2

204 10 2
                                    

"Non bangun udah pagi, nanti non telat sekolahnya," Ucap seorang wanita paruh baya sambil mengetuk pintunya kamar yang ada didepannya.

"Non."

Wanita itu hanya mampu menghela nafasnya saja, sudah lebih dari 5menit tetapi anak dari majikannya itu tidak bangun juga.

"N-"

"Kenapa bi?" Tanya Kila membuka pintu kamarnya dengan muka bantal.

"Akhirnya bangun juga, cepet sana mandi nanti non Kila terlambat lagi."

Kila terkekeh, "Iya bi makasi ya udah bangunin Kila."

"Bibi buat apa buat sarapan?" Tanya Kila.

"Nasi goreng, non mau?"

"Hm.. aku mau roti aja deh bi masukin kedalam tempat makan ya, nanti Kila ambil."

"Baik non," Setelah itu bi Minah pergi meninggalkan Kila.

Dan Kila pun masuk kedalam kamarnya bersiap-siap untuk berangkat ke sekolahnya.

Davit sudah keluar dari kamarnya. Kebiasaan Davit jika tidur dikamar Kila selalu keluar jika adzan subuh.

Kila tidak seperti gadis lain di luaran sana yang menghabiskan waktunya berjam-jam, ia hanya membutuhkan waktu 5menit saja untuk mandi.

"Gila cantik banget gue," Ucapnya membanggakan dirinya sendiri didepan cermin. Lalu ia menyemprotkan parfum diseluruh badanya agar wangi, kalau kata Kila yang penting tuh wangi.

Setelah dilihat sudah rapih ia mengambil kunci mobilnya dan berjalan menuju kebawah.

"Pagi bi," Sapa Kila kepada bi Minah mengagetkan bi minah.

"Ayam-ayam! Astaghfirullah non sering banget bikin bibi kaget," Katanya sambil memukul pelan lengan Kila.

Kila hanya terkekeh saja, "Maap bi abisnya bibi fokus banget. Oiya mana roti aku?"

"Nih," Ucap bi Minah sambil memberikan kotak bekal kepada Kila.

"Makasi bi, Kila berangkat dulu. Assalamualaikum," Ucapnya lalu mencium telapak tangan bi Minah.

"Waalaikumsalam."

Setelah itu Kila pergi meninggalkan bi Minah, tetapi ketika ia lewat dimeja makan ia melihat pemandangan yang membuat hatinya sakit, yaitu ia melihat sodara kembarnya itu sedang disuapi oleh maminya.

"Huftt kenapa si harus liat adegan begitu, bikin hati sakit aja," Katanya.

Kila hanya melewati keluarganya saja tanpa berpamitan kepada mereka. Davit ia sudah berangkat pagi-pagi sekali jadinya tidak alasan dia buat pamitan.

"Jadi anak tuh yang sopan, pamitan dulu sama orang tuanya ini malah nyelonong aja," Bentak Widya.

Kila hanya mendengar saja dan tetap jalan kearah mobilnya.

"Kenapa anak itu slalu mencari masalah saja," Ucap Nicholas.

"Sudahlah pi lagian kalau dia pamitan sama papi memangnya papi sama mami akan mendengarnya, tidak kan," Ucap Davin dingin.

"Tapi bener kata papi bang, dia harusnya bisa lebih sopan sama papi dan mami," Ucap Lisa memanas-manasi.

"Kamu bener sayang, dia itu gak tahu sopan santun kepada kita," Kata Widya.

"Iya mi-" Ucapan Lisa terpotong oleh Davin.

"Davin berangkat," Katanya lalu mencium telapak tangan kedua orangtuanya.

"Gara-gara anak sialan itu sarapan kita jadi berantakan gini," Ucap Widya penuh kebencian.

"Sudah lah! Kamu gak berangkat sayang?" Tanya Nicholas kepada Lisa.

BAD GIRL BUT SAD GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang