Tidak ada yang lebih menenangkan bagi Jisoo saat di sekolah selain waktu sore hari sambil duduk di bawah pohon beringin yang ada di belakang sekolah, ditemani suara indah dari teman-temannya. Matanya terpejam dengan tangan yang bergerak mengikuti alunan suara. Sesekali ia ikut menyanyi bersama teman-temannya itu.
Namun ketenangan itu dengan tiba-tiba terkontaminasi suatu kuman yang dapat menghancurkan dunia yang baru saja Jisoo bentuk. Karena dengan tiba-tibanya sesosok Jin sudah berada tepat disamping kirinya, duduk bersandar di batang pohon beringin sambil ikut nimbrung dalam nyanyian Jisoo.
Iya, hanya nyanyian Jisoo. Karena Jin bukan mahluk indigo. Malahan ia sangat takut dengan hal-hal yang berbau astral.
Pernah suatu ketika Jin—sebut saja Seokjin biar gak salah tangkap—sedang berjalan-jalan santai di taman kompleknya. Saat itu ia berpapasan dengan salah satu penghuni rumah sakit jiwa yang baru saja kabur. Pasalnya, Seokjin tidak mengetahui bahwa orang itu adalah pasien rumah sakit jiwa. Jadi ketika pasien tersebut sedang berbicara sendiri, Seokjin langsung teriak histeris sambil berkata tepat di depan pasien tersebut ada hantu. Sontak ia mendapat perhatian seluruh orang disekitarnya dengan tatapan aneh. Namun saking takutnya Seokjin tidak mengacuhkan orang-orang itu dan langsung berlari dari tempat kejadian perkara menuju entah kemana.
Dan untungnya, Seokjin tidak mengetahui bahwa Jisoo, cewek yang ia taksir dari zaman embrio dapat berkomunikasi bebas dengan mahluk astral. Bahkan sampai mempunyai sahabat dari alam yang berbeda itu. Yah, meskipun jika ia tahu, mungkin ia dapat menerimanya karena Kim Seok Jin ini benar-benar budak cintanya Kim Ji Soo.
"Eh! Ada Bank Jin," sapa Jisoo sambil mengangkat tangan kanannya kebelakang dengan jari telunjuk dan jempol yang menyatu, menyuruh tim paduan suara astral itu untuk menghentikan nyanyiannya.
"Ehe, iya. Btw, kalo manggil jangan Bank Jin. Dikira aku tempat menabung para jin, gitu? Panggil aja Seokjin, atau Kim Seokjin, Atau worldwide handsome, atau the perfect man," kata Seokjin.
Jisoo tertawa kecil, " Oh, baiklah Seokjin Kim Seokjin worldwide handsome the perfect man~"
Seokjin tertawa terpingkal-pingkal yang membuat Jisoo bingung. Apanya yang lucu, coba? Namun Jisoo ikut tertawa karena suara tawa Seokjin mirip sekali dengan suara kain yang digosok-gosokkan ke kaca.
Seokjin yang menyadari dewi disampingnya kini sedang tertawa dengan kecantikan paripurnanya tiba-tiba menghentikan tawanya dan fokus ke pertunjukkan seni di sampingnya.
Tawa Jisoo mulai reda karena ia tidak mendengar tawa Seokjin yang dapat menggelitik perutnya itu. Malahan ia melihat Seokjin sedang memperhatikannya dengan amat cermat seperti sebuah objek penelitian research. Kan enggak elit kalau ia tiba-tiba dijadikan objek uji coba cairan perubah bentuk.
"Hei! lagi ngapain bwank?" tanya Jisoo berusaha menarik Seokjin dari alam bawah sadarnya.
"Lagi meneliti setiap jengkal pahatan Tuhan yang paling indah," Jawab Seokjin masih dengan sorot mata yang sama.
Yah, namanya Jisoo ya, gak mau kePDan. Lagian dia juga enggak ngerasa cantik-cantik banget sampai membuat worldwide handsome itu terpesona. Jadi ia menengok ke belakangnya dan menemukan kelompok paduan suara astral yang tubuhnya tidak lagi sempurna. Malahan hampir semua wajah mereka hancur lebur.
Jisoo mendesis pelan. Tidak paham maksut Seokjin menganggap sekumpulan hantu tersebut sebagai pahatan terindah Tuhan.
"Err..pahatan terindah Tuhan, ya?" tanya Jisoo ragu. Seokjin mengangguk yakin sebagai jawabannya.
Lalu tiba-tiba Jisoo mendekatkan wajahnya ke wajah Seokjin yang terkaget dengan perbuatan cewek itu namun ia malah menutup matanya, menunggu hal yang terbayang dikepalanya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Hitam-Putih
FantasyKim Jisoo, adik dari Kim Taehyung yang keduanya berasal dari keluarga super kaya harus menerima takdir mereka untuk meninggalkan kedua orang tua mereka, sahabat-sahabat mereka, juga semua kehidupan normal dan nyaman mereka kala sesosok mahluk dari S...