[08]

429 66 7
                                    

Awalnya Changbin pergi ke uks untuk mengambil plester luka buat Bangchan.
Agak lucu kalau diingat penyebab Bangchan terluka, sudah dipastikan itu ulah Changbin.

Saat mau membuka pintu uks, ia mendengar suara Hyunjin. Sekarang Changbin jadi waspada kalau didekatnya, karena Hyunjin berada diurutan pertama list orang yang dicurigai Changbin.
Setelah mendengar semuanya alias menguping pembicaraan mereka ia naik darah dan membuat Renjun terluka.

Sekarang ia berada di rooftop untuk meredamkan emosinya, cukup frustasi saat mengingat Hyunjin yang memperingatkannya untuk tutup mulut alias merahasiakan, soal Renjun.

"Loh Changbin? Lo ada disini."

"Ck gak ada yang nglarang buat tiduran disini."

"Dih, mirip kayak Hyunjin aja lo."

Minho menyodorkan susu pisang untuk Changbin.

"Lo suka ginian Ho? Wah gak habis pikir gue." Changbin terkekeh.

"Bukan gue anjer, tadinya gue pikir Hyunjin ada disini ternyata malah lo. Yaudah ini buat lo aja, biar lo makin tinggi." Minho ketawa lepas, ia hampir saja kena pukulan maut Changbin kalau refleksnya lambat.

"Minho.."

"Hm?" Minho tengah asik menyedot susu pisangnya.

"Lo kenal Hyunjin sejak kapan?"

"Kenapa lo tiba-tiba nanyain itu?" Minho jadi heran, karena yang ia tahu Changbin selalu marah pada Hyunjin.

"Pengen tahu aja siapa itu Hyunjin di mata lo."

"Sejak kucing gue nyasar ke halaman rumahnya, gue semakin deket sama dia. Ternyata dia baru pindah dan jadi tetangga gue setahun yang lalu, tapi baru dua bulan ini dia pindah ke sekolah ini. Gue udah anggap dia kayak adek gue sendiri, gue juga gamau orang-orang nyakitin dia karena kelebihan nya itu."

"Kelebihan bisa lihat arwah?" Minho mengangguk.

"Sejak papa dan mama meninggal gue jadi kesepian, tapi kehadiran Hyunjin makin bikin hari gue menyenangkan. Dia selalu bantu gue, penyayang banget, yah walaupun sifatnya gitu tapi dia orang baik kok." Changbin manggut-manggut, ia menyesal pernah mencurigainya.

"Hyunjin seneng banget bisa kenal sama anak-anak termasuk lo. Waktu masih jadi anak baru, dia tanya ke gue 'Kak Minho orang yang pendek mirip preman itu siapa sih? Dia baik banget udah nemeni gue keliling sekolah' gitu."

"Ngasal lo!" Agak kesel sih dengar Minho cerita yang malah jatuh menistakan dirinya.

Cklekkk

Pintu rooftop terbuka menampakkan wajah lesu Hyunjin. Ia sedikit kaget dengan keberadaan Changbin yang lagi berbincang dengan Minho.

Baru saja ia ingin pergi Changbin memanggilnya.

"Ayo gabung sini!" Hyunjin menurut saja.

"Nih, buat lo." Minho menyodorkan plastik yang berisikan makanan ringan. Hyunjin mengambil salah satu isinya dan memakannya.

"Lo gak pernah ke kantin Jin?"

"Dia gak mau ke kantin karena males ketemu sama neng Lisa." Malah Minho yang menjawab Changbin sedangkan Hyunjin masih asik makan.

"Siapa itu? Gebetan Hyunjin?" Hyunjin melotot.

"Buahahaha kenal cewek aja ogah mana punya gebetan dia. Tapi banyak penggemarnya tuh enak dia tinggal milih." Hyunjin menatap horor ke Minho.

"Ah iya-iya, neng lisa si arwah penjaga kantin dia ogah digodain mulu. Yaudah gue cuma beliin dia makanan ringan ini tiap hari."

Ah begitu.

"TRICKY" | StraykidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang