Ni

2.9K 351 44
                                    

Whuss...

Zratch...

"Tch."
(Y/n) melangkah mundur menghindari bola bola yang terus menyerangnya.

Dug...dug...dug...

Perlahan tapi pasti mulai terlihat potongan setengah bola bertebaran di sekitar situ.

'Tai. Bocah kebanyakan gaya ya kek gini...mana bolanya banyak banget'

"Jurus kelima: roda merah!!"

BLARRRR!!!

(Y/n) mengeluarkan serangan terakhirnya menggunakan teknik pernapasan matahari. Dia sudah cukup kewalahan menjaga staminanya.

"AKHHH...TANGANKU!!" Gadis iblis berambut oranye tadi meringkuk kesakitan...sebab lukanya tidak kunjung beregenerasi.

"Susamaru- dasar sialan! Beraninya kau!!" Teriak si iblis tunanetra.

"Oh iya dong." Balas (y/n) sambil menaik turunkan alisnya.

Iblis tunanetra itu mulai mengangkat tangannya dan mengarahkan ke arah (Y/n).

"Oh, shit man!!" Latah (Y/n)

Whuss...

Brakk!!

"Uhuk uhu-"

Brakk!!!

(Y/n) terbanting - banting mengenai pohon - pohon yang ada di sekitar situ.

'Boyokku ya allah.." batin (y/n) nelangsa.

"Pernapasan air, no Ni no kata: Mizu guruma!!" Elak (y/n) dari serangan yang terus menghantamkan tubuhya pada benda benda di hutan ini.

"Huh! Bisa menghindar juga kau, baiklah, rasakan ini!"

Si iblis tunanetra mulai mengangkat tangannya lagi.

"Tunggu! Sebentar..hah...hah...hah.." ucap (y/n) memegang pinggangnya yang terasa remuk.

"Itu...dibelakangmu...siapa namanya..hah...hah.." tanya (y/n) sambil menunjuk belakang.

"Kau tak perlu tau. Yang penting kau mati!" Iblis itu mulai mengangkat tangannya lagi.

"Bentar....liat dulu coeg. Siapa itu dibelakangmu.." bantah (y/n).

💢"Hei, jaga omonganmu! Asal kau tau aku itu tunanetra! Dan tanpa kamu beri tau pun aku sudah tau kalau tidak ada siapa - siapa dibelakangku. Jadi sekarang berhentilah beralasan yang tidak masuk diakal."

"Oh. Gitu..Hah...dasar. Tidak percayaan. Ya sudahlah...terserah." ucap (y/n) sambil duduk di dekat pohon. Pasrah dengan dirinya dibanting - banting. Toh dia juga tak pernah merasa seminat ini pada pertarungan sebelumnya di dunia nyata.

Iblis itu merasa bingung serta was was terhadap (y/n) sebab gadis itu malah sibuk makan kuaci dengan santainya. Seakan akan tidak peduli terhadap apa yang akan terjadi pada dirinya.

Dengan gebleknya iblis itu menengok ke belakangnya sebentar.

'Aku benar benar merasa tidak ada orang dibelakangku. Tunggu..."

Iblis tadi segera menengok kembali ke arah (y/n).

"Ahahaha kamu terlambat menyadarinya! Rasakanlah murkaku!!"

Dengan segenap hati, jiwa, dan raga (y/n) melayangkan tendangannya tepat di tempat yang tidak seharusnya.

Crack..

"ARGHHHH!!!!" Iblis tadi jatuh meringkuk memegangi anunya yang habis kena serangan maut dari (y/n).

"Pfft- hilih lebay, ntar juga sembuh-."
(Y/n) mengangkat nichirinnya ke atas.

"-kalau kamu masih hidup. Achi Hachi no kata : Takitsubo." (Y/n) dengan cepat memotong leher iblis tadi tanpa rasa iba.

"Akh- YAHABAAA!!!"

"Heum? Oh, kamu masih hidup to? Aku lupa."

(Y/n) mendekat ke arah gadis iblis tadi.

"Siapa namamu bocah?" Tanya (y/n) sambil menendang pundak gadis tadi ke batang pohon.

"Ukh...sialan, kenapa...KENAPA LUKAMU TIDAK MEMBUATMU MELEMAH?!! KAU BAHKAN SUDAH BERLUMURAN DARAH!" Tanya iblis itu dengan pandangan tak percaya.

"Itu bukan urusanmu." Balas (y/n) dingin sambil menusukkan nichirinnya kejantung Susamaru.

"Akh! Hah...hah...hah...hah....hahahahaha walaupun kau memotong seluruh tubuhku, aku tak akan mati bodoh! Aku bisa kembali beregenerasi dengan cepat!" Ucap Sasumaru lantang menganggap remeh (y/n).

"Justru itulah yang mengasyikan." Jawab (y/n) sambil menyeringai. Lalu dengan segera mencabut bola mata Sasumaru.

"Akhhh!!! Hentikan!!!"

"Hihihihi...Kenapa? Asyik kan? Toh kamu juga bakal beregenerasi."

Drap..drap..drap..

Merasa ada yang datang, (y/n) segera menoleh.

Swushh....

Brukk...

"Ugh...Siapa-?"

"Hentikan onee-chan! Kau kan sudah berjanji untuk berubah!!" Ucap bocah yang kini memelukku sangat erat. Ralat, dia bukan lagi bocah. Dia sudah remaja. Bahkan tingginya melebihiku.

"Sabito? Kenapa kau ada disini?! Bagaimana dengan yang lain?!!" Ucapku panik, sambil mendorong bahunya.

"Jangan khawatir sebelum aku ke sini, aku sudah memastikan mereka selamat sampai kota."

"..."

"Onee-chan?"

"..."

Sabito yang menyadari tak ada gerak gerik dari (y/n) segera memeriksa tangannya yang memeluk (y/n) sedari tadi.

Darah.

"Hahahahahahaha ternyata dia tidak sekuat yang dia ucapkan. Nyatanya dia sudah tak berdaya sekarang. Kau tau? Perempuan itu hanyalah SAMPAH!! Sampah yang hanya bisa membual!!"

Sabito tak bisa menahan emosinya jika sudah begini. Padahal diantara Giyu dan (y/n) dia termasuk orang yang paling berkepala dingin.

"SAN NO KATA : RYŪRYŪ MAI!!"

SRINGG!

Dak...dak...dak.. (bunyi kepala ngglundung)

"Onee-san, bertahanlah."

Sabito segera membawa (y/n) pergi ke kota. Karena gadis itu sudah tak sadarkan diri.



To be continue...




[HIATUS] {Kimetsu No Yaiba X Reader} - You Must Be Kidding MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang