Pulang-berangkat.

958 127 20
                                    

jeno sudah rapi dengan setelah seragam, tasnya diselempang sembarang. waktunya untuk berangkat sekolah. masalah vespanya, jeno nyerah. biar kalau memang benar disita toh ia masih bisa berangkat-pulang dengan bis, walau ia tidak begitu yakin.

"jeno...mau kemana?"

"sekolah lah, makanya bangun"

"mang sekarang jam berapa si"

jaemin masih malas untuk bangun, ogah-ogahan untuk membuka mata. bantal kamar jeno mengajaknya untuk tidur lagi. lantas ia menoleh kesamping nakas sekedar mengecek jam berapa pagi ini.

Demi tuhan, kebentur apa kepala jeno satu itu kemarin malam jadi rajin begini. jelas-jelas jam digital menunjukkan pukul lima lebih lima belas menit.

"masih pagi jeno"

"udah ya, jaemin jangan sampe telat"

"jeno!"

jeno melengos keluar, menghiraukan sentakan jaemin lalu bergegas turun. dibawah ia bertemu mark habis mandi belum berganti dengan ekspresi sama-sama terheran seperti jaemin.

"jen...lo berangkat sekarang?"

"yoi bang"

"yaudah sarapan dulu ntar kita berangkat bareng—"

"makasih bang, tapi ga keburu. cabut dulu"
Gasampe mark selesai ngomong udah ditinggal berangkat sama jeno.

.

"kamu sekarang dimana jen?"

"udah disekolah kok pah hehe"

"pantes aja papa ga sempet sarapan bareng"

"maaf ya pah, tugas jeno ketinggalan"

Jaehyun telpon perihal absennya sosok jeno pagi ini. sekolah apanya, jelas-jelas ia masih didalam supermarket dekat rumah. ia terpaksa berbohong, bukannya ia tidak mau berangkat bareng cuma ya semenjak insiden kemarin saat makan malam keadaannya jadi segan. jeno mengurungkan niatnya naik bis sembari menunggu haechan menjemput, sekalian ia isi perut dengan mie seadanya. habis kemarin ia tidak sempat menghabiskan makan malamnya.

"yaudah, jangan lupa sarapan okay. jangan makan mie"

"ngg..ga janji"

"tapi kayaknya kamu udah terlanjur beli mie ya"

jeno berhenti mengaduk mie, lamunanya seketika terbuyar. ia mengedarkan pandangannya kemana-mana. darimana papanya tau kala ia masih makan? ia memilih opsi keluar dari supermarket, masa bodoh dengan mienya yang belum sempat terjamah. atensinya tertuju pada seseorang tersenyum di depan, seketika ia membelalak

ia mengenali sosok yang menunggunya dari balik kaca mercedes benz e300 di seberang.

"jeno, berangkat sama papah yuk" ucap jaehyun nanar.


.

suasana mobil terkesan tenang ditemani suara aux menyusuri jalan. jaehyun sengaja mengantar anak-anak dulu sekalian mencari batang hidung jeno yang sudah kabur dari sarapan. jaehyun tau kalau jeno gabisa naik bis mengingatkan insiden saat jeno masih di bangku smp, gurunya menelpon panik bahwa jeno tidak berhenti muntah dari berangkat tamasya. instingnya tak salah kalau jeno masih mentereng di supermarket dekat rumah.

jaehyun kira-kira sudah lama ia tidak mengantarkan anak-anak kesekolah. ia sadar kalau dirinya tidak punya waktu yang cukup bagi mereka. jaehyun kira-kira sudah lama ia tidak mengantarkan anak-anak kesekolah. ia sadar kalau dirinya tidak punya waktu yang cukup bagi mereka. sesekali ia menoleh ke jeno disebelahnya yang sedang membuang muka saling malunya ketahuan. jaehyun terkikik, ada masalah apasih anak ini sampai daridulu gamau berangkat bareng

Bahtera • jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang