Petaka.

1.7K 118 39
                                    

(Mention; implied undderated scene such rape, violent abuse, harassement, mature scene. Please read with your own risk)

Sialan. Udah jam lima lebih hujannya belum reda, malah semakin deras. Salahnya kalau ia lupa taruh jas ujan dibagasi motor. Sekolahan sudah sepi daritadi tinggal murid-murid ekskul.

Sisa daya handphonenya tinggal sepuluh persen, ia cuma jadiin jaga-jaga kalau sekiranya nanti ada butuh. Tau aja kalau gini ia pulang bareng mark jaemin, tapi terlambat.

Ngga ada jalan keluar lagi, daripada ia telat sampai rumah akhirnya jeno nekat. Motornya ia starter untuk menempuh jarak pulang yang lumayan dari sekolah.

Jeno berdoa saja ia tidak tersambar petir. tapi jauh yang ia tidak tahu kalau jalanan sekarang tertutup air.

Alias banjir bandang.

Mampus, gara-gara hujan deras begitu lama ia tidak tau kalau air meluap sampai dengkul. Yatuhan, jeno masih di pertigaan ga jauh dari sekolah. Dikuat-kuatin aja ngegas motornya.

Jeno ga peduli sama seragamnya yang basah kuyup. Ia gas kencang-kencang ngga mikir kalau ia bisa kepleset diaspal. Banjirnya juga ngeri, makin lama makin naik sampai kepahanya.

Inj jadi banjir paling parah sekota karena macet dimana-mana, buktinya knalpot vespanya sudah terendam air. Mampus, motornya sementara ngga bisa melaju lagi sampai air mulai surut dibawah knalpot.

Masih pertengahan jalan pulang tapi jeno harus bisa dorong motornya walaupun badannya terombang ambing membelah jalanan yang kayak sungai.

Hari mulai gelap, tambah gelap karena lampu jalanan mati. Ia melirik arlojinya, jam menunjukkan pukul enam lebih lima belas. Duh ia udah telat berapa jam.

Badannya menggigil tak karuan, terhitung sudah satu jam ia terjebak dijalanan. Dengan hujan yang makin deras pula.

Sampai ia rasa air sudah tidak setinggi dengkul didaerah dekat rumah, jeno memilih untuk berhenti sebentar, dijagang tengah vespanya agar air keluar dari knalpot. Jeno harus kuat, rumah tinggal dikit lagi sampai.

.

Jam tujuh kurang lima jeno baru sampai dirumah, ini rekor perjalanan pulang paling lama dari sekolah ke rumah karena hujan. Buru-buru ia masuk rumah karena air di seragamnnya tidak berhenti menetes mengotori lantai.

"Darimana aja kamu jen"

Jeno baru masuk ruang tamu langsung tersentak ketika nada penuh tekanan mamanya menyapa indra pendengaran duluan. Taeyong sudah berdandan rapi berbanding jauh dengan seragamnya yang basah karena kehujanan.

"Ma-Maaf ma hujan"

"Bagus ya baru pulang kamu gatau serumah pada nungguin kamu ngluyur kemana lagi hari ini"

"Beneran mah jeno dari sekolahan bukan dari kemana mana"

"Mau alasan apalagi hari ini buktinya mark jaemin sudah nyampe dirumah jauh sebelum malam"

"Mah, motor jeno mogok diperempatan gara gara knalpot kerendam banjir mau gamau jeno dorong sampai depan rumah"

Hati jeno remuk redam ketika mama berusaha menyangkal bencana yang menimpanya hari ini.

"Ini gara-gara papa sering manjain kamu sampai dibelikan motor. Apa susahnya sih bareng naik mobil. Udah enak malah bikin susah aja. Mau jadi anak macem apa kamu"

"Kamu itu harusnya tau diri, otak kamu itu ditaruh dimana hah papa sudah nunggu diacara daritadi sore sengaja suruh mama nunggu kamu eh malah datang seenak jidat"

Bahtera • jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang