10. Keanehan si Bambang

2.3K 195 29
                                    

[Happy Reading]
_____________________

Setelah diperintahkan sit up 25× karena telat, Icha lalu disuruh bergabung ke dalam barisan. Affa meliriknya sedikit, kemudian berbisik pelan.

"Anjir emang lu 'Cha! Mau di sekolah, di Pramuka, tetap aja telat. Heran gue..." Icha hanya mampu nyengir tipis. Bahaya soalnya kalau sampai ketawa-ketiwi , mengingat yang melatih mereka sore ini adalah bapak-bapak tentara yang berwajah sangar. Bisa di tindak yakan?

Setelah 20 menit latihan baris-berbaris, akhirnya mereka semua dikumpulkan kembali.

"Selamat sore, dan SALAM PRAMUKA!" ujar Agung selaku 01 PA dengan wajah sok penuh wibawa.

Semuanya spontan menjawab dengan lantang dan keras. Intermezzo ala Agung pun dimulai.

"Jadi baik, pertama saya selaku 01 PA mengucapkan terima kasih kepada kakak sekalian yang relah hadir dalam latihan sore ini. Terutama kepada kakak-kakak penegak kelas 12 yang rela menempatkan waktu untuk hadir padahal lagi sibuk-sibuknya..." Affa memutar bola matanya.

Fyi, di SMA CAKRA tempat Icha bersekolah, ekstrakulikuler Pramuka wajib bagi kelas 10-12 SMA, namun tidak wajib bagi yang ingin naik tingkat penegak seperti BANTARA dan LAKSANA. Maka tak heran, jumlah anggota Pramuka aktif dan tetap dari kelas 10-12 bisa dibilang lumayan sedikit. Mungkin karena semua pada jera dan takut berorganisasi di Pramuka karena Pramuka yang menerapkan sistem semi militer.

Kembali ke Agung yang asyik memberi sambutan ala-ala.

"Seperti yang kita ketahui, sore ini akan di adakan kegiatan pembagian sangga untuk mempersiapkan kemah yang akan di adakan lusa, sekalian dengan persiapan peralatan perkemahan, dari asisten pembina dan pelatih, ada tambahan?"

Dari kejahuan, sosok yang mengenakan celana lapangan dan jaket boomber hitam itu mengangguk. Melangkah, dan membuat cewek-cewek menggigit bibir mereka karena entah mengapa Shitt- pak Arga kelihatan shining shimmering spendid banget sore ini! Asli ga boong!

" 'Cha, perasaan kok pak Arga makin hawt seh?" Icha mengikuti arah pandang Affa. Dan sialnya, tatapan mereka bertemu. Gak lama, karena Icha buru-buru menunduk.

Icha terdiam. Memainkan tangannya. Entah kenapa, saat tatapannya dengan pak Arga bertemu, Icha merasakan sesuatu yang aneh di dadanya. Tanpa sadar, Icha mengangguk kecil membenarkan perkataan Affa.

"Ya, saya hanya ingin menambahkan kalau kemah kali ini akan berbeda karena semua alur dan tradisinya akan di ubah. Dan juga bagi para ketua koordinator setiap seksi yang telah dibagi, mohon bisa bekerja sama dengan anggotanya masing-masing dengan baik...sekian. Oh ya, sekretaris kemahnya?" Icha kaget saat jabatannya disebut. Affa menyenggol bahunya.

"Siap!"

"Ikut saya sebentar.."

Jeng jeng jeng jenggg

***

Pak Arga berdehem kecil.

Ia dan Icha duduk dibawah pohon depan kelas sepuluh. Untuk mengatasi kegugupannya, Icha sengaja menyibukkan diri dengan mengeluarkan dokumen dari tasnya.

"Kapan selesai?" Suara cool pak Arga memecah keheningan. Lelaki tampan itu sibuk membuka lembaran dokumen yang baru Icha sodorkan.

YES,SIR! (On HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang