11. Helper!

2.4K 188 9
                                    

[Happy Reading]
_____________________


Bagi anggota pramuka apalagi yang masuk dalam DKA, wajar banget kalau pulang paling telat pas latian Pramuka. Apalagi ada persiapan acara-acara besar seperti kemah atau pelantikan, bisa-bisa sampai rumah pas hari udah gelap.

Kayak Icha.

Sekolah sudah sepi keseluruhan. Tapi anggota-anggota Pramuka yang lain beserta pelatih dari kalangan TNI sedang sibuk membahas mengenai persiapan kemah pada lusa.

Icha si sekretaris yang tentunya punya peranan penting juga ada disana. Sibuk mengetik dan mencatat apapun hal penting dan koreksi yang keluar dari mulut kakak-kakak asisten pembina dan pelatih. Padahal matanya sudah sayu-sayu.

"Jadi, untuk tenda pleton dan tenda P3K itu sudah disiapkan dari batalyon... jadi paling yang dibutuhkan hanya beberapa tenda untuk tempatnya konsumsi sama tempat istirahat panitia..." ujar pak Yanto, pak tentara berwajah tegaa berpangkat Sertu.

"Oiya, kan ini kemahnya pakai lapangan latihan tembak batalyon, jadi untuk sanitasi dan semacamnya itu sudah disediakan disana, jangan lupakan juga dengan kayu tiang untuk piguranya.." tambah pak Setya, tentara berpangkat Serda.

"Ijin pak, kira-kira dari perkab perlu membawa alat untuk penerangan atau sudah disediakan pihak batalyon?" Tanya Rifky, koordiantor Perkab.

"Bawa saja bohlam, nanti yang lain disediakan di sana" kata pak Arga.

Pembahasan terus berlangsung. Icha melirik jam tangannya. Kemudian mendengus kesal ketika jam sudah menunjukkan pukul 19.30 malam.

"Kak, ini kapan bubarnya? Alamat gue tidur diluar kalau belum kelar-kelar" bisik Icha pada kak Vanya yang juga sibuk menulis di sampingnya.

Kak Vanya mengangkat bahu lesu. Kemudian fokus kembali pada bukunya. Yang mau tak mau membuat Icha pun kembali berkutat pada macbook didepannya walaupun dengan setengah hati.

Apalagi saat lihat layar hapenya yang dipenuhi dengan spam chat mamanya dan bang Arya yang emang khawatir banget sama Icha yang jam segini belum pulang-pulang.

Mama
Icha kamu dimana?!
Jangan buat mama pusing ya?!

Icha meneguk ludah kasar. Dia lupa mengabari mamanya. Saat baru akan mengetik balasan, mamanya tiba-tiba saja menelpon,yang sontak membuat seisi ruangan menoleh padanya.

***

"Sama siapa 'Cha pulangnya?" Tanya ka Vanya yang sibuk memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Abang gue si katanya mau jemput..."

"Lo nungguin di pos satpam kan? Sekalian sama gue jalannya.."

Mereka pun berjalan menuju pos satpam depan sekolah.

"Gak nyangka sampe semalem ini yaampun..."

Bayangin aja, sekarang udah jam 8 malam dan Icha masih disekolah. Gak tau lagi gimana nasibnya kalau sampe rumah. Mendengar celotehan mamanya dari telpon tadi aja udah sukses buat dia tremor. Apalagi kalau sampai dirumah coba? Auto epilepsi kali ya?

"Lah, Icha belum pulang? Gue pikir udah duluan lu 'Cha...." Agung yang sedang stand by didepan pos satpan yang sepi sama motornya menatap Icha bingung.

"Mana ada pulang! Sehabis telpon malah disuruh kak Anto kedalam lagi ikut rapat... apessss....."

"Lah trus lu pulangnya gimana dong?"

"Abang gue.. tapi ini kok daritadi gak diread terus chat gue?! Udah gue span padahal...ck.." Icha mendegus kesal. Abangya emang gitu, tadi aja sok khawatir sampai gak berhenti chat, sekarang malah lupa adeknya.

YES,SIR! (On HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang