𝟏𝟕. 𝐒𝐨𝐫𝐫𝐲

257 31 10
                                    

"Gue ... minta maaf."

Minho cuma diem sambil ngeliatin figur di hadapannya. Tetap mendengarkan dan gak berniat memotong.

"Gue tau, kesalahan gue besar, but I'm really sorry."

"Lo tau kalo lo salah tapi tetep lo lakuin?" tanya Minho.

"Gue harus bilang berapa kali kalo gue tuh takut kehilangan lo?! You ... look so close with her. Gue iri. Padahal dulu cuma gue satu-satunya cewek yang bisa deket sama lo. Eh, sekarang ada dia. Ditambah lagi, lo mulai punya temen squad cewek. Gue bener-bener takut lo berubah karena mereka," jawab Tzuyu gemetar.

Minho menghela nafasnya. "Ada banyak cara lain, Juwi. Lo gak harus ngancem gue, apalagi bawa-bawa pacar gue. Gue bener-bener gak suka sama cara lo. Tzuyu yang gue kenal gak pernah kaya gini sama orang lain."

"Kesimpulannya, yang berubah disini bukan gue, tapi lo."

Tzuyu perlahan menangis. Dia memang gak bisa nyalahin orang lain, karena semuanya bener-bener salah dia sendiri.

"No, gue minta maaf. Maafff banget. Plis, jangan benci gue. Gue gak mau kehilangan orang lain lagi, gue mohon," pinta Tzuyu tanpa menghentikan tangisannya.

"Permintaan maaf lo gue terima. Tapi lo harus inget, berani berbuat, berani bertanggungjawab. Artinya, lo juga harus terima konsekuensi atas perbuatan lo. Termasuk kalo gue bakal menjauh dari lo."

Kepala Tzuyu yang tadinya menunduk refleks mendongak menatap Minho kaget. Dia gak salah denger? Apa tadi? Menjauh?

"Ah, satu lagi. Lo juga harus minta maaf sama Minju. Lo tau sendiri, bukan cuma gue yang dirugikan disini, tapi juga Minju," lanjut Minho, lalu jalan masuk ke kelas.

Tzuyu perlahan berjongkok sambil menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan di atas lutut sambil menyembunyikan tangisnya. Telat banget rasanya kalo dia baru menyesali perbuatannya sekarang.

💘

"Sukses?" tanya Seonghwa begitu Tzuyu masuk. Gadis itu menggeleng. "Gue dimaafin, tapi katanya dia bakal ngejauh."

Denger itu, respon Seonghwa cuma angguk-angguk. Yah, dia kalau ada di posisi Minho juga kemungkinan bakal milih buat menjauh dari Tzuyu.

"Terus, abis ini lo mau gimana?" tanya Seonghwa.

"Hm?" sahut Tzuyu, "gue mau minta maaf sama Minju. Dia gak salah apa-apa dan gue malah hampir ngehancurin kebahagiaan dia. I would be a real loser if I didn't apologize to her too."

Seonghwa angguk-angguk lagi, kali ini sambil senyum. Nih anak keliatannya udah balik kaya dulu lagi, batinnya.

"Mau gue temenin?" tawar Seonghwa.

"Buat apa?"

"Yaa, buat nemenin. Kali aja lo canggung gitu, kan lo ga deket-deket amat sama Minju," jawab cowok itu.

"Emang boleh?"

Raut Seonghwa mulai kesel. "Gimana sih lo? 'Kan gue yang nawarin. Ya, boleh lah!"

Sedangkan Tzuyu cuma cengengesan. "Ah, iya. Sekalian, lo punya nomer dia, nggak? Tolong teleponin, dong."

"Bentar, gue cek masih ada atau gak," jawab Seonghwa. Merogoh sakunya buat ngambil ponsel, lalu bergerak mencari kontak gadis itu.

"Ada, nih. Mau telepon sekarang?" tanya Seonghwa yang dijawab anggukan oleh Tzuyu. Walaupun sebenernya dia agak ragu, takut-takut guru di kelas Minju udah memulai pelajaran.

"Mau ketemu kapan emang?"

"Hmm ... pulang sekolah kayanya."

"Oke," jawab Seonghwa lalu mencet ikon panggil dari kontak yang dinamai 'Ceweknya Lino' itu.

"Halo, Kak Seonghwa? Tumben nelpon?" tanya Minju setelah menjawab teleponnya.

"Ini, temen gue mau ngomong sama lo. Pulang sekolah lo free gak?" jawab Seonghwa.

"Ohh, free aja, kok. Ketemu dimana?"

Tzuyu langsung bisik-bisik kecil begitu Seonghwa ngelirik sebentar ke arah dia.

"Di depan perpus aja. Mau?" tanya Seonghwa.

"Boleh, boleh."

"Sip, ya udah segitu aja. Thanks, ya," tutup Seonghwa.

Cowok itu ngelirik Tzuyu. "Dah, gih, lo latihan ngomong. Gue mau manggil Pak Botak nih anjir, beneran telat masuk dia," katanya sambil keluar kelas.

"Yeee, latihan-latihan pala lo. Dikirain mau lomba debat apa."

💘

"Hai?" sapa seseorang, gak lama setelah Minju duduk di kursi taman di depan perpustakaan. Tempat yang udah dijanjiin sebelumnya.

Minju menoleh. Raut wajahnya keliatan berubah jadi agak kaget setelah menangkap dua figur di depannya.

"Ah, Kak ... Tzuyu?"

Si empunya nama cuma senyum. "Iya, lo keberatan ya, ketemu gue?"

"Eh? Engga, kok! Sini, duduk aja."

"Oke, makasih," jawab Tzuyu, lalu duduk di samping Minju.

"Ekhem," deham Seonghwa, "gue gapapa nih, disini? Kalo gak nyaman gue masuk perpus aja."

"Gak papa, kok! Tapi kalo emang ada yang mau dibaca, ke perpus juga boleh. Senyamannya aja," jawab Minju.

Seonghwa sempat diem sebentar sebelum akhirnya menjawab, "Ya udah, gue ke perpus aja, deh. Sekalian numpang pake Wi-Fi. Gue tinggal, ya. Jangan aneh-aneh tapi! Awas aja kalo gue kesini kalian lagi jambak-jambakan."

"Bawel banget, gila," gumam Tzuyu sambil natap punggung Seonghwa, lalu beralih ke Minju yang masih cengengesan ngeliat ke arah cowok itu.

"Lo pasti udah benci banget sama gue," katanya tiba-tiba, bikin Minju mengalihkan pandangannya dari Seonghwa.

Denger itu, Minju menghela napas. "Well, bohong kalo aku bilang aku gak kesel sama kakak. Tapi, aku gak sampe ke tahap benci, kok."

"Aku gak tau kakak ngelakuin ini karena apa. Tapi, aku yakin kakak punya alasan. Sejujurnya, aku lebih ke arah kaget karena kedatangan kakak yang tiba-tiba. Dalam sekitar satu setengah tahun aku pacaran sama Kak Lino, mungkin ini pertama kalinya kita berantem hebat."

Tzuyu menunduk. "Gue ... jahat banget, ya? Lo gak salah apa-apa, tapi gue hampir ngehancurin hubungan percintaan lo. Hahaha. Sumpah, gue kesurupan setan apa, sih?"

"Jangan berpikir kalo kakak jahat. Aku gak pernah nganggep kakak kaya gitu..."

"Gue minta maaf ... Maafin gue..." ucap Tzuyu sesenggukan.

Minju yang liat itu gak tahan untuk gak nangis. "Udah aku maafin, kok. Yang penting, kakak jangan ngelakuin ini lagi, ya?"

Tzuyu ngangguk dan senyum. Dia memeluk gadis di depannya. "Makasih banyak. Lo bener-bener baik banget. Lino beruntung punya pacar kayak lo..."

Sementara dari dalam perpustakaan, Seonghwa mengintip dari jendela sambil menghela napasnya, lalu senyum.

"Syukur, deh, gak pada jambak-jambakan."




𝓢𝔀𝓮𝓮𝓽𝓱𝓮𝓪𝓻𝓽

yoi gais, tempat ketemuan andalan di cerita ini adalah taman depan perpus alias PAYAHHHH JSJDKSSJ AKU BINGUNG BANGET GA ADA BAYANGAN SELAIN TAMAN jadi,, mmf yh,,,,,,, btw jangan lupa stream streetlight by seo changbin! have a great day, yorobun <3

SweetheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang