Hari ini adalah hari dimana gue pertama kali masuk dalam kegiatan kepalangmerahan. Ya hari ini adalah rapat anggota PMR sekaligus pengenalan kegiatan yang ada di PMR
Entah apa yang buat gue jadi semangat ngikutin rapat
" Lyn gue liat liat lo semangat bangat mau ikut rapat" Ucap nisa mengintrogasi
" Emang lo gatau nis kalo si evlyn udah mulai baper tuh sama kaka kelas, siapa namanya...aaa rafandra " Saut jennie yang mengetahui cerita gue
" Nyesel gue cuhat sama lo jen" Ucap gue
Mereka bertiga pun tertawa, disini gue jadi korbannya
" Yee gapapa kali lyn, lagi pula dia ganteng tau" Balas fanny disela sela tawanya
" Ishh udah lah tuh udah pada masuk keruangan semua, lo mau baru masuk kegiatan terus dihukum " Ucap gue
Kami pun masuk, disana gue gk ngeliat tuh si rafandra, kami duduk ditempat yang disediakan
Kulihat kaka kelas itu berbisik bisik, tapi karena gue duduk didepan jadi gue denger
" Heh ini kita mau kasih hadiah apa ke rafa secara kan dia telat masuk" Ucap salah satu kaka kelas itu
" Oke kita mulai saja acaranya, acara pertama adalah pengenalan dari anggota PMR yang lama"
Satu persatu mereka memperkenalkan diri dan sekarang giliran anggota baru, satu persatu kami memperkenalkan diri dan akhirnya pun selesai
" Oiya adik adik kalian kan kaka kasih tugas buat bawa tanaman toga, jadi keluarin tanaman toganya, kaka cek satu persatu"
' mampus..gue lupa bawa, ishh nasib nasib' batin gue
" Tanaman toga kamu dimana dek" Tanya kaka itu
" Eumm..kak saya lupa" Ucapku sambil menunduk
" Kamu ini gimana kan udah kaka bilangin, diantara anggota PMR yg baru cuma kamu yg ga bawa,sekarang kamu kaka hukum" Omel kaka itu
' yahh dihukum, awas lo ka gue bakal balas dendam' batin gue
Terdengar orang yang melangkah masuk ya dia rafandra
" Ini lagi jadi ketua telat, oke kalian dihukum lari keliling lapangan 10 kali" Ucapnya tegas
Kami pun berlari ke lapangan rafandra lari didepan gue, gue berlari menyusul dan mensejajarkan langkah ka rafa
" Ka maksud lo tadi malem chat kaya gitu,apa?" Tanya gue
Dia tak menjawab pertanyaan gue, tiba tiba gue merasa pusing,keadaan gelap dan setelah itu gue gak tau apa yg terjadi
~~
" Enghhhh gue ada dimana..." Ucap gue entah pada siapa
" Maafin kaka dek, gara gara kaka kamu jadi sakit gini" Ucap kaka yang tadi menghukumku
" Gapapa kak emang aku yg salah kok" Ucapku lembut
" Zah,lo pergi biar evlyn gue yg jaga" Ucap ka rafa
Ka zahra pun mengangguk dan meninggalkan kami berdua, sekarang hanya ada keheningan diantara kami berdua
Gue yang haus pun ingin mengambil minum di meja,dengan susah payah gue gapai gelas itu
" Udah..diem biar gue yang ambilin" Ucap ka rafa
" Em..iya makasih ka"
" Nih.." Ucap ka rafa sambil menyodorkan gelas itu
Gue pun meminumnya hingga habis
" Lyn.." Panggil ka rafa dengan lembut
" Iya ada apa ka"
" Gue suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gue " Ucapnya sambil menatapku
Seketika tubuh gue menegang, gue memalingkan wajah agar rafa tak melihat wajah merah gue
Gue lihat tatapannya yang meneduh, yang belum pernah gue lihat senyumananya
" Lo lucu kalo lagi malu gini lyn" Ucapnya sambil menunjuk pipiku
Kurasakan pipiku yang mulai memanas ,entahlah mungkin pipinya sekarang tambah merah
" Jadi, mau nggak " Tanya ka rafa
" Emm..gimana ya ka,kita kan baru kenal jadi aku butuh waktu buat mikirin" Ucapku lembut
" Ga papa gue tunggu besok" Ucapnya
Tiba tiba kurasakan benda kenyal mendarat di pipi, ya tuhannnn jantung evlyn loncat kesana kemari,ingin rasanya evlyn mati sekarang saja
" Udah kamu istirahat aja, biar cepet sembuh..aku mau ke kantin dulu kamu belum makan kan" Tanyanya pada gue
Gue hanya bisa mematung memikirkan hal tadi.
' aaaa...gue gila, ya tuhan cepat cabut nyawa evlyn ' batin gue
Tak lama rafandra datang membawa makanan. Rafandra pun nyuapin gue
Etdah..gue si iya iya aja, kapan lagi yekan disuapin sama orang gantengSetelah selesai makan gue diantar pulang oleh rafa
KAMU SEDANG MEMBACA
dear evlyn
Teen FictionAku pernah mengenalmu Aku bahkan pernah bersamamu Ah benarkah??? Mengapa ruang ini kosong tanpamu? Mengapa semua ini hanyalah seperti iklan baris Ataukah semua hanyalah palsu yang menipu? Ah tidak engkau memang hanyalah pengalih Bukan kau yang kuken...