Hujan pertama

14 2 0
                                    

"Aku mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu"
-Gilang Pramoedya Pradita-

🍂🍂🍂

Sejak daritadi gue lihat posisi gerak geriknya Ryan seakan ga tenang, benar-benar terlihat perasaan Ryan benar-benar gerogi, entah apa yang ada dalam pikiran dia saat ini. Entah apa yang dia sembunyikan dari gue.

Dari lubuk hati terdalam, sebenarnya gue ingin mencoba berusaha buat nanya ke dia, tapi gue pikir lebih baik sekarang untuk dia adalah mendiamkan sejenak, mungkin aja dia kaget udah nikahin anak ABG kayak gue gitu ya?🙄😅, entah apapun itu yang jelas gue masih terlalu takut buat nanya dan akhirnya gue mendiamkan dia supaya tahu sebenarnya apa yang terjadi.

Secara diam-diam gue memata matai gelagat aneh Ryan secara terus-menerus untuk memegang dan menyimpan handphone, akhirnya gue berinisiatif untuk masuk ke kamar mandi aja supaya gue bisa tahu apa yang dia lakukan apakah dia bertindak aneh ketika gue masuk kamar mandi atau engga.

Akhirnya gue putuskan masuk ke kamar mandi sekalian siap-siap dengan mengganti pakaian dress code yang telah disiapkan. Gue sengaja sedikit mengulur waktu di dalam kamar mandi, dan setelah itu gue putuskan keluar dari kamar mandi dan berencana membereskan baju-baju Ryan untuk dimasukkan ke dalam lemari gue.

"Kenapa? Ko kayaknya kaget gitu?"tanya gue

"Mmm.. engga gapapa, yauda ayok.. kita kebawah" gelagat geroginya semakin terlihat, padahal dia belum shalat, dan belum mengganti pakaiannya.

Namun inisiatif gue untuk mendiamkan akan terus dilakukan sampai dia sendiri yang mengucapkan dari mulutnya sendiri, alasan apa yang buat dia jadi aneh beberapa menit setelah mandi tadi sore.

"Oh (dengan wajah aneh), jangan pakai itu dong, masa pake kaos?" Sahut gue sambil menunjuk pakaian kaos dia.

Sementara itu gue melanjutian mengeluarkan semua barang-barang Ryan di dalam koper dan membereskan sedikit demi sedikit ke dalam lemari gue, namun di sela-sela gue beres-beres Ryan mengajak gue untuk ngobrol beberapa menit sebelum Ryan mengambil wudhu dan melaksanakan shalat maghrib secara berjamaah di kamar.

Sementara di area rumah lantai 1 sudah penuh dengan sanak saudara yang datang, baik dari keluarga gue maupun dari keluarga Ryan.

Saat itu Ryan sedang duduk di tepi kasur.

"Ken, aku mau ngobrol sebentar, boleh?" Dengan menepuk-nepuk tepi kasur untuk duduk di sebelahnya.

"Hmm.. iya sebentar, aku ambil dulu baju kamu diatas koper" sedari tadi gue benar-benar sibuk beresin baju dia untuk bisa masuk ke lemari gue. Maklum lemari gue "sedikit" penuh, ditambah sekarang gue mesti menyisihkan baju-baju gue untuk bisa memasukkan baju Ryan ke dalam lemari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara Aku, Kamu, dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang