O. 2

65 17 5
                                    

Hari ini hari terakhir ospek sebelum akhirnya mereka resmi memasuki dunia perkuliahan. Dan nanti malam ada makrab. Atau malam keakraban, yang mana mereka akan menginap semalam.

Nako merapikan rambutnya yang dikepang dua. Lalu memperbaiki kacamata bulat yang bertengger dihidungnya. Lalu melihat ke arah luar jendela bis yang ditumpanginya.

"Eh"

Nako mengernyit. Sosok yang sedang menunggu di halte itu familiar.

"Beneran kak Bella," ujarnya pelan saat melihat gadis yang bersama dengan seorang pria itu menaiki bis.

Nako sedikit mencuri pandang ke arah mereka. Kak Bella bukan bersama Pangeran, tetapi bersama orang lain yang Nako tidak ketahui siapa.

Yang membuat Nako semakin penasaran, ekspresi Kak Bella yang terlihat kesal saat pria disampingnya menggenggam tangannya.

Nako melihat dengan rinci.

Rambut hitam, hidung mancung, garis rahang yang tegas, dengan sorot mata yang tajam. Tunggu dulu, ah Nako ingat pria itu seperti tokoh Jack Frost di film animasi.

"Aku gak mau cari masalah sama dia, jadi lepas sebelum dia tau"

Suara Kak Bella terdengar. Dia siapa? Pangeran?

"Aku gak peduli, Quinn"

"Please Yong, kamu tau kan gimana dia"

Pria itu membuang nafas kesal. Lalu melepas genggamannya.

"Aku bakal lepasin kamu dari dia, bagaimanapun caranya"


















Nako sudah sampai dikampus. Ia lantas berlari kecil menghampiri Dongpyo yang sedari tadi melambaikan tangannya.

"Pagi Nako"

"Pagi juga Dongpyo"

Nako menatap Dongpyo ragu. Seperti menimbang-nimbang apakah ia boleh menanyakannya atau tidak.

"Dongpyo,"

"Hm,"

"Gue mau nanya tentang Kak Bell lagi dong,"

Dongpyo mengernyit heran. "Lu kepo banget sama dia kenapa dah?"

Nako berdecak,"gak boleh emangnya?"

"Lo tau gak cowo ganteng yang dipanggil Yong Yong itu siapa? Kak Bell berangkat ngampus bareng dia tadi,"

Dongpyo tampak berpikir. Lalu menjentikkan jarinya.

"Kayanya gua tau-

"Semuanya kumpul dilapangan sekarang"

"Ntar ajalah spill spill nya kuy kumpul"














Dan disinilah Nako sekarang. Didalam bis bersama teman sekelompoknya. Nako hanya melihat kearah jendela sedangkan Eunsang disampingnya sibuk membaca buku.

Jangan tanyakan Dongpyo karena anak itu sedang sibuk menggosip bersama anak laki-laki yang gemar makan bernama Seonho.

Samar samar terdengar suara Hyunjae. Laki laki itu sedang membagikan permen ke anak anak.

"Permennya dimakan biar gak mabok adek adek,"

Lalu dibelakangnya ada Kak Bella yang menawarkan kantung plastik dan minyak kayu putih. Barangkali ada yang merasa akan mabuk.

"Kamu butuh ini gak dek" Kak Bella sudah tiba di samping Eunsang.

"Enggak, terimakasih kak" ujar Eunsang sopan.

"Kalau kamu dek?"

Nako menggeleng lalu tersenyum tipis.

"Makasih kak Quinn,"

Bisa Nako lihat, ekspresi Bella berubah lalu segera berlalu. Sedangkan Nako masih tersenyum. Eunsang menatapnya bingung.

"Quinn siapa?"tanya Eunsang.

Dan dibalas gelengan oleh Nako.


















Acara hari itu sudah berakhir. Dan esok pagi mereka bisa pulang. Sepanjang hari ini Nako merasa Kak Bell memperhatikannya terus. Nako sadar itu. Mungkin karena Nako tahu tentang nama Quinn, entahlah.

Malam ini Nako satu tenda dengan tiga orang gadis lainnya. Yang kalau tidak salah bernama Yuna, Yujin, dan Yuri. Triple Y yang berisik. Untung saja ketiganya sudah terlelap dari tadi. Yang Nako yakin, ketiganya bukan kelelahan karena acara, tetapi karena kebanyakan bicara.

Nako memutuskan untuk keluar. Jujur saja ia tidak bisa tidur. Apalagi tingkah Yujin saat tidur membuatnya harus tergeser ke samping.

Nako menyusuri jalan ke arah danau. Tempat itu sangat cocok untuk penyendiri seperti Nako. Ia lalu mendudukkan dirinya disebuah batang pohon yang rebah. Lalu merenung.

"Kamu gak bisa gitu terus Bell,"

Nako menoleh. Arah jarum jam sembilan nampak dua orang, laki laki dan perempuan sedang berjalan ke arahnya. Nako lalu bersembunyi saat melihat dua orang itu yang ternyata Kak Bell dan kak Hyunjae.

"Aku udah bilang kan itu bukan mau aku,"

"Makanya bilangin ke Pangeran, ngertiin posisi kamu sebagai panitia, jangan seenaknya ngajak kamu pergi dan ninggalin tanggung jawab"

"Aku udah bilang ke dia, tapi kamu tau kan dia kaya apa"

"Sebagai ceweknya kamu harus tegas lah,"
"Kalau tau dia posesif aku gak bakal nyerahin kamu ke dia," lirih Hyunjae.

"Lupain perasaan kamu, dia bahaya"

Hyunjae menahan lengan Bella.

"Kalau Kak Taeyong aja kekeh buat rebut kamu dari Pangeran, masa aku gak boleh?"

Dan yang Nako lihat setelahnya adalah Hyunjae yang menepis jarak antara dia dan Bella. Nako menutup mulutnya tak percaya.

"Eh?"

Ciuman bisa disebut selingkuh kan?

"Aku sayang kamu Quinn"

"Jae, jangan sebut nama itu,"

Nako melihat Bella yang mendorong pelan Hyunjae sambil mengalihkan wajahnya.

"Jangan kaya gini"

Suasana malam yang sepi ditambah tempat itu agak gelap membuat Nako bisa mendengar suara mereka.

"Kenapa?"

"Aku punya Y-,"

"Eh siapa?" Lirih Nako. Ia yakin Bella menyebut satu nama tapi Nako tidak mendengar jelas.

Hyunjae menghela napas pelan. Lalu mencium kening gadis didepannya. Dan sedikit menarik tubuhnya menjauh dari Bella.

"I dont care, i love you as fuck" ujar Hyunjae sambil berlalu. Sementara Bella hanya terdiam ditempat dan akhirnya pergi dari sana.

Nako semakin penasaran, ada apa yang sebenarnya dengan targetnya.















Berantakan gak sih?
Maap telat, akan kuusahain untuk konsisten
💕💕

Insane; NakoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang