Diary

17 2 2
                                    

ma, hidup ini berat ternyata
dalam setiap kata yang ingin ku kirim
aku tak mampu menekan tiap hurufnya
aku tak ingin keluhku jadi anganmu

pa, ternyata aku baru menyadari
selama ini perjuanganmu sangatlah berarti
kau diam tanpa suara
menghadapi riak dan riuhnya hidup di dunia

kak, aku tahu kau selalu ada
berusaha sabar, tegar dan menerima segala kenyataan
bahwa sebenarnya diriku ada sebagai penganggu dalam hidupmu

nek, maaf selama ini tak bisa mengerti
sisi menjadi dirimu
terlalu banyak prasangkaku padamu tetapi, tetaplah rinduku selalu ada untukmu

kek, kau yang selalu ada di hati
menggantikan ayah yang sering pergi
suaramu tak pernah bernada tinggi
tetap meng-iya pada setiap ingin yang kupinta

nek, kau wanita luar biasa
berjuang merawat anak cucu tercinta
tanpa berharap  balasnya
jika kau bicarakan inginmu
aku tahu itu,
hanya sebuah temu untuk mengobati rindu

kek, terimakasih karena pernah ada
walau tak pernah bertegur sapa
jangankan sapa,
sepatah kata pun
tak pernah keluar dari batu pusara

aku hanya ingin
mengabadikan rasa rinduku pada kalian semua

ternyata memang obat rindu itu  sederhana
saling peluk adalah jawabnya
temu maya pun tetap tak bisa mengobati sepenuhnya
sekali lagi, hanya peluk yang dapat mensirnakannya

kalian perlu tahu, aku sedang rindu


Jakarta, Minggu 31 Mei 2020

PoetryWhere stories live. Discover now