Pesawat yang dinaiki Irene telah mendarat dengan selamat di tujuan. Melihat Irene mulai meninggalkan pesawat, Selena menghentikan pembicaraannya dengan hantu sesama fandomnya itu dan mulai mengikuti Irene.
Irene menyewa kamarnya di salah satu hotel bintang lima yang ada di Seoul untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.
Selena bertanya-tanya tentang sangu yang Irene siapi sampai nekat untuk mencari Jisoo hingga ke berbagai belahan dunia, dengan setiap fasilitas mewah yang gadis cantik itu pilih. Setelah ia selidiki lebih lanjut, ternyata cewek itu diberi doa restu oleh Tuan-Nyonya Kim yang tajir melitir kek petir beserta black cardnya dengan syarat harus menggunakannya untuk sesuatu yang mewah. Irene yang tidak ingin menyusahkan orang tuanya dalam hal sangu untuk misinya mencari Jisoo tentu dengan senang hati menerima black card dari Tuan Joonmyeon.
Irene merebahkan badannya di kasur empuk king size di kamarnya, yang membuat Selena berpikir keras di pojokan kamar mandi mewah kamar hotel.
'Ngapain aku ngikutin tuh anak? Kan aku penggemarnya BTS bukan penggemarnya Irene.'
Setelah menentukan keputusan, Selena terbang melayang keluar dari hotel dan mulai menjelahahi kota Seoul yang setiap jalannya mungkin saja pernah dilewati para member BTS, dengan tujuan utama yaitu gedung Big Hit Entertainment dan tentu saja ketujuh kamar para member itu.
Sedangkan di belahan bumi yang lain, Seokjin baru saja menapaki kakinya di Negara Turki. Tidak seperti Irene yang langsung memesan hotel mewah dan istirahat setelah perjalanan, cowok itu langsung kalang kabut mencari keberadaan pujaan hatinya di setiap sudut yang ada di negara itu. Menanyai setiap mahluk hidup yang ia temui dengan Bahasa Inggrisnya yang lebih mirip bahasa di Planet Saturnus.
Hingga kini hari mulai gelap, Seokjin masih asik dengan aktivitasnya yang sama seperti beberapa jam lalu. Sampai tengah malam, lelaki itu pun memesan kamar mewah di salah satu hotel bintang lima yang ada di Turki sesuai titah Tuan Kim Joonmyeoningrat.
"Ren!" panggil Seokjin yang tengah berbaring di kasur empuk king sizenya kepada Irene via telepon.
'Hm?'
"Udah ada perkembangan?"
'Belum. Hari ini aku baru cari di Seoul. Jadi besok aku cari di kota lain. Kalo amu?'
Seokjin menghela napas berat, "Belum. Hari ini aku baru cari di Turki. Jadi besok aku cari di negara lain."
Irene tidak menyahut, jadi Seokjin yang angkat suara lagi, "Gimana? Ketemu enggak?"
'Kan udah aku bilang belom ketemuu..'
"Bukan Jisoo, tapi Red Vel Vet. Hehee.."
Dapat Seokjin dengar lawan bicaranya di telepon menghela napas kasar karena kesal. 'Udaahh..aku juga udah minta tanda tangan ketua mereka, kok.' sebenarnya Irene berbohong. Ia tidak bertemu Red Vel Vet tadi karena fokusnya adalah mencari Jisoo bukannya girlband itu. Namun ia tidak ingin membuat temannya itu kecewa. Jadinya ia akan memberikan tanda tangan ketua Red Vel Vet yang palsu, yang ia jiplak dari internet untuk temannya itu.
Seokjin tertawa senang. Setelah penantiannya selama bertahun-tahun menjadi penggemar Irene Red Vel Vet, ia mendapatkan tanda tangan dari biasnya itu. Senangnya sampai turun temurun.
Cowok itu pun mematikan panggilannnya dan segera istirahat. Besok, ia akan memulai pencariannya lagi ke Negara Brazil, dengan fokus utama adalah Hutan Amazon, karena Jisoo pernah bercerita ia sangat ingin pergi ke Hutan Amazon namun tidak diperbolehkan papanya dengan alasan di sana tidak layak karena tidak ada pohon emas dan sungai berlian seperti di hutan pribadi milik Tuan Joonmyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Hitam-Putih
FantasyKim Jisoo, adik dari Kim Taehyung yang keduanya berasal dari keluarga super kaya harus menerima takdir mereka untuk meninggalkan kedua orang tua mereka, sahabat-sahabat mereka, juga semua kehidupan normal dan nyaman mereka kala sesosok mahluk dari S...