Hari ini adalah hari senin itu artinya kami sudah mulai melaksanakan UTS, ya entah kebetulan atau tidak evlyn dan rafandra satu ruangan. Mereka sampai di parkiran belakang sekolah dan berjalan beriringan menuju ke ruang untuk UTS
Karna evlyn dan rafandra berbeda jurusan jadi mereka bisa satu ruangan .
" Em..kamu udah belajar kan lyn" Tanya rafandra memulai pembicaraan sambil terus berjalan
" Udah kok" Jawab evlyn sambil terus berjalan, sesekali menyapa teman teman yang kebetulan kenal di ekstrakulikuler mereka yaitu PMR
Tiba tiba ada yang menepuk evlyn dari belakang
" Hay lyn, kita seruangan ya?" Tanya temannya, ya dia resha, entah apa yang menyebabkan resha tiba tiba baik pada evlyn. Padahal jelas jelas mereka satu kelas namun jarangbertegur sapa
" Hah..iya" Ucap evlyn tersenyum
" Itu pacar kamu lyn?" Tanya resha lagi
" Iya aku pacarnya evlyn" Kali rafandra yang menjawab dan evlyn hanya tersenyum
" Em..res gue duluan ya" Ucap evlyn
" Eh iyaiya"
' gue tertarik sama cowok lo lyn' batin resha sambil tersenyum licik
Disisi lain evlyn dan rafandra duduk di depan kelas sambil mengulang apa yang semalam mereka pelajari, ya bisa dibilang mereka sama sama cuek, karna dari tadi mereka sama sekali tidak membuka pembicaraan
Kringgg...kringg..kringg
Bel tanda masuk berbunyi mereka mempersiapkan alat tulis yang akan digunakan untuk UTS , mereka masuk ke ruangan dan duduk ditempat yang sudah di tentukan
Kebetulan evlyn bukan duduk dg rafandra melainkan dengan rendi, sedangkan rafandra duduk dengan resha
' gue ga bakalan lepasin cowok satu ini' batin resha
Setelah pengawas memberi lembar soal dan lembar kerja kami mulai mengerjakan soal, evlyn mengerjakan soal dengan tenang, begitupun dengan rafandra. Tetapi tidak dengan resha ia malah gelagapan dan itu membuat rafandra risih
" Lo kenapa si, gabisa diem apa?" Tanya rafandra berbisik
" Aku ngga belajar bagian ini" Jawab resha
" Salah sendiri gak belajar " Ucap rafandra dingin
'Lo emang dingin raf, tapi itu membuat gue lebih penasaran sama lo' batin resha
Akhirnya UTS hari ini pun selesai, tapi kali ini evlyn dan rafandra tidak pulang bersama karena evlyn sedang ada urusan tentang kepalangmerahan dan ditugaskan oleh pembina untuk mampir ke kantor pmi kabupaten bandung
Tak menyia nyiakan kesempatan resha pun mendekati rafandra yang sedang duduk sambil meminum air mineral
Resha pov
" Ka rafa, em aku boleh minta tolong gak?" Tanya gue
" Minta tolong apa" Tanya rafa dingin
" Eumm gue gak ada yang jemput lo bisa anter gue pulang apa nggak"
" Kayanya bisa deh" Ucap rafa
' maafin gue lyn,tapi gue sayang sama pacar lo' batin resha tersenyum licik
" Ayok ka"
" Iya"
Diperjalanan pulang hanya ada keheningan dan gue pun memberanikan diri untuk mengawali pembicaraan
" Ka aku mau eskrim" Tunjuk gue dengan nada manja
" Tapi gue harus buru buru pulang" Ucap rafa dingin
" Bentar aja ko kak" Ucapku manja dan menarik lengan rafa
" Yaudah ayo" Rafa pasrah
" Yeeyyy"
' gue yakin cepat atau lambat lo akan jadi milik gue, dan bakalan ninggalin evlyn yang jelek itu' batin gue dan menarik tangannya dengan manja
Setelah memakan es krim gue dan rafa menuju rumahku
" Ka, mau mampir dulu ?" Tanya gue
" Kapan kapan aja oke" Tolak rafa
" Yaudah deh gak papa" Ucap gue pasrah
" Yaudah gue pamit" Ucap rafa
" Iya hati hati kak, makasih tumpangannya"
Resha pov off
Rafa tak menghiraukan resha yang melambaikan tangannya, sejujurnya rafa sangat risih dengan sikap resha
Rafandra melajukan motornya menuju rumahnya, setelah beberapa menit rafa akhirnya sampai dan langsung masuk kedalam, tak lupa ia memeberi salam
Dirumah rafa memang tak ada siapa siapa karena ibu rafa sedang pergi keluar kota dengan ayah dan kedua adiknya
Rafa segera menuju kamar dan masuk ke kamar mandi untuk bersih bersih, tak lama ia pun selesai rafa mulai menuju kamar dan membuka whatsappnya berharap evlyn mengabarinya namun tak kunjung ada notifikasi
Akhirnya rafandra pun mengalah dan memberi evlyn kabar
KAMU SEDANG MEMBACA
dear evlyn
Teen FictionAku pernah mengenalmu Aku bahkan pernah bersamamu Ah benarkah??? Mengapa ruang ini kosong tanpamu? Mengapa semua ini hanyalah seperti iklan baris Ataukah semua hanyalah palsu yang menipu? Ah tidak engkau memang hanyalah pengalih Bukan kau yang kuken...