Selesai (2) - 45

24 3 0
                                    

Siapin kesabaran kalian ya, jangan emosi plis '-'
Cus











"maaf gua terlambat kasih tahu soal ini ke lu. Tapi lu udah lama mati"

"ha? Lawak ya lu?" tanya Airi balik. Gila aja di katain mati, orang Airi masih sehat (Alhamdulillah), masih cantik, masih bisa napak di tanah kok dikatain mati.

"bukan 'mati' itu yang gua maksud, tapi Airi yang lu ceritain disitu udah lama mati, gak perlu lu kenang dalam bentuk tulisan. Biarin dia tenang, jangan usik dia lagi"

Jihoon natap mata Airi dalam. Dia tahu betapa susahnya Airi menjalani hidupnya selama ini, hidup di tengah tengah kontra orang tua sempat membuat kejiwaannya terguncang. Terutama dimana saat sang mama bunuh diri tepat di hadapannya, gadis itu mengalami trauma yang cukup serius. Sejak saat itu lahirlah kepribadian lain di tubuhnya, ia menjadi Airi yang dingin. Sampai sampai Airi kecil ketakutan ketika melihat saudara kembarnya sendiri. Maka dari itu Kai sengaja memisahkan si kembar dan menitipkan Airi pada Chanyeol di Korea. Selama bertahun tahun kepribadian baru itu membangun sebuah ingatan yang jelas jelas tidak pernah terjadi semasa hidupnya, ia melibatkan orang orang yang tidak pernah ia kenal dan temui sebelumnya. Kai sangat bersyukur saat mendengar berita bahwa kepribadian baru Airi berhasil melebur dan tidak mendominasi tubuh anaknya itu.

"sejak 'dia' ada, lu jadi pendiam dan gak seceria dulu. Terkadang gua takut kalau ngelihat lu diam sendirian dengan pandangan kosong, gua takut" ujar Jihoon lirih. Dibandingkan Lisa, Jihoon lebih dekat dengan Airi. Karena Jihoon adalah anak tunggal, ia sangat menyayangi Airi seperti adiknya sendiri. Bukan berarti Jihoon tidak sayang dengan sepupunya yang lain, hanya saja ia merasa sangat nyaman saat berada di dekat Airi.

"dia gak mati, dia masih ada disini dan minta bantuan gua untuk menyelesaikan masalahnya"

"masalah apa? Maksudnya dia hantu?"

Hampir aja Airi jatuh kejengkang karena pertanyaan Jihoon. Jelas jelas sepupunya itu lagi kebingungan dan sekarang makin bingung karena Airi tiba tiba ngakak.

"kenapa ketawa? Ada yang salah?" tanya Jihoon bingung.

"hantu itu roh yang masih punya masalah di dunia ini, sedangkan 'dia' bukan dari dunia ini. Bisa dibilang dunia kita dengan dunia 'dia' berdampingan tapi dengan alur takdir yang beda, sebut aja dimensi kita berbeda. Contohnya di dunia kita mama gua udah gak ada, tapi di dunia 'dia' mama masih hidup walau dalam keadaan kurang baik"

Jihoon mengerutkan dahinya bingung, serumit ini kah masalah yang Airi kecil hadapi? Ternyata Jihoon gak segitu tahunya soal Airi, dia hanya sok tahu.

"intinya dimensi kita beda. 'dia' memang mati di dunianya, tapi disini dia masih hidup. Gua sendiri gak tahu apa yang ngebuat dia ada disini, yang jelas dia punya satu permintaan biar dia bisa pergi dengan tenang"

"kasih tahu gua apa permintaan terakhirnya, biar gua bisa bantu" ujar Jihoon tiba tiba. Antara harus terkejut atau senang, Airi cuma bisa tersenyum dengan setetes air mata yang jatuh entah sejak kapan. Pelan pelan Jihoon tarik sepupunya itu ke dalam pelukannya dan tangis Airi langsung pecah saat itu juga.

"dia pengin ketemu sama temen temennya. Sebenarnya gua mau mau aja, tapi di dunia ini gua sama temen temennya gak ada hubungan sama sekali. Lu inget waktu lu bilang nama nama yang gua sebut mirip sama kenalan lu?"

"ah... Iya gua inget. Kenapa memangnya?" tanya Jihoon penasaran.

"mereka temen temennya"

Rasanya waktu dan otak Jihoon berhenti. Sedetik kemudian Jihoon kembali ditarik paksa ke dunia nyata lagi.

"ok, gua akan bantu" keadaan hening, hanya terdengar suara angin malam.

"dia berterima kasih sama lu, dia bersyukur punya abang sebaik lu walaupun di dunia yang berbeda. Dikehidupan selanjutnya dia berharap jadi adik lu lagi dan gitu seterusnya"

My Little Sunshine [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang