[22]

376 54 16
                                    

Hati Minho hancur sekarang, ia daritadi menyalahkan dirinya atas kematian Hyunjin. Untung saja, masih ada yang lain yang menyadarkannya bahwa ini semua adalah takdir dan salah dari para pelaku tak bertanggung jawab.

Setelah pemakaman Hyunjin, Minho memutuskan untuk pergi ke rumah Hyunjin sendirian. Untuk apa? Menangis? Tentu tidak. Lelaki itu lelah untuk menangis lagi, menangis tidak akan buat Hyunjin kembali.

Ketika memasuki kamar Hyunjin, jantungnya kembali berdegup kencang seperti saat dirinya melihat mayat Hyunjin yang tergeletak di aula.

Andai saja, ia punya kelebihan. Ia ingin melihat Hyunjin dan bicaranya padanya walaupun sebagai arwah.

Melihat kamar Hyunjin yang terkesan cerah buat Minho semakin terpukul atas kepergian sahabatnya itu. Berkali-kali ia membayangkan Hyunjin ada disana dan tertawa bersamanya.

Ia duduk diatas kasur milik Hyunjin dan memandang kaca didepannya yang menampakkan Minho dengan mata yang sembab pula. Satu hal yang di menarik perhatiannya, bukan hanya dia yang ada disini melainkan ada seseorang berdiri dibelakang nya sambil menatapnya sendu.

Minho terkejut setengah mati, perlahan tapi pasti ia menoleh ke belakang untuk memastikan apa yang ia lihat.

"Changbin?"

"Minho.."

"SE-SETANNN!!"

Minho buru-buru lari keluar kamar Hyunjin, sampai di ujung pintu rumah ia kembali menengok ke belakang. Changbin mengikutinya.

"SETAN ANJING!!"

Minho terjatuh tersandung pot bunga, ia tak peduli dan lanjut lari ke rumahnya.

"Woy goblok gue bukan setan!!" Pintu rumah Minho di gedor kencang dari luar.

"Pergi lo setan!! Gue lempar kursi tau rasa lo!! Pergi gak!" Teriak Minho dengan menahan pintunya, padahal pintunya udah dia kunci loh. Takut ditembus tuh setan katanya.

"Gue masih hidup tolol! Buka dulu, nanti gue jelasin!!"

"Password nya mas?"

Changbin geram diluar sana, siap-siap menendang pintu rumah Minho. Bodoamat sama rusak mah.

"Eitt stop! Stop! Lo bisa ngerusak pintu rumah gue setan!"

"Bukain makanya!"

Changbin mendobrak pintu rumah Minho hingga pintunya rusak. Alhasil mereka berdua terjatuh.

"ANJIR PINTU GUE LEPAS!" Teriak Minho panik. "TANGGUNG JAWAB LO SETAN!"

Setelah berjam-jam adu mulut, Changbin mengalah dan memperbaiki pintu rumah Minho dengan alat alakadarnya sambil bercerita dirinya yang masih hidup dan rencana Hyunjin.

Minho sedikit kecewa karena Hyunjin tidak bercerita hal sepenting itu padanya.

"Hyunjin nyembunyiin ini semua karena dia gak mau pelakunya deketin lo ataupun yang lain, dia bener-bener hati-hati soal ini." Kata Changbin peka dengan apa yang dipikirkan Minho.

"Jadi, dia tahu pelakunya?" Changbin mengangguk, "Lo juga tahu?" Changbin mengangguk lagi.

Minho tertegun.

"Pelakunya orang yang gak lo duga sama sekali kak, Dia..."

Tok tok tok

Pintu rumah Minho diketuk dari luar buat Changbin kaget dan refleks memeluk Minho.

"Lepas anjing!" Minho menghempaskan pelukan Changbin kasar dan berniat membuka pintu, Changbin mengekor dibelakang nya.

Pintu dibuka, menampakkan seorang gadis yang wajahnya mirip Hyunjin.

"TRICKY" | StraykidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang