Iya Ryan, Aku mau

10 1 0
                                    

"Aku dulu pernah mencari separuh hatiku yang telah hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku dulu pernah mencari separuh hatiku yang telah hilang. Dan kamu membawa sebentuk hati yang utuh kembali padaku"
-Ryan Rizky Alaidrus-

☘☘☘

H

ari itu.
Dimana Ryan benar-benar mengungkapkan perasaannya sama gue. Secara tidak langsung kalimat yang terucap adalah kalimat "aku melamar kamu Kenan Almira".
Tapi jawaban yang bisa gue lontarkan hanyalah diam dan belum bisa menentukan di hari itu.

Ya. Pada intinya gue belum siap.

"Kalo lo ga siap, gapapa ko Ken. Dan gausa terlalu dibawa beban ya"

Kalimat terakhir yang terucap dari mulut Ryan hari itu sebagai penutup dan ucapan perpisahan dia buat gue.

Gue pun keluar dari mobil dan masuk kedalam gerbang rumah.

"Kenan, sehat selalu ya" ucap Ryan
Gue pun menoleh ke arah belakang dan sembari mengunci gerbang.

Senyuman. Iya gue cuma balas senyuman.

Selepas itu, tidak ada kabar lagi antara gue dan Ryan. Iya, walaupun Ryan tahu dan gue tahu nomor dia, kita sama-sama ga berani menghubungi satu sama lain.

Itu malam terakhir pertemuan gue sama Ryan, malam yang buat gue campur aduk antara senang atau sedih.
Senang gue diterima di universitas yang salah satunya gue impikan dengan jurusan yang memang gue mau.
Sedih, haha ngapain ya sedih? Sedih gara-gara perpisahan sama Ryan?
Gatau deh.

☘☘☘
*2 hari kemudian*

Pagi harinya gue bilang sama ayah kalo gue keterima di universitas yang gue mau dan jurusan yang paling gue mau.
Namun jawaban ayah.
"Ken, bukannya ayah gamau kuliahin kamu di universitas yang bagus dan jurusan yang kamu mau, tapi Ken. Kenan ini perempuan, anak pertama, ayah gamau Kenan sekolah dan jauh dari Indonesia, disini masih banyak ko Ken universitas yang bagus juga".

"Tapi yah" jawaban gue menyela.

"Kenan nanti disana mau sama siapa? Ayah gamau Kenan di negeri orang dan gaada keluarga sama sekali disana"

"Ayah" rayu gue dengan muka hampir menangis

"Kan ini di Jepang ayah, universitas ini sama ko sama Kak Gilang. Aku kan sekalian bisa sama-sama juga"

"Kalo ada apa-apa sama kamu, dia mau tanggung jawab? Dia bukan suami kamu, dia bukan kakak atau adek kamu yang punya ikatan darah, dan itu beda Ken"

"Tapi yah"

"No Ken, kalo kamu mau ayah butuh orang yang benar-benar mau jagain kamu disana, ayah dan ibu gabisa 100% ada disana buat kamu Ken" ayah langsung pergi ninggalin gue yang akhirnya air mata gue jatuh juga.

Antara Aku, Kamu, dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang