Sajua berusaha fokus membaca catatan bahan-bahan yang akan dibeli di telepon genggamnya, sesekali menoleh ke belakang memastikan apakah Jaehyun masih membuntutinya, dan ternyata masih.
Belanja kali ini benar-benar menegangkan. Jaehyun mengikuti sambil memangku kedua tangannya di dada.
"Mas Jaehyun katanya ada yang mau dicari?" ujar Jua mengambil beberapa pack bubuk cokelat tanpa menoleh ke arah Jaehyun.
"Iya, nanti." balas Jaehyun singkat. Menimbulkan kediaman canggung di antara keduanya.
"Apa lagi?" kali ini Jaehyun yang bertanya pada Sajua ketika gadis itu berhenti untuk memeriksa catatan.
Sajua mengangguk, "Kayaknya sih udah cukup."
"Ayok temenin." Jaehyun mengambil alih troli sedang tangan kirinya menarik lengan Jua.
"Yang ini atau yang ini, mbak?" Jaehyun menunjukkan dua pilihan wine.
"Yang ini." Jari telunjuk Jua menunjuk pilihan di kiri.
"Kalo gitu kita ambil yang ini." Tangan Jaehyun bergerak mengambil pilihan wine sebelah kanan.
"Ya ampun, mas. Kayak gitu kenapa nanya." Jua berusaha melembutkan nada suaranya yang kesal.
"Hah? Apa?"
"Engga, mas."
"Mbak, mau ini nggak?" Jaehyun memegang cokelat goldqueen berukuran besar.
"Kalo bilang nggak mau, bakal dibeliin mas?"
"Ya engga lah, ngapain beliin orang yang nggak mau."
"Yaudah mas, mau."
"Telat, kesempatan anda sudah habis." Jaehyun kembali meletakkan cokelat tersebut di etalase.
Ah udah, capek banget ngomong sama Jaehyun tuh.
"Mbak! Ada mantan Jaehyun!"
"Hah?!"
"Akting."
ACTION!
"Sayang kamu mau yang rasa apa?" tanya Jaehyun reflek berhenti di sebuah rak dan baru sadar mereka berada di rak yang membuat Jaehyun ingin mengumpat.
"Ada rasa apa? Pisang...apel. Stroberi nih, stroberi. Kayaknya enak."
Jaehyun menahan tawanya melihat akting Sajua yang terlihat antusias memilih varian, "semuanya enak kok sayang." Tangannya terulur mengambil 1 bungkus.
"Sayang masa 1 bungkus doang?" Sajua melayangkan protes. Lumayan mumpung dijajanin.
Jaehyun kaget, "Terus mau berapa?"
"Tambah lagi 3. Itu yang anggur sama pisang."
Ucapan Sajua lantas membuat mbak mantan yang sedari memperhatikan kini melotot.
"Ya boleh, lah. Buat stok. Ayok ke kasir."
CUT!
"Emang permen merek Durex ini terkenal ya, mas?" ujar Sajua langsung mengambil sebungkus Durex yang baru saja discan harga.
Membuat mbak kasir dan Jaehyun menatap Sajua yang terlihat asik meng-unboxing.
"Itu kondom, mbak." bisik Jaehyun singkat dan pelan sambil menahan senyumnya yang membuat dimple di wajahnya hadir.
Tepat saat selesai mendengar kata-kata Jaehyun, Sajua memandang isi bungkusan berbentuk karet dengan harum stroberi itu tanpa ekspresi.
Sajua menatap malu mbak kasir yang sedang menahan senyum, "oh, iya ya mas. Ini yang tadi Mas Jaemin minta beliin kan, ya? Hehe."