"Oi Kak Chan! Tunggu!"
Pemuda berdarah Australia itu menengok mendapati adek tingkatnya berlari kecil mengejarnya. Tak heran suasana sekolah saat ini dilanda sepi karena masih pagi.
Bangchan berniat berhenti sampai adek tingkatnya itu tiba dan menyamai langkahnya."Tumben berangkat awal."
"PR gue belum selesai." Bangchan terkekeh gemas mendengar jawaban dari yang muda.
"Game mulu sih!"
"Sok tau lo kak, tapi bener." Bangchan menoyor kepala adek tingkatnya itu tanpa permisi.
"Santai kak! gue lapor ke kepsek nih. Seorang ketos bertindak kekerasan" Untuk kedua kalinya Bangchan menoyornya lagi.
"Bocah banget lo Jeongin!"
Walaupun beda tingkat, mereka berdua berbicara santai layaknya sohib.
"Lagian si felix sih mainnya nggak aturan. Masa gue diajak main sampai subuh. Ogah banget." Decak Jeongin kesal mengingat bagaimana Felix yang mengganggunya semalam dengan menelponnya berkali-kali dan embel-embel traktiran sukses buat Jeongin luluh dan nurut mabar sampai jam 2 dini hari.
Bangchan yang sudah tau kebiasaan adek-adek tingkatnya itu hanya tertawa saja menanggapi cerita Jeongin.
"Kak Chan kenal Hyunjin nggak?" Tanya Jeongin yang tiba-tiba.
"Hyunjin? Hwang Hyunjin?" Kening Bangchan mengkerut meminta keterangan. "Yang baru pindah dua bulan lalu itu?"
"Iya bener itu kak." Suara Jeongin meninggi.
"Emang kenapa?" Tanya Bangchan penasaran.
Jeongin menghentikan langkahnya hingga otomatis Bangchan juga mengikutinya. Tampak mulut Jeongin membisikkan sesuatu pada Chan.
Tak disangka Chan membulatkan matanya terkejut akan bisikan dari Jeongin. Namun, wajah terkejut nya itu kembali netral ketika Jeongin beringsut menatap wajahnya."Lo bercanda kan Jeong?" Baru saja Jeongin ingin membuka suara ada pemuda lain yang berhenti tepat disamping mereka berdua.
Jeongin mengurungkan niat menjawab dan Chan memasang wajah santainya.
"Lantas, ada masalah kalau gue anak indigo? Apa lo mau macem-macem sama gue?"
Ya pemuda itu Hwang Hyunjin yang sedang Jeongin dan Chan bicarakan.
Hyunjin melirik 2 pemuda disamping nya dan kembali berjalan masuk koridor."Mulut gue toa banget dah." Jeongin merutuki mulutnya sendiri, "Serem banget"
"Biasa aja gitu dek. Masih ganteng." Jeongin memasang wajah ngerinya dan Chan terkekeh melihatnya.
Bagi Jeongin lirikan Hyunjin tadi serem, namun bagi Chan lirikan tadi penuh arti.
"Lo gabisa nipu gue, lo pikir gue gatau apa lo habis bunuh Chenle di aula."
Staring
KAMU SEDANG MEMBACA
"TRICKY" | Straykids
Fanfiction"Udah gue bilang jangan percaya sama mereka!" -Hj Ft nct dream