Mas Jaehyun
Mbak
Mbak
Tolong anterin jas putih
Ada di kamar
Mbak
Mbak
Tolong
CepetanSajua
Iya mas, otw.
Udah tiga kali kayaknya Sajua nganterin jas ke kampus Jaehyun. Ampun deh.Takut lama, Sajua mulai mempercepat laju motornya menerobos terik matahari di siang hari.
Mas Jaehyun
Nggak jadi mbakSajua
Udh smpe kampus mas :)Mas Jaehyun
Yaudah tunggu bentarSajua akhirnya menunggu di sebuah gazebo dekat fakultas, pandangannya tertuju pada pintu yang menjadi akses keluar masuk mahasiswa.
Jadi kepengen kuliah. Kata Jua dalam hati.
Tak lama sosok laki-laki yang memakai sweater hitam bergaris muncul dengan ponsel ditangannya. Pandangannya terlihat mengedar mencari seseorang.
"Kak Jaehyun." panggil seseorang, menghentikan Sajua yang hendak memanggilnya juga.
Sajua kini memandang Jaehyun yang dihampiri beberapa wanita, terlihat membicarakan sesuatu sampai akhirnya Jaehyun berhasil keluar dari lingkaran tersebut.
"Mas." Sajua melambaikan tangannya agar mudah ditemukan.
Jaehyun kemudian menghampirinya,
"bukannya dianterin gojek aja.""Nanti mas kelamaan nunggu."
"Mbak naik motor?"
Sajua mengangguk, memberikan paper bag berisi jas kepada Jaehyun.
"Ke mobil Jaehyun aja dulu terus cari makan, mbak udah makan siang?"
"Ah, nggak usah, mas. Mbak masih ada kerjaan di rumah."
"Sape nih? Anak fakultas mana?" ujar seorang laki-laki yang datang menghampiri mereka berdua, "Kok cantik." sambungnya.
"Yaudah mbak cepet pulang, hati-hati di jalan." suruh Jaehyun tanpa mengindahkan pertanyaan temannya, Mingyu.
"Gue nanya, anjir."
"Kepo banget. Udah ayok cabut." Jaehyun menarik Mingyu menjauhi Sajua.
Sajua terkikik mendengar protes dari Mingyu saat Jaehyun menyeretnya.
"Mbak Jua!" panggil seseorang, menghentikan langkah Sajua yang ingin pergi.
"Eh, Mas Doyoung."
Doyoung yang kebetulan satu prodi sama Jaehyun.
Sajua juga sedikit akrab sama Doyoung karena doi dan adiknya sering numpang makan dirumah.
"Mbak ngapain disini? Abis nganterin jas Jaehyun?" sebuah pertanyaan sekaligus jawaban dilontarkan Doyoung.
"Hehe."
"Trus Jaehyun sekarang kemana?"
"Udah pergi mas sama temennya."
"Mbak, boleh minta tolong nggak?"
"Tolong apa, mas?"
Sajua menghembuskan napasnya untuk kesekian kali, kakinya mulai terasa pegal sebab sedari tadi berdiri menunggu antrian Crepes.
Greget banget mau bantuin abangnya sekalian biar cepet.
"Tolong beliin crepes, hehe. Sebenernya niat mau beli sendiri mbak. Tapi antri rame banget cewek-cewek semua. Malu, lah."