'Tunggu! Ruangan pribadi kami?! Berarti—'
"Nah! Ini dia ruangan pribadi kita, lengkap dengan segala fasilitasnya."
Jadi ruangan ini tidak boleh dimasukki siapun kecuali mereka berdua. Seluruh kebutuhan mereka ada disini. Namun jangan salah. Kebutuhan mahluk tinggi seperti mereka sedikit karena hidup mereka simple namun rumit karena mengurusi hidup banyak mahluk di dunia yang ribetnya minta mampus.
Tidak ada kamar mandi karena mareka tidak menghasilkan ampas, yang tentu saja tidak ada dapur dan ruang makan. Tidak ada ruang fitnes karena tubuh mereka semua sudah bagus tanpa bisa berubah-ubah. Ada satu ruangan khusus, yang terdapat semacam proyeksi tiga dimensi namun lebih canggih dari proyeksi-proyeksi tiga dimensi yang ada di film-film ciptaan manusia untuk mengetahui segala informasi yang mereka butuhkan.
"Aku dan kamu tinggal di ruangan yang sama?"
Kezha mengangguk.
"Tidur di tempat yang sama?"
Kezha mengangguk lagi.
Shyra mengangguk-angguk paham dengan canggungnya.
"Kamu bilang aku bisa meminta apapun di sini," ucapnya yang membuat Kezha lagi-lagi mengangguk mengiyakan. "Kalau begitu aku meminta ruangan pribadiku sendiri."
"Kenapa?"
Shyra memutar otak encernya yang sudah bekerja normal. Mana mungkin kan, ia memberi alasan karena ia tidak terbiasa bahkan tidak pernah tidur di ruangan yang sama dengan laki-laki selain abang dan papanya. Karena Kezha menganggap Shyra sebagai sosok yang baru, seperti sosok yang belum pernah menjalani kehidupan sehingga ia tidak tahu apa-apa.
"Karena aku tidak nyaman. Aku baru saja terlahir baru di dunia ini dan tiba-tiba ada sosok yang bagiku asing menyelami kehidupanku. Maaf," terang Shyra takut-takut yang sebetulnya itu bagian dari dramanya. "Tapi kalau kau tidak mau—"
"Boleh, kok," jawab Kezha yang mendapat respon terkejut dari Shyra. "Aku baru saja menyuruh beberapa pelayang untuk membuatkanmu ruangan pribadi tepat di depan ruangan ini. Semua isinya sama. Jika kamu ingin merenovasi, silahkan. Ruangan itu menjadi milikmu. Tidak ada yang boleh memasukinya selain kamu dan mereka yang mendapat izinmu."
Shyra terpana mendengar penuturannya. Sejak kapan mahluk di depannya ini menyuruh pelayan untuk membuatkannya ruangan pribadi? Dan jangan lupakan senyuman hipnotis yang terukir di akhir kalimatnya.
"Ruangan pribadimu sudah jadi. Silahkan jika kau ingin istirahat. Dan jika kau bertanya kapan aku menyuruh pelayan untuk mengerjakannya, aku menyuruh mereka tepat setelah kau mengucapkan alasanmu," terang Kezha yang menjawab pertanyaan di benak Shira. Cowok itu lalu memegang kedua pundak Shyra, "Kalau menginginkan sesuatu, kau bisa menyuruh pelayan mengerjakannya dengan menyebut nama atau posisi mereka dari sini," Kezha menyentuhkan jari telunjuknya di dada Shyra, membuat gadis itu semakin kehilangan dunia saat Kezha menatapnya intens dengan jarak yang begitu dekat.
"Baiklah, selamat istirahat!" ucapnya lalu mengecup kening Shyra sebelum membalikkan tubuh kaku gadis itu untuk meninggalkan ruangannya dan beristirahat di ruangannya sendiri.
Sungguh, Shyra tidak dapat berkata-kata. Mengapa ia sangat lemah dengan pria tampan? Dan pria ini sungguh baik, perhatian, memperlakukannya dengan lembut tanpa meninggalkan kesan wibawa pada dirinya. Jika Seokjin mengetahui hal ini, ia pasti sudah menyerah karena kalah banyak poin dengan Kezha.
Menunggu. Itulah yang dilakukan Selena saat ini. Hantu itu tetap berada di tempatnya sejak pagi tadi hingga tengah malam ini. Melihat ke luar jendela berharap sosok-sosok yang dinantinya tiba. Ia benar-benar mengharapkan sosok itu datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Hitam-Putih
FantasyKim Jisoo, adik dari Kim Taehyung yang keduanya berasal dari keluarga super kaya harus menerima takdir mereka untuk meninggalkan kedua orang tua mereka, sahabat-sahabat mereka, juga semua kehidupan normal dan nyaman mereka kala sesosok mahluk dari S...