Sena Izumi

2K 241 41
                                    

Kau menghela napas untuk kesekian kalinya. Matamu melirik bosan pada Izumi yang kini sibuk senyum-senyum sendiri layaknya orang gila seraya menatap kotak kecil entah berisi apa di genggaman tangannya.

Kau hanya tau bahwa kotak itu adalah pemberian dari Yuuki Makoto sebagai balasan atas hadiah syal yang Izumi berikan padanya.

Oh, betapa romantisnya pasangan ini. Dan juga menjijikkan, tentunya.

"Berhenti senyum-senyum seperti itu, Izumi. Kau jadi terlihat seperti orang gila."

"Hmmm." Izumi hanya bergumam sebagai balasan. Dia seolah sibuk dengan dunianya sendiri. Dan tentu saja hal itu membuatmu jengkel bukan main.

Krieettt

Kau bangkit dari kursimu dengan kasar. Tanpa berkata apa-apa, kau segera berjalan meninggalkan Izumi yang kini melongo seraya menatap kepergiamu.

"[Name]! Kau mau kemana?!"

"Ke Jonggol!"

Kau yang sedang kesal terus berjalan tanpa menghiraukan Izumi yang memanggil namamu berulang kali.

"Eh?! Kita tidak jadi makan siang bersama?" Izumi berhasil menyusul dan kini dia berdiri di depanmu.

"Kau makan saja dengan Yuu-kun mu itu! Aku mau keluar! Minggir!"

Kau mencoba melewati Izumi, namun lelaki itu malah menghalangi jalanmu.

"Apa kau cemburu?" Tanya Izumi.

Cemburu, katanya?

"Cemburu? Cih! Cemburu hanya untuk orang yang tidak percaya diri."

Mendengar jawabanmu, Izumi lantas memutar matanya malas. "Kau tau aku hanya menganggap Yuu-kun sebagai adikku."

Kau mencibir, "Adik dari Hongkong. Kalau hanya menganggapnya sebagai adik, kenapa dulu kau menculiknya?"

"Itu-..."

"Kau terobsesi padanya."

"Aku tidak-...."

"Iya! Kau tergila-gila padanya hingga aku nyaris berpikir bahwa kau itu homo!"

"[Name]-...."

"Jangan-jangan kau belum memiliki pacar juga karena kau menyukai sesama kaummu, Izumi."

Brak

Kau terkejut bukan main saat tiba-tiba Izumi memojokkanmu ke tembok. Sebelah tangannya berada di samping wajahmu, kepalanya tertunduk hingga kau tidak bisa melihat ekspresi lelaki itu.

Apakah dia marah?

Oh, baiklah. Mungkin perkataanmu sedikit keterlaluan, tapi memang begitu faktanya!

"Bodoh." gumam Izumi pelan. Kau yang tidak terima dikatai bodoh meskipun itu benar segera menyahut.

"Aku tidak bodoh!"

"Ya, kau bodoh." Izumi mendongak dan menatapmu tajam. Namun tatapan itu tidak bertahan lama karena dia kembali menundukkan kepala disertai .....

Apa itu?

Izumi merona?

"Tapi aku lebih bodoh karena menyukai gadis bodoh sepertimu."

Hah?

Kau tidak salah dengar, kan?

Izumi menyukaimu?

Ciyus?

Miapa?

"A-apa kau bilang?"

"Aku yakin kau tidak tuli!"

"T-tapi kau menyukai Makoto."

"Aku menyukainya sebagai teman, tapi aku menyukaimu sebagai.... sebagai ...." Izumi terbata. Matanya melirik kesana kemari. Kemanapun, asalkan itu tidak menatapmu.

"Sebagai apa?"

"Sebagai ... sebagai orang bodoh! Sudahlah! Mulai sekarang, kita pacaran!"

Hah?

"CARA NEMBAK LU GA ETIS JUM!"

Suara Chiaki yang menggelegar disusul sorak sorai yang memenuhi ruangan sontak membuatmu tersadar dari keterpakuan.

Ashiyaaaaaaaaalllll

Bagaimana mungkin kau lupa bahwa kalian masih berada di dalam kelas? Dengan banyaknya teman sekelas yang kini menyaksikan opera sabun kalian.

Oh, jangan lupakan Izumi yang masih meng-kabedon-mu di sebelah papan tulis.

DRABBLE | Knights [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang