Udara malam bertiup, menimbulkan kesan yang dingin. Tapi tampaknya kau dan Ritsu tidak peduli. Kalian asyik duduk di bangku yang ada di taman seraya mengeratkan jaket yang kalian pakai untuk mengusir hawa dingin yang menusuk tulang.
"Ritsu, kenapa kau mengajakku ke sini??" tanyamu padanya.
Sudah beberapa menit kalian berada di taman ini, tapi kau masih belum mengetahui alasan Ritsu mengajakmu kemari.
"Bintang jatuh." gumam Ritsu pelan tapi tetap terdengar di telingamu yang ada di sampingnya. "Malam ini ada bintang jatuh. Dari taman ini, kita bisa melihatnya dengan jelas."
Kau tahu tentang bintang jatuh. Menurut orang orang, bintang jatuh dapat mengabulkan harapan.
Apakah kau percaya?
Entahlah, tapi kau sangat ingin membuktikannya.
Matamu terus menatap langit yang sedang bertaburan bintang bintang yang cantik. Bintang – bintang itu berkilau, bagaikan sebuah permata yang mahal harganya. Ingin sekali kau menyentuhnya, tapi sayangnya itu tidak mungkin.
"Ada bintang jatuh." Ritsu berkata seraya menunjuk ke sebuah bintang yang bergerak cepat. Kau menatapnya dengan mata berbinar binar. Kekaguman terpancar dari wajahmu, "Ucapkan permohonan di dalam hati."
Kau dan Ritsu memejamkan mata, menyampaikan permohonan terbesar yang ada di dalam hati. Saat kalian membuka mata, bintang jatuh itu menghilang lalu bermunculan kembali. Pemandangan langit terlihat lebih indah dari yang sebelumnya karena bintang jatuh yang terus bermunculan. Tanpa sadar, kau menaruh kepalamu di bahu Ritsu.
"Ritsu, apa kau tahu apa permohonanku??" Kau bertanya kepadanya, "Aku berharap semoga kita berdua terus bersama. Kalau kau? Apa permohonanmu?"
Ritsu tersenyum kecil lalu menjawab,
"Aku memohon agar permohonanmu terkabul."