“Mmmph!!!”
Sabito yang medapati (y/n) tengah memaksanya meminum ramuan itu memberontak. Berusaha mendorong bahu (y/n).
Gulp..gulp..gulp…
“Hahh…hahh…hahh…Nee-san. Kenapa kau melakukan ini??!” ucap Sabito marah, malu, dan sedih secara bersamaan.
Perlahan tapi pasti darah (y/n) yang menempel pada Sabito menghilang, dan lukanya pulih.
Sontak (y/n) terkulai lemas karena sudah kehilangan banyak darah.
Sabito yang melihat itu langsung duduk dan memeluk (y/n) sambil menangis.“Nee-san!! Kenapa kau melakukan itu??!!”-Sabito
Karena mendengar Sabito yang berteriak kencang, Makomo, Giyu, dan Tanjiro masuk.
Makomo seketika jatuh terduduk melihat (y/n) yang berada dipelukan Sabito.
“Uso…uso darou??”-Giyu
"Pengorbanan diperlukan untuk mendapatkan yang diinginkan. Jika kamu tak bersedia berkorban, artinya kamu tidak benar-benar menginginkan.” Ujar (y/n) sendu.
“Tapi aku tak menginginkan ini!” teriak Sabito kalap.
(Y/n) yang mendengar itu hanya tersenyum lemah.
Lalu (Y/n) memanggil Giyu, Makomo, dan Tanjiro menggunakan bahasa tangan. (kek melambai gitu)
Tak menunggu lama mereka datang di hadapan (Y/n).
“Bagaimana keadaan Urokodaki-san dan Nezuko?” Tanya (y/n) kemudian.
“Mereka berdua…hiks… masih belum sadarkan diri. Tapi…hiks…kami sudah memberi mereka ramuanmu….hiks…Nee-chan.” Balas Makomo sesenggukan.
“Baguslah.” Ucap (y/n) sambil tersenyum.
Giyu dan Tanjiro yang tak bisa berkata apa-apa hanya bisa menitikkan air matanya.
Perlahan-lahan rambut (y/n) yang berwarna merah itu berubah menjadi putih. Lalu (y/n) tersenyum dan menutup matanya.
“Sayonara…minna.”
Dan…tubuhnya menjadi serpihan-serpihan kecil, lalu menghilang di udara.
“NEE-SANNNN!!!!!!!!!”
Teriakan yang sangat pilu terdengar pada senja hari itu. Mengiringi kematian (y/n) yang menurut author absurd banget.
Setelah kematian (y/n) entah mengapa kepribadian Sabito dan Giyu menjadi sangat dingin terhadap orang asing. Mereka bahkan tak segan-segan membunuh seorang bocah yang baru saja jadi iblis.
Makomo yang dulunya lebih lemah dari mereka bertiga (Sabito, Giyu, Tanjiro) sekarang menjadi lebih kuat dibanding dirinya yang dulu. Lalu mereka semua juga menjadi pemburu iblis.
Ya, singkatnya setelah mereka berduka kurang lebih 1 bulan lewat 3 hari, 7 jam, 15 menit, dan 44 detik; mereka bertekad untuk tidak akan membiarkan keluarganya mati lagi.
-----●●●●
Sementara itu…
Hitam.
Oh iya. Aku sudah mati ding. Lupa aku.
Akhirnya aku bisa berbuat sesuatu yang menyelamatkan seseorang.
I'm glad. :)
Tapi ko empuk ya? Bukannya saat seseorang meninggal itu rasanya seperti melayang?
Hmmm….perasaanku gak enak. Kayak lagi ditempat yang aku benci.
Entah kenapa (y/n) ingin mencoba membuka matanya saat ini. Dan saat (y/n) mulai mengintip…
Putih!
Aku dimana?
Di surgakah?
“Apakah kau tidak lelah terus menjenguknya?”
“Tidak apa-apa. Mungkin bagimu itu terdengar nonsense, tapi dia lebih dari sekedar sahabat untukku. Dia sudah kuanggap kakakku sendiri.”
Suara ini…suara yang sangat familiar. Tapi siapa ya?
Hanjir...keknya ga mungkin dia deh...
Tapi suaranya siapa ya?
...
......
.........
!!!
Leona!
Tamat.
Ga ga bercanda...cuma....like ussualy..
Tak ada ide.
Jdi ya...
see you next time🙋🙋
To be continue.....
KAMU SEDANG MEMBACA
[HIATUS] {Kimetsu No Yaiba X Reader} - You Must Be Kidding Me
FanfictionPenuh bahasa nonformal, kasar dan receh yang garing...ya maap. (Y/n) seorang gadis cuek yang mempunyai seorang teman wibu. Dan yang lebih parahnya lagi temannya itu suka sekali memprovokasi dirinya untuk menjadi wibu juga. 'Pray for me guys' -(y/n) ...