(WARNING 18+) 🔞
⚠️Konten Dewasa
Cerita ini mengandung unsur dewasa diharapkan kepada para pembaca harus di atas 18+
‐---------------‐----------------------------------------------------------‐------
Alice White, seorang gadis polos yang berumur 19...
Alice berjalan menuruni tangga, untuk sarapan karena sedari tadi ibu nya sudah memanggil nya untuk sarapan pagi, huft, mengingat hari ini ia akan pergi ke Amerika, membuat mood nya hancur. Ia tidak ingin berpisah dengan kedua orang tuanya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Alice kau terlalu bodoh seharus nya kau bangun siang supaya perjalan mu ke US bisa batal, haha dasar bodoh."rutuk diri nya sendiri, ia selalu memikirkan tentang tempat tinggal nya, lingkungan baru nya, bagaimana caranya ia akan berbaur dengan lingkungan baru, bagaimana ia bisa mendapatkan teman kalau begini caranya, cih, ia selalu mengingat tentang paman nya, jangan-jangan dia seorang penjahat kelamin, ohastaga, membuat Alice bergidik merinding, seketika ia ciut dan takut.
"Alice, apa kau baik-baik saja?" Tanya mommy nya khawtir yang seketika membuat lamunan Alice buyar.
Alice hanya menganggukan kepala sebagai jawaban, dia terlalu lelah untuk bicara. Mood nya hari ini terlanjur hancur karena akan meninggalkan home-sweet-home nya itu.
"Baiklah, ayo sarapan sayang." Ucap wanita baya itu julia, kemudian duduk bersebelahan dengan suami nya, daddy alice.
Alice pun langsung duduk dan mulai melakukan kegiatan sarapan nya, tanpa bicara sedikitpun, diam dan menikmati.
"Kamu akan berangkat dua jam lagi, daddy sudah menelpon dan memberi tahu ke paman mu kalau kau akan tinggal bersama dengan nya untuk kuliah disana." ucap daddy nya yang hanya di balas anggukan oleh Alice.
Ia pasrah, dan mengikuti kemauan daddy nya saja, ia terlalu takut untuk membantah daddy nya itu.
"Ingatlah, daddy mengirim mu kesana untuk study supaya mendapatkan pengalaman yang lebih bagus dan juga pendidikan disana sangatlah bagus daripada disini." Ucap daddy nya seakan tidak bisa di bantah oleh siapapun. Alice hanya melanjutkan makan nya tanpa menatap daddy nya, ia masih kecewa terhadap daddy nya yang selalu mengatur kehidupan nya.
"Kamu tidak bisa tinggal sendirian di apartemen karena itu kamu harus tinggal bersama dengan paman mu karena ia akan lebih terjangkau untuk menjaga mu dan akan lebih aman jika bersama nya daripada tinggal sendirian. Dia adalah orang pintar dan dapat di percaya untuk menjagamu." lanjut daddy nya, hufttt terserahlah Alice pasrah.
