ꔷ──☁||11||☁──ꔷ

7.7K 1.1K 342
                                    

꒰||Acieee yang nungguin:v-
      [](y/n) POV
Sinar matahari memasuki kamarku,, burung pipit bernyanyi~
Ahh pagi yang sempurna,, tapi kok seperti ada yang kurang-? Oh iya biasanya Mui nii-san membangunkan ku pagi pagi untuk berlatih serangan combo..

1 detik..
2 detik..
3 detik..

“Oh iya ARC desa penempa pedang-!!!” dengan cepat aku merapikan futon milik ku dan mandi.

Setelah memakai baju aku..—
  Makan dulu dong:v

Setelah memakan 3 mangkuk udon aku mengambil nichirin ku dan berlari ke butterfly estate.

“Naho-chan! Kiyo-chan! Sumi-chan!!” teriak ku kepada trio loli itu sambil melambaikan tangan.

“(y/n) nee-chan!! Ada apa-?” tanya sumi sambil tersenyum.

“Tanjiro-kun ada-?” tanyaku sambil membungkuk untuk menyamakan tinggi ku dengan tinggi mereka.

“ah,, Tanjiro-kun ada di dalam,, dia masih dalam masa pemulihan ” ucap Naho.

“bisa antar kan aku-?”
   “ayo-! Biar kami antar ” ucap mereka bertiga dengan semangat.

“ah? (Y/n)-san. Ada apa berkunjung kemari-?” tanya Aoi sambil menjemur pakaian.

“aku ingin menjenguk keadaan Tanjiro lagi” ucapku.

“ooh.. Sumi, Kiyo, Naho, antarkan (y/n) san ke ruangan Tanjiro ya-!” perintah Aoi kepada trio loli.

“Ha'i!!” jawab trio loli bersamaan.

Di dalam.
“Kon'nichiwa Tanjiro-kun!” sapa ku padanya sambil tersenyum.

“k-konichiwa.. (Y-y/n)-san..” jawab Tanjiro terbata bata. Sepertinya dia sedang badmood-? Mungkin-? Atau kaget-?.

“ada apa-? Tanjiro-kun masih sakit?” tanyaku sambil duduk di sampingnya. Ah-! Dia memegang sebuah kertas.

“mati saja sana”
“aku membencimu”
“aku tidak akan membuat pedang untukmu.”
“keparat, mati saja, terkutuk.”

Oh.. Kertas ini ya..
Pengen ngakak tapi kasian:v.

Naho pun datang membawa Kue beras untuk kami.
Kami pun makan bersama,, sedangkan Tanjiro masih menatap kertas- maksud ku surat yang diberikan haganezuka.

“dia sama sekali tidak mengirim pedang ke sini selama 2 bulan ini..” -Kiyo

“Tapi kali ini aku hanya membuat ujung pedangnya retak. Mungkin ini karena aku sudah benar benar mematahkan pedang yang sebelumnya.” kasian ish ama jidat lebar bin jidat batu:(

“Tapi orang orang memang sering merusak pedang nya bukan..? Mungkin haganezuka-san adalah orang yang memang merepotkan” ucap Sumi.

“mungkin kau harus bertemu langsung dengan nya” —Naho

“Bagaimana kalau kau pergi ke desa para penempa-?” ucapku sambil memakan kue beras. Jujur saja aku baru pertama kali makan kue beras-

“Desa-?” -Tanjiro
“Semua penempa pedang tinggal disana”  jawab Naho sambil mengunyah kue beras miliknya.

“Eh-? Aku bisa pergi kesana!?” tanya Tanjiro kaget.

“Tentu saja,, tapi kau harus diantar oleh kakkushi.” jawabku santai.

“Yosh!!!”  dengan cepat Tanjiro pergi bersiap siap- sungguh anak yang rajin. Pantas saja jadi husbu sejuta umat
_____________________________
Author : dan juga seke(uke seme) otoko seribu umat:v
──────────────────

Muichiro sister [Kimetsu no yaiba x readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang