📖HAPPY READING📖
Setelah kejadian memalukan yang terjadi di toilet tadi, Airin sudah bersumpah tidak akan mau lagi melihat wajah Aga untuk yang kesekian kalinya. Dia juga memiliki urat malu dengan kapasitas normal.
Bel pulang sekolah yang ia tunggu-tunggu sejak tadi tak dibunyi-bunyikan juga. Menambah kadar kemalasannya saat mendengarkan celotehan guru di depan yang sedang menerangkan. Airin yang dari awal pelajaran sudah malas ditambah lagi mood-nya yang tidak baik hari ini. Yang ia inginkan sekarang hanya rumah dan rumah. Tidak untuk yang lain.
Saking malasnya ia sekarang, ia tanpa sengaja menjatuhkan kepalanya di lipatan tangannya. Ia mencoba untuk tidak memejamkan mata, tapi nihil. Usahanya untuk melek sekarang hanya mimpi, gadis itu sudah tertidur pulas dengan tenang tanpa beban.
Guru yang sedang menerangkan rumus-rumus di depan melihat murid-muridnya, tanpa sengaja edaran matanya melihat satu murid yang sudah tertidur nyenyak di belakang.
Langkah kaki pelan tapi terdengar berisik gara-gara pantofel yang dibawa. Pelan-pelan guru itu membangunkan muridnya dengan tatapan murka.
"Hei, bisa jelaskan apa yang saya jelaskan tadi?" Tanya guru itu. Airin segera membuka matanya dan mengembalikan kesadarannya.
"Ehehe, Bu Siti, kenapa Bu?" Duhh, nih mulut gak bisa diajak kompromi sih. Yaampun Bu Siti, jangan garang-garang dong. Batin Airin.
"Kenapa-kenapa, kamu yang kenapa? Udah tahu saya menjelaskan panjang lebar dan tinggi di depan kamu malah seenaknya merem di sini. Cepat jelaskan! Atau kamu mau keluar dari pelajaran saya hari ini?"
'Aduhhh, mampus gue. Jalan tengah apa ya kira-kira? Hei otak, tolongin gue untuk sekarang, please.' Batin Airin.
"CEPAT AIRIN." Bu Siti semakin marah karena salah satu muridnya itu diam.
"Oke, Bu begini ... saya tadi kan tidur, jadi gak denger dan gak tau juga tadi Bu Siti jelaskan apa di depan. Kalau saya maju jelaskan, saya jelasin apa dong? Temen-temen juga pasti sudah faham," elak Airin.
"Alesan saja kamu, yasudah keluar dari pelajaran saya!" Titah Bu Siti sambil menunjuk pintu keluar kelas.
Airin terpaksa mengikuti kata bu Siti untuk keluar kelas tidak mengikuti pelajarannya. Ia melangkahkan kakinya pelan berharap guru itu berubah pikiran dan menyuruhnya untuk duduk kembali. Tapi nihil, sekali perintah ya tetap perintah. Tidak ada ganggu gugatnya.
Airin menghela napas pasrah, ia menunduk saat berjalan keluar kelas di koridor. Memang ini salahnya yang tidak memperhatikan pelajaran tadi. Tapi ini juga sebuah kesalahan Aga karena dudah membuatnya memikirkan hal di toilet tadi.
Apa ia boleh menyalahkan Aga?
Agrrrrr
Pikirannya sekarang sedang kacau balau, ia menginginkan ketenangan. Dan sekarang, jalan pun sudah tak menentukan arahnya mau kemana. Ia kesal sungguh kesal untuk hari ini. Perlu ditekankan ia sungguh sungguh kesal untuk hari ini.
"Huft, kenapa sih tu cowok suka banget bikin gue kepikiran?" Tanyanya pada diri sendiri.
"Kepikiran gue?" Dava muncul dari belakang menampilkan cengiran lebarnya.
'Malaikat, bawa aku menghilang untuk sekarang. Kenapa aku harus menyikapi dua cowok dengan kepribadian berbeda Ya Tuhan ....' Batinnya.
Airin segera pergi dari tempat itu. Tapi, cowok resek dan nyebelin tadi selalu mengikuti jejaknya. Mengertilah, Airin sudah pusing dengan kejadian tadi yang tak hilang dari pikirannya.
"Cepet amat sih jalannya, entar kesandung loh," ucap Dava yang sudah ada di sampingnya. Jalan bersamanya.
Dari arah berlawanan, tubuh tegap itu seolah menjadi dinding dadakan. Airin menabrak tubuh tegap seorang cowok dengan tinggi melebihi kepalanya. Badan Airin terhuyung ke belakang dan tanpa sengaja juga Dava yang ada di sampingnya menolong dengan tangan yang jadi sandaran agar Airin tidak jatuh ke lantai.
Kalau jatuh kan bisa berabe, dan gak akan lucu.
"Untung gue pegangin, lagian lo sih Ga datang tiba-tiba di depan cewek gue. Kalau cewek gue jatuh gimana? Orang kayak lo gak akan mau nolongin." Dava tidak juga melepaskan tangannya di bahu Airin. Sampai Airin melepas paksa tangan itu.
Ia baru ingat sesuatu ....
Hallo haaaaa
Welcome back to my account wattpad.
Menurut kalian Airin ingat apa ya...?
Coba komen deh, siapa tahu Airin bakal inget lagi tuhh,,
Ayokkk, semangat bacanya readerskuuuu❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAIRIN (Slow Update)
Teen Fiction#fiksiremaja ----------------------- 'Sekali dia senyum, itu pertanda bahwa hatinya mulai luluh.' Apa jadinya jika cewek polos dan ketus bertemu dengan cowok dingin, berkata pedas dan super cuek. Adakah perasaan yang akan tumbuh dalam dua makhluk tu...