Chap. 9

32 7 0
                                    

"Siapa ya?"
"Ooh kenalin namaku Della. Temen sekelasnya Allend.."
"Ooh. Kenapa dek?"
"Ini kak,aku pengen ngasih Allend ini,tapi aku takut,jadi,kakak boleh bantuin aku?"
"Iya. Sini,nanti kakak kasih ke Allend.."
"Makasih ya kak.."
"Sama sama"

"Siapa?"
"Temen Allend.."
"Owh. Ayo kekelas. Nanti kan pelajaran Bu Irma,udah ngerjain pr?"
"Udah dong.."

Mereka berdua pun kekelas diiringi ketawa keduanya. Dikelas,mereka langsung duduk di tempatnya.

"Flo!"
"Paan?"
"Lo udah ngerjain pr?"
"Udahlah. Jelas gue anak rajin.."
"Jijiq aqu mas.."
"Gue lenih jijiq kalik.."
"Hehehe. Tumben.."
"Diingetin gue ama gebetan.."
"Achiiie. Moga pekalah dia.."
"Yoik!"

"Selamat pagi anak anak!"
"Pagi bu!"
"Sudah dikerjakan tugasnya?"
"Sudah bu.."
"Sekarang kasih ke Flo. Flo kamu keliling ambilin pr temen temen kamu.."
"Ya bu.."

Flo pun keliling kelas untuk mengambil buku teman temannya itu. Pada saat di meja Tirsha,Flo berenti.

"Kamu udah ngerjain emang Flo?"
"Udah. Kan kemaren kamu ingetin.."
"Ooh. Bagus deh. Tiap hari aku ingetin aja kali ya..",kata Tirsha sambil diselingi tawa kecil.
"E-eh iya.."

Gila. Nih cewek bikin saia saltink sajaa..

"Oke anak anak,terimakasih sudah mengerjakan prnya. Sekarang Aufa maju.."
"Kenapa bu? Saya ngerjain pr kok.."
"Udah kamu maju ajalah..""Ini kamu bagikan ke teman teman kamu. Anak anak ini adalah surat perijinan buat kalian kasih orang tua ya. Jangan kalian buat persetujuan sendiri.."
"Emang isinya apa bu?"
"Pihak sekolah akan melakukan study tour. Tapi ini berbeda dari tahun tahun yang lalu. Karena,kalian akan menginap disana beberapa hari.."
"Memangnya akan kemana bu?"
"Gunung Bromo. Sebenarnya sih kalo kata ibu bukan study tour. Tapi malah ke liburan.."
"Yesss!"
"Oke anak anak ibu keliar dulu. Kalian sekarang jam kosong karena guru guru rapat dadakan.."
"Oke bu!"

"Setelah lama gak ngerasain yang namanya jamkos,akhirnya ngerasain lagi.."
"Lebay lo!"

Tiba tiba Aufa berjalan mendekati Resa yang sedang mengobrol dengan Tiraha dan yang lainnya. Sedangkan Flo cuma bisa senyum senyum cem orgil.

"Sa?"
"Disini ada dua Tirsha apa Resa?"
"Resa.."
"Kenapa?"
"Gue boleh ngomong ama lo?"
"Ngomong aja.."
"Tapi jangan disini.."
"Terus dimana?"
"Di depan aja. Kan gaenak ada temen temen lo.."
"Yaudah.."

Mereka berdua pun berjalan kedepan kelas. Seisi kelas memang sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi Tirsha dan Resa tidak tau apa yang akan terjadi.

Tiba tiba saja,Aufa menggenggam tangan Resa. Resa lantas bingung. Ini napa Aufa mendadak begini. Kalo pikirannya si Resa sih ya,pasti tuh dia lagi buat pencobaan nembak cewek kayak yang Aufa lakuin waktu kelas 10 ke Diandra,tapi ceweknya tetep kekeh nolak.

"Sa?"
"Hmm?"
"Gue emang bukan cowok yang kaya oppa oppa korea lo itu,gue juga gak sesempurna mereka.."
"Emang.."
"Tapi ada satu yang pengen gue omongin ke lo.."
"Pasti lu pengen buat pencobaan lagi. Yakan?"

Tiba tiba saja Rama kedepan membawa sebuah buket bunga yang berisi bunga mawar yang didalamnya juga ada coklat.

"Resa Fania Okta,anaknya bapak Tama dan ibu Eka,will you be mine?"

Disaat itu juga,Resa diam membeku. Resa tau,kalau dia sudah suka dengan lelaki didepannya ini sudah lama. Tapi,semenjak Aufa waktu itu menembak Karina,putuslah harapan Resa. Tapi jujur,memang Resa masih menyimpan rasa pada orang didepannya ini.

"TERIMA! TERIMA!"

"Yes I want to you mine..",kata Resa dengan suara yang sangat kecil.

"Apa? Maaf gue gak denger.."

The Reason WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang