"Cinta itu layaknya seperti pelajaran bahasa Inggris, bukan hanya teori saja tapi juga harus ada praktiknya juga"
-Gilang Pramoedya Pradita-☘☘☘
Sepenggal kata, Gilang.
Gilang Pramoedya Pradita. Dia adalah orang Bandung, kebetulan ayahnya bertugas di Jakarta, dan ibunya asli orang Bandung, Sunda tepatnya.*bisa ngawih ga Lang? Yauda kuy nyanyii🙂🙂
Sulit mengatakan bagaimana tampannya lelaki ini, sulit mengatakan tidak untuk ketampanannya. Begitupun gue, Kenan. Gue akui gue mengagumi, tapi lebih baik mengagumi dalam diam kan ya?
Kala itu kita satu SMA, tapi sayangnya dia udah punya pasangan alias pacar di sekolah, primadona pula.
Oiya.....
Gilang. Dia anak pertama dan satu-satunya, dahulu dia pernah cerita sempat mempunyai adik perempuan, bernama Ghaitsa Nissa Amira.Namun beberapa bulan setelah keluarga Gilang ke Jakarta, adiknya tidak lama meninggal dunia karena sakit kanker.
Saat itu Gilang benar-benar merasa murung, kenapa gue tahu? Kita satu sekolah, keluarga kita dekat dan hampir tetanggaan, cuman beberapa rumah aja sih yang membedakan jarak antara rumah gue dan dia. Tapi gue ga pernah berteman sedekat itu sama dia, harapan gue tentunya bisa, tapi rasa malu gue menutupi itu semua.
Gilang akhirnya tinggal menjadi anak satu-satunya dari keluarga Pradita. Keluarga yang bisa dibilang ideal, apapun yang diminta pasti bisa terpenuhi.
Begitupun ketika dia meminta mengikuti beberapa olimpiade dan justru mulai dari awal tidak dibiayai oleh pihak sekolah, artinya olimpiade yang berdana dari diri sendiri. Namun karena kegigihannya ia selalu menang dalam olimpiade tersebut, ya walaupun tidak semua juara 1, tapi hebatnya dia mensyukuri itu semua dan selalu mau belajar.
Ketampanannya sulit gue ungkapkan kepada siapapun, beda halnya dengan wanita-wanita di sekolah, begitupun Salma. Dia adalah ketua osis dari sekolah gue, dia kaka kelas gue dulunya.
Suatu hari, tepat hari sekolah, gue barulah sampai di gerbang sekolah diantar oleh ayah bersama adek-adek gue untuk sekolah menggunakan mobil, ya sekalian ayah ngantor juga.
"Assalamualaikum" gue pamitan dan salam.
"Waalaikumsalam" ucap ayah dan adek-adek gue.
"Kak, pulangnya beli boba ya" ujar Gya
"Aku mau mocha ya hehe" lanjut Tyas
"Engga, kakak mau les nanti ada rapat dulu, lama pulangnya, beli aja sendiri, bye!!" Gue keluar dari mobil menuju lapangan sekolah.
Tak lama dari itu gue lihat Kak Gilang menggunakan motor, tak heran semua wanita yang jalan menuju arah lapangan sekolah terpana dengan dia. Begitupun gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku, Kamu, dan Dia
RomanceKenan Almira, cewek yang ga terlalu peduli dengan penampilan, dia cuek, tapi untuk masalah cinta, dia sulit untuk dikatakan cuek, dia bisa gali informasi apapun untuk bisa deket sama Gilang, ya cinta pertamanya. Permasalahan pun terjadi ketika tuju...