Gadis itu mematut dirinya didepan cermin. Memeriksa penampilannya sekali lagi. Lalu menyemprotkan parfum sebelum ia turun ke bawah.
Dilihatnya laki laki didepannya tersenyum. Membuka pintu mobil dan mempersilakan gadis itu masuk. Lalu mengulurkan tangannya agar digenggam.
"Maaf lama, aku nyari dress dulu tadi,"
"Enggak lama kok"
Bella yang tersenyum tipis seketika membeku saat wajah tampan milik laki laki berstatus pacarnya itu hanya berjarak sejengkal dari wajahnya.
"By,"
Pangeran tersenyum sambil memasang seatbelt di tempat duduk Bella.
"Kenapa hm," tanyanya saat gadis didepannya ini masih menahan nafasnya.
"Udah kepasang loh, kok masih ngedeket ke sini" lirihnya pelan.
Pangeran terkekeh pelan lalu mengecup bibir gadis di depannya.
"By!" Pangeran tertawa seraya menjauhkan tubuhnya.
"Sorry, aku gemes soalnya," ujarnya santai sambil memasang seatbeltnya dan menyalakan mobil.
Seutas senyum masih melekat di wajahnya saat gadis disampingnya itu membuang muka karena malu.
"Bell,"
"Hmm,"
"I want you,"
Nako memasukkan tangannya ke dalam saku jaketnya. Seraya menghembuskan nafas pelan. Beruntung hujan sudah mereda, jadi Nako bisa pergi ke minimarket untuk membeli barang untuk keperluan mendesaknya.
Setelah urusan membeli selesai, Nako segera keluar dan mendapati sosok yang sejak awal masuk universitas selalu menyita perhatian dan pikirannya.
Seorang pria tampan dengan sweater putih dan long coat coklat sedang duduk di cafetaria depan minimarket.
Dihadapannya terdapat secangkir kopi panas, dilihat dari asap yang mengepul dan sebungkus roti. Pria itu melamun hingga tidak menyadari kehadiran Nako.
Awalnya Nako ragu, tapi demi rasa penasaran dan kelancaran misinya, Nako menepis rasa segan dan memilih untuk melangkahkan kakinya ke hadapan pria itu.
"Kak Mingyu?,"
Mingyu tersentak, lantas memandang Nako, sedikit bingung.
"Siapa?"ujar Mingyu pelan.
Nako menghela nafas seraya mendudukkan diri di kursi di sebrang Mingyu.
"Nako, maba jurusan kimia murni" ucapnya sambil tersenyum manis.
Mingyu mengangguk." Ahh, maba"
Nako menatap sekantung penuh di meja samping Mingyu. "Belanja kak?"
Mingyu lagi lagi mengangguk." Iya nih kebetulan seminggu nanti ada kunjungan organisasi ke luar kota"
"Oh ya? Semua ikut atau perwakilan?"
"Perwakilan sih dek, kalau semuanya kebanyakan,"
Nako lagi lagi mengangguk." Siapa aja kak? Kak Bella ikut gak?"
Nako memperhatikan raut wajah Mingyu sedikit terkejut dan tersenyum tipis.
"Iya, Bella salah satu perwakilan, oh ya kok tau Bella ikut?"
"Nebak sih kak,"
"Sering ngomongin yah?"
Nako menggeleng. "Enggak, aku seneng aja gitu, karena kak Bella cantik banget,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Insane; Nako
Fanfiction"Kakak- kakak nurut sama aku ya, kalo gak nurut, aku hukum loh," "Sinting!" 🔞 Harsh word ©beenais97