangan taman belakang disini
Hena membuka pintu dan melihat taman yang luas dari balkon kamar

“Wahh rumah Paman Sehun luas ya Umma”

“Iya sayang”

“Apa kita akan terus tinggal disini?” pertanyaan Hena membuat Lisa sedih, seharusnya ia bisa tinggal disini dengan Hena dan Sehun namun tentu saja tidak karena rumah ini Sehun bangun untuk Nayeon dan Nayeon lah nyonya besar rumah ini

“Apa kalian suka?” tanya Sehun yang datang dan Lisa melihatnya tersenyum

“Paman” katanya memeluk Sehun dan Sehun menggendong Sehun

“Bagaimana apa Hena nyaman disini?”

“Iya Paman”

“Hena tidak mau tidur dikamar Hena?”

“Memang Hena punya kamar?”

“Paman siapkan kamar untuk Hena”

“Benarkah?”

“Iya Hena mau lihat”

“Mau”

“Ya sudah ayo”
Sehun mengajak Hena kekamarnya yang terlihat berjarak beberapa meter dari kamar Lisa

Hena nampak takjub dengan kamarnya

Hena nampak takjub dengan kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Bagaimana Hena suka?”

“Iya.. Umma Hena tidur disini ya.. apa tak apa Umma tidur sendiri”

Lisa mengelus rambut Hena
“Tak apa sayang..” kata Lisa tersenyum

“Baiklah Hena istirahat ya” kata Sehun menurunkan Hena

“Iya.. Paman.. tante yang tadi itu siapa?” tanya Hena dan Sehun melihat Lisa dan Lisa nampak melihat kearah lain

“Dia.. istri Paman sayang” kata Sehun dan membuat Hena sedih

“Jadi Paman tidak akan menikah dengan Umma?” tanya Hena dan sontak membuat keduanya diam

Nayeon yang hendak kedapur berhenti mendengar pertanyaan anak kecil tersebut
Sehun mengelus kepala Hena

“Sayang.. paman dan Umma.. kami hanya teman.. “

Her or MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang