O4

1K 223 7
                                    

MANIK RUBI SEMERAH DARAH bergerak mengalihkan perhatiannya dari buku yang sedang Ia baca menuju suara gerutuan tak jauh dari tempat duduknya. Bibirnya melengkung tipis begitu menemukan seekor serigala perak ditepi tebing Aurae Ostium¹.

Ia melempar kerikil kecil kearah serigala itu, “Kemarilah.” perintahnya ketika manik sewarna laut sang serigala menatapnya sengit. Pahanya dijadikan bantal oleh serigala berferomon manis itu. Dengkuran halus tercipta saat ia dengan telaten mengusap bulu lebat keperakan milik serigala itu.

Chan membiarkan teman barunya itu tertidur diatas pangkuannya, menjadikan tubuhnya sebagai kasur bagi serigala yang baru saja berubah wujud. “Kau istimewa, Hyunjin-ah.” gumamnya setelah menyelesaikan bacaannya dan menatap wajah tenang Hyunjin yang terlelap di dadanya.

Terik matahari siang itu tidak terlalu menyengat, serta semilir angin yang berhembus sangat mendukung untuk ikut terlelap. Lengan Chan dengan inisiatif melingkar di pinggang ramping Hyunjin. Sebelum Chan ikut terlelap untuk sesaat, Ia menguarkan aroma feromonnya untuk menutupi aroma Hyunjin yang sekiranya dapat mengundang alpha lain untuk mendekat –karena entah mengapa, Ia merasa jika aroma Hyunjin tercium semakin pekat dari hari ke hari.

Kelopak mata Hyunjin berkedip beberapa kali sebelum akhirnya perlahan terbuka. Bibirnya menyunggingkan satu senyuman kecil yang terlihat manis begitu melihat wajah tampan Chan yang sedang tertidur. Hidung bangirnya bergerak mengendusi leher temannya itu, menghirup rakus feromon menenangkan sang pure alpha.

“Maaf mengganggumu. Tapi, bisa Kau bangun? Tubuhku rasanya mati rasa.” Hyunjin segera menyingkir dari atas tubuh Chan yang tadi Ia jadikan kasur setelah mengucap maaf. Pipinya sedikit memanas menyadari seberapa intimnya posisi mereka tadi.

Matanya menangkap buku yang tergeletak di sebelah Chan. “Buku apa?” tanyanya dengan penasaran. Chan melirik buku tebal kepunyaan perpustakaan pribadi keluarganya itu. “Buku tentangmu.” balasnya. Chan terkekeh mendapatkan pandangan kebingungan dari Hyunjin. “Maksudku, buku tentang jenismu. Kau tau tentang legenda Rose Alpha?”

Kening Hyunjin mengerut seakan berpikir untuk mengingat-ingat kata itu lalu menganggukan kepalanya setelah mengingat hal itu. Maniknya membulat kaget ketika menyadari maksud dari perkataan Chan, telunjuknya mengarah pada dirinya sendiri tak percaya. “Ya, kau salah satu dari mereka.” ujar Chan membenarkan fakta yang terjadi.

Kepala Hyunjin menunduk dalam dengan senyuman kecut. Sekarang Ia mengerti mengapa sang ayah tidak terlalu menyukai dirinya. Ayahnya tau jika Ia tidak akan pernah bisa meneruskan tahtanya. Dalam cerita legenda turun temurun keluarganya, tak ada satupun Rose Alpha yang dapat menjadi pemimpin pack. Karena mereka percaya jika Rose Alpha merupakan salah satu jenis yang terkuat setelah pure alphanamun cerita beredar jika kekuatan yang dimiliki Rose Alpha bisa sangat berbahaya bagi kehidupan jika tidak dapat dikendalikan dengan benar.

Perhatiannya terpusat pada jemarinya digenggam lembut oleh Chan. Tautan tangan mereka terlihat sempurna, membuat senyuman tipis terukir. “Aku percaya Kau bisa mengendalikannya.” ucap Chan berusaha menenangkan alpha dari pack timur itu. Punggung tangan pemuda manis itu ia usap perlahan menggunakan ibu jarinya, mencoba memberikan ketenangan padanya.

Bibir Hyunjin terangkat hingga tercipta kurva yang cukup cantik diwajahnya. Namun tak lama, manik itu berubah menjadi ungu kehitaman yang cukup gelap dan Chan tahu jika itu bukanlah pertanda baik. Tautan tangan mereka dihempas oleh Hyunjin sebelum lelaki manis itu berubah wujud menjadi serigala silver dan berlari menjauhinya begitu cepat. Hati Chan mencelos begitu menyadari jika serigala abu perak itu menangis dalam diam ditengah pelariannya.

Oh god. Dewi, apa aku melakukan sesuatu yang salah?” bisik Chan begitu putus asa pada Dewi Bulan Biru.

 Dewi, apa aku melakukan sesuatu yang salah?” bisik Chan begitu putus asa pada Dewi Bulan Biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua bulan berlalu, selama itu pula Chan tak pernah sekalipun bertemu kembali dengan Hyunjin. Sang pure alpha pun tak menemukan tanda-tanda dari teman barunya itu. Hyunjin seperti hilang entah kemana dan tak pernah kembali.

Jauh dihati kecil Chan, dia khawatir. ㅡdan rindu.

Ia pernah sekali bertemu dengan salah satu anggota pack rose alpha tersebut di dekat sungai Viridis. Namun berita yang Ia dapatkan sungguh membuat hatinya berdenyut. Hyunjin kabur dari pack, pergi entah kemana sejak hari dimana ia menceritakan jika pemuda itu merupakan salah satu dari rose alpha.

Chan juga ingin sekali mencari keberadaan Hyunjin. Namun tugasnya menjelang penobatan pergantian pemimpin pack membuatnya tak bisa meluangkan waktunya untuk sekedar melakukan pencarian. Ditambah sang ayah sepertinya mulai menjodoh-jodohkanmya dengan beberapa omega yang sekiranya menurut sang ayah cocok untuk bersanding dengannya.

Kekhawatiran Chan semakin membesar begitu melihat tanggalan di kamarnya. Gerhana bulan penuh akan berlangsung dua minggu lagi. Itu artinya hormon sang rose alpha akan mencapai tingkat paling tinggi dan membuat banyak alpha tak terkendali yang terpikat dengan aroma manis yang dimiliki Hyunjin.

Hal terparah yang akan terjadi jika Hyunjin mating² bukan dengan pasangannya adalah kekuatan Hyunjin akan melemah, dengan kata lain;

Nyawa Hyunjin terancam.

Nyawa Hyunjin terancam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Notes:

mini dictionary;
¹Aurae Ostium, tebing perbatasan Terra Barat & Terra Timur
²Mating, saat dimana pasangan berhubungan badan saat sang omega dalam keadaan heat, hanya dilakukan oleh sepasang mate


novellium ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang