Brukkk...

22 10 1
                                        


      
                                    
*Kringg....*
bel tanda masuk pelajaran pun berbunyi

Seorang guru masuk dengan tumpukan buku yang berada sebelah tangannya

"Assalamu'alaikum anak-anak" ucap guru tersebut yang author tau namanya itu pak Seto

"Wa'alaikumussalam pak" jawab murid serempak

"Sebelumnya bapak akan memberitahukan bahwa hari ini kelas kita kedatangan murid baru" ucap pak Seto

Tiba-tiba ruangan kelas menjadi hening atas apa yang diucapkan pak Seto tadi.
Itu semua membuat Rissa  semakin nyenyak di alam bawah sadarnya, dia tidur gaeesss

Merasa kelasnya kek kuburan Rissa bangun dari tidurnya "Eh Nad, ada apaan si tumbenan kelas sepi, gue makin ngantuk jadinya" gurau Rissa masih dengan setengah sadar dari tidurnya
"Kelas kita kedatangan murid baru dodol, lo tidur mulu si" ucap Nadia pelan

"Cewek apa cowok?" tanya Rissa

"Banciii,,," jawab Nadia iseng

"Busyett bancii,,," mata Rissa hampir meloncat keluar saking terkejutnya

"Jan liat dulu, tuh muka lo cuci dulu biar fresh" ujar Nadia sambil menutupi kedua mata Rissa dengan tangannya

"Ah Nadia mah gituu,,," kesal Rissa memanyunkan bibirnya sambil mengucek mata

"Ini anak kalo udah denger soalan anak baru, pasti deh nomor satu." Batin Nadia

"Heh budeg, lo mendingan ke kamar mandi gih. Bersihin dulu tuh muka, baru jam pelajaran juga udah bisa tidur aja lo, gih sana" ucap Nadia sambil menoyor kepala Rissa

"Awhh sakit tauu, jangan noyor mulu napa ntar gue o'on lo gak bakalan liat pr lagi kan ke gue" ucap Rissa sambil mengelus - elus kepalanya

"Dasar urat nadi galak" Batin Rissa sambil menendang kursi Nadia

Sontak Nadia kaget dan menjerit
Sebelum menjawab omongan Rissa, mereka berdua tersentak akan teriakan dari pak Seto

"Kalian berdua keluar dari kelas lari 10 keliling lapangan!" teriak pak Seto sambil menunjuk ke arah mereka

"Saya pak?" ujar keduanya siapa lagi kalo bukan Rissa dan Nadia

"C E P A T !" sentaknya

Murid - murid yang lain menyoraki Rissa dan Nadia sebab mau - mau nya ngobrol disaat pelajaran pak Seto guru killer itu

"Pak lima aja ya" tawar Rissa

Bisa-bisanya dia menego dalam hal ini

Nadia yang dibelakang Rissa menggerutu karena sahabatnya ini selalu saja bikin ulah, mana mau pak Seto ditawar kek gitu

"Oke, saya tambah jadi lima belas keliling S E K A R A N G !" ucap pak Seto penuh dengan penekanan disetiap kata nya

"Mampus gue" ucap Nadia sambil melirik Rissa

"Heee gak papalah itung - itung cari cogan tau" jawab Rissa dengan cengiran khasnya

"Semerdeka lo aja deh" sambil melenggang pergi dari kelas

Saat tiba di depan pintu kelas, Rissa melihat seorang cowok masyaAllah gak kuat dedekk bang.

Tinggi, putih, tapi masih napak kok tenang, mata hazzel nya yang hitam pekat, terusss... "wah dia senyum ke arah gue"batinnya haha gak bakalan mempan bam-bwang.

"Walaupun lo ganteng, gue gak bakalan naksir lo!" lanjutnya sambil menatap sinis anak baru itu

"Woyy udah ayo cepetan elaahh" ucap Nadia sambil menarik tangan Rissa tanpa mempedulikan orang yang ada di depannya

"Eehhh bentaran napa, lo gak liat tadi ada yang bening-bening?" tanya Rissa sambil terus melangkahkan kakinya karena lengannya ditarik Nadia

"Busyett lo ya, udah dihukum juga masih aja liat yang bening mah langsung kinclong tuh mata hermann gue"

"Yee gue mah bageur (baik) kasih tau lo soalan yang bening tadi, barangkali lo minat kan"

"Wusshh udah ayo mulai lari nya" tungkas Nadia mengakhiri

"Ashiaaappp" jawab Rissa sambil mengacungkan kedua jempolnya ke arah Nadia

Nadia yang melihat itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya karena tingkah sahabatnya itu yang selalu saja bikin hari-hari nya terjebak dalam ulah dia tapi itu sangat menyenangkan menurutnya

*Kringgg....* bel istirahat pun berbunyi semua murid berhamburan keluar dari kelas nya masing-masing

"Rissa lo lama amat lari nya, buruan elahh orang udah pada istirahat"
 
Rissa sama sekali tidak menghiraukan ocehan Nadia, dia merasa sangat pusing kali ini karena sudah 10 putaran keliling lapangan dan masih tersisa 5 putaran lagi

Brukkk...

"Rissaaaa" teriak Nadia sambil terus berlari. Karena tak ada sahutan dari Rissa dia segera melihat kebelakang dan ternyata Rissa telah tergeletak di lapangan

"Woyyy bantuinnn lo ngapain cuman liat ha! sana minggir!'' murka Nadia

''Nadia gimana si, katanya suruh bantuin tapi malah ngusir" sahut yang lain pelan

"Masih gue liatin" sinis Nadia ke arah yang ngomong tadi

*UKS*

"Eughh gue dimana" keluh Rissa sebab masih merasakan sedikit sakit di area kepalanya

Semua ruangan hanya sedikit yang becahaya, dia menemukan seseorang yang tidur disamping tempat ia berbaring

"Nadia" ucap nya

"Eh lo udah bangun Ris, gue takut banget tadi lo kenapa gak ngomong kalo lo gak kuat" sahutnya spontan sambil memeluk Rissa

Rissa yang mendapat pelukan secara tiba-tiba sontak kaget karena Nadia memeluknya sangat erat

"Woy gila lo, gak bisa nafas dodol" Rissa menggoyang-goyangkan badannya agar pelukan Nadia lepas

"Ehehe maaf" sambil mengurai pelukann

Penasaran? Huuh? Iya? Iyakan, hee
Kira-kira yang bantuin Nadia gotong Rissa ke UKS siapa ya?
Hoyahhh,,, yuk swipe lagi untuk part selanjutnya
Author : PandaTirek

Peculiar(PandaTirek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang