02. Semakin Terkekang.

10.8K 323 25
                                    

VOTE DULU SEBELUM BACA DAN JANGAN LUPA KOMEN💗😊
PEMBACA GELAP MENJAUH!
_______________________________

Setelah melewati hari-harinya, dengan mengunci diri selama satu minggu di dalam rumah. Tasya memilih untuk kembali bersekolah.

Hari ini adalah hari Senin, Tasya segera berlari menuju gerbang yang hampir tertutup itu.

"Tunggu Kak!" teriak Tasya menahan pagar yang akan sebentar lagi akan tertutup. Untung saja dia tidak terlambat.

Dengan cepat dia pergi ke kelasnya untuk menyimpan tas dan bergegas kembali ke lapangan untuk mengikuti upacara seperti hari senin pada umumnya.

"Oke baiklah mohon perhatian semuanya anak-anakku yang kusayangi. Hari ini kita kedatangan kepala sekolah baru, perkenalkan namanya adalah Reynald Wijaya," ucap guru itu di sela-sela amanatnya. Semua Orang termangu, melihat  kepala sekolah baru itu. Tak ada satupun siswi yang berkedip melihat pria sempurna yang sedang berdiri di depan sana.

Tasya juga ikut mematung, melihat pria itu.

"Pria brengsek!" umpat Tasya pelan.

Yah ... pria itu adalah Rey.

Tasya memalingkan wajahnya ke arah lain, sungguh dia jijik menatap ke arah pria yang tengah berdiri di depan sana.

Setelah upacara selesai Tasya hendak berjalan kembali ke kelasnya, namun langkahnya terhenti saat mendengar namanya disebut.

"Keyla Anastasya dari kelas XII MIPA 2  segera ke panggung sekarang," ucap Pak Udin melalui mikrofon.

Tasya mengepalkan tangannya erat, dia yakin ini semua adalah ulahnya 'pria brengsek' itu. Emosi gadis itu kembali tersulut, berbagai umpatan terus saja dia ucapkan.

"Tasya kamu antar Pak Rey ke ruangannya yah," ucap Pak Udin yang dibalas anggukan malas oleh Tasya. Sungguh dia ingin bertanya, diantara berjuta-juta siswa di sini. Kenapa harus dia yang mengantarkan pria brengsek ini?!

Begitu banyak orang yang takjub dengan Pak Rey, mereka semua kagum dan bahagia bisa melihat wajah tampan pria itu. Berbeda dengan Tasya yang sedang berjalan di depan Rey.

Tasya berjalan dengan hawa yang sangat menakutkan, membuat orang yang lewat di dekatnya bergidik ngeri.

Moodnya hari ini benar-benar buruk, karena kehadiran Rey. Siapapun tolong bawa pria ini pergi jauh dari hidup Tasya.

"Ini ruangannya, Pak," ucap Tasya hendak beranjak pergi. Namun, satu cekalan menariknya kuat dan membawanya ikut bersama Rey ke dalam ruangan khusus kepala sekolah.

Rey menutup pintu rapat-rapat, lalu mengunci semua pergerakan Tasya dengan kedua lengannya.

"Apa-apaan sih, lo?!" teriak Tasya tak terima berusaha memberontak, namun semuanya itu percuma. Tenaga Rey sangat kuat dibandingkan dirinya.

"Apa uang yang gue kasih belum cukup?!" gertak Tasya lagi.

Rey hanya tersenyum miring ke arah gadis itu. Sumpah demi apa, Tasya sangat ingin memcakar-cakar wajah tampan Rey sekarang.

Tasya yang benar-benar sudah tak tahan dengan perlakuan Rey, mengerahkan seluruh tenaganya dan mendorong tubuh pria menjauh dari dirinya, dan ternyata usahanya  berhasil.

Tidak mau kehilangan kesempatan, Tasya langsung membuka pintu itu dan hendak berlari, namun tangannya kembali dicekal kuat dan ditarik paksa ke dalam.

Rey memeluk tubuh Tasya dari belakang, membuat gadis itu sama sekali tidak bisa bergerak sekarang.

"Lepasin gue brengsek!" teriak Tasya sambil memukul lengan Rey yang melingkar di perutnya.

Percintaan SemalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang