cerita vespa

978 128 11
                                    


Tempo kemarin, waktu jeno pulang habis dari rumah haechan sebenarnya ia ketakutan setengah mati kalau langsung berhadapan dengan mamanya. yang ia dapat malah dengar kabar dari sopir keluarga kalau Taeyong pergi keluar negeri pas waktu mereka berangkat sekolah.

Jeno mendesah lega, tapi ia juga terpincut rasa sedih. Walaupun keras kasih sayang untuk jeno, kenapa seolah-olah taeyong tidak peduli eksistensi anaknya sendiri yang bahkan kabur dari rumah. Entah.

Untungnya papa pulang pada hari minggunya. Jeno bergelung mesra dengan papanya berdua dikamar tidur orangtua sambil nonton film action lawas, james bond. Soalnya gaada orang dirumah, Jaemin ikut diklat, mark pergi latian basket, dan mamanya ya tahu sendiri pergi kemana.

"Pah, ngantuk"

"Kamu gasuka ya sama filmnya"

"Tapikan james bond favoritnya papa, jeno ngalah aja deh"

Jaehyun tertawa ringan setelah mendengar balasan polos anaknya. Rasa bedsofa jadi lebih hidup saat dibuat berkumpul seperti ini. Jaehyun tidak keberatan jeno menyender begitu lama dibahunya sampai rasanya. mungkin ini afeksi yang bisa ia beri bagi anaknya yang yang ia tinggal lama.

Dirinya yang sudah tua jadi lupa kalau anaknya sudah tumbuh dewasa. Banyak hal yang dilalui tetapi ia hanya tau sebatas cerita-cerita saat bertukar kabar, bukan mengamatinya secara langsung. Sepenilaian jaehyun, ia baru mengenal satu watak jeno; mandiri.

Pikirannya terbang melayang kembali ke masa lalu. Ketika itu jeno merengek untuk patungan beli motor vespa, katanya sih cuma dipakai buat berangkat sekolah.

meskipun awalnya Jaehyun bingung kenapa Harus opsi motor dan patungan kalau jaehyun bisa berikan selusin kalau mau, lagian apa kurangnya mobil-mobil didalam garasi.

"Udah gede pah, jeno udah lama nabung biar bisa beli vespa sendiri ngga enak kalo minta papa terus"

ujar jeno dulu yang hanya dibalas tawa renyah Jaehyun.

"Mobil kan ada tinggal daftar les nyetir"

"Ribet pah, besok aja klo jeno ada duit sendiri baru pake mobil"

"Jangan-jangan kamu gasuka ya berangkat pulang bareng sama kakak adek?"

"B-bukan gitu pah, aduh jeno kan lemot klo tiap pagi kakak ama adek harus nunggu jeno siap kan..kasian"

Jeno tergagap suaranya pelan, hampir saja jaehyun melewatkan kata terakhir. Diam-diam Jaehyun terenyuh sekaligus bangga jeno besar dengan didikan bijak apalagi saat ia minta untuk patungan membuktikan selama ini ia mencoba hidup mandiri seperti ini tanpa campur tangan dirinya dan istrinya.

jaehyun merasa tertampar sendiri karena kapan ia ada waktu memperhatikan Jeno?

Dengan segala janji tak tertulis didalam hati Jaehyun langsung ajak jeno kedalam showroom motor. Tapi ujung-ujungnya jaehyun jengah sendiri.

Ia sebenarnya iba namun opsi membelikan motor untuk jeno lebih alot daripada memenangkan tender perusahaan garapannya.

"Pah, jeno kan mintanya vespa skuter pah skuter aduh bukan motor gede"

"jeno, papa kasian wajah kamu ganteng tapi gapake motor gede lebih pantes pake ducati deh"

"Ga ada hubungannya pah lagian jeno gabisa banter-banter bawa motor"

"Kan bisa belajar dulu"

"Pokoknya engga mau kalo duit jeno ngga cukup"

"Urusan duit gampang, tugasmu tinggal milih"

Jaehyun mengalah, jeno terus-terusan menolak saran dan pilihan motor yang Jaehyun tawarkan.

Ia berakhir membelikan vespa versi piaggo, sedikit trendy daripada vespa model komersial biasanya. Kalau dihitung-hitung uang tabungan jeno jauh dari seperempat harga motor yang Jaehyun belikan.

"Tau gini kita ke dealer honda aja jeno beli beat atau scoopy uang jeno gaada apa-apanya buat patungan"

jaehyun terbahak-bahak dalam mode berkemudinya.

"Masa cowo kayak kamu beli motor beat pendek gitu, papa kira kamu minta n-max jejen. Gausah bohong sama papa klo kamu suka kan"

"Gatau pah sebel"

"Yaudah deh papa cancel aja ya motornya"

"YA JANGAN DONG"

Dan jaehyun tidak berbohong kalau jeno tersenyum sepanjang jalan pulang kala itu.

Rasanya tidak rela anak-anaknya sudah sebesar ini. Jaehyun mau kembali menimang-nimang manja anaknya saat bayi. Begitu kecil sampai masih pas dipangkunya.

Dikecupnya pipi gembil jeno sesekali. jeno ngga risih sama sekali malah suka, kepalanya tambah mendusel ke ketiak jaehyun.

"Kemarin bertengkar sama mama gara-gara vespa ya?"

"Engga sih, tapi bawa-bawa vespanya jeno!"

"Terus sekarang vespa kamu gimana"

"Ya engga kenapa napa sih"

Jaehyun mangut-mangut sesekali lihat wajah jeno yang jadi ketekuk perkara disinggung istrinya agar tidak memanjakan jeno. Toh selama jeno tidak berbuat diluar batas masih aman aman saja bagi jaehyun.

"Ciye yang katanya udah punya geng motor"

"Haechan yang ngajak pah suer"

"Gapapa, asal kamu ngga tawuran"

"Kayak...cerita abg aja pake tawuran segala"

"Badan kamu kan masih seger buat keroyokan"

"Yakali ganteng-ganteng gini bawa parang"

Keduanya tertawa terbahak-bahak. Jaehyun bersyukur diberkahi tiga anak lelaki bagi pelengkap hidupnya, yang anak keduanya ini pandai bergurau. Duh, ia janji setelah pekerjaannya selesai ia harus mendamaikan antara istri dan anaknya.







Author note;
fic bonus. maaf fluf dikit besok aku siksa reader dengan angst HuEhEhe

Bahtera • jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang