1 - Langkah Awal

2.4K 341 91
                                    

"Dua tahun, Mingyu. Dua tahun kalian nikah belum aja punya anak. Mau bikin Ibu nunggu sampe kapan?!" Teriakan itu seolah masih kedengeran jelas di telinga Mina, kala itu Mingyu ajak Mina nginep dirumah Ibunya. Percakapan yang tanpa melibatkan Mina, di tengah malam waktu Mina kebangun buat ambil air minum.

"Atau jangan-jangan, istri kamu itu ada kelainan ya? Kamu waktu sebelum nikah suruh dia cek kesuburan dulu apa enggak?" 

"Ini semua gara-gara Haruto. Kalo gak ada dia mungkin Ibu udah gendong cucu Ibu sekarang."


Mina langsung buka matanya, tangannya terulur buat nyalain lampu tidur disebelah kanan, kemudian ambil posisi duduk pelan-pelan, dan ngeliat ke arah jam dinding.

Jam setengah satu malam.

Mina tarik nafasnya berat, bayangan masa lalu yang hadir di mimpinya itu betul-betul ngebuat jam tidurnya terganggu.

Perlahan Mina turun dari kasurnya dan betulin jubah tidur merah yang dia pakai. Mina buka pintu kamar, kemudian turun kebawah dan duduk di sofa ruang keluarga. Sambil mikir-mikir lagi, furniture apa yang belum dibeli buat ngelengkapin rumah barunya?

Rumah baru? Iya. Mina pindah ke perumahan tempat Jiho tinggal, rumah Jiho cuma kehalangin satu rumah sekarang dari rumahnya.


Rumah yang dulu?

"Pokoknya, Ibu mau tinggal disini." kekeuh Ibu, Mingyu langsung ngelirik Mina. Tatapan itu yang Mina kangenin—tatapan rasa bersalah Mingyu.


"Gapapa Gyu, aku kan udah kerja juga. Ibu bisa kok tinggal disini." tutur Mina, terhitung enam bulan sejak mereka cerai, tiba-tiba mantan ibu mertuanya datang, merengek sama Mingyu biar bisa tinggal disini. Ya udah—Mina ngalah.

Semaleman Mina cari-cari info buat tempat tinggal, ya kebetulan tabungan dari hasil dia kerja di kantor Jaehyun udah cukup buat DP 50% dari perumahan yang dia pengen. Besoknya Mina berkemas, kemudian pergi dari rumah itu.

Rumah yang dimana kenangan dia sama Mingyu dan Haruto ada disana, jangan salah— Mina juga nangis semaleman waktu packing barangnya dan Haruto.


Ah, ngomongin itu.. Mina jadi lapar.

Mina buka lemari kabinet dapur, ambil sebungkus mie instan. Kemudian siapin air dan nyalain kompornya. Tapi, gak nyala?

Mina baru inget, gasnya abis. Mina cuma ketawa meringis aja, biasanya bakalan....

"Ayah, gas abis. Tolong pasangin dong."

Sekarang?

"Ayo coba sendiri pasangnya. Kan udah gue ajarin, Mina."






👩👦

"Mbak Mina, semua udah siap tinggal berangkat." ujar Yeeun.

"Makasih ya Yeeun, btw surat perizinan udah diurus kan? Aku minta copy-an nya dong." Yeeun ngangguk, nyanggupin ucapan Mina.

"Siap Mbak, aku ambilin kedepan bentar ya," Yeeun pergi, gak lama dateng kurir yang bawa buket bunga mawar.

"Ibu Mina?" Mina nengok, "Iya, saya sendiri." jawabnya kemudian berdiri waktu kurir tersebut ngasih sebuket bunga kiriman buat Mina.

"Pengirimnya ada di catatan ya Bu," Mina ngangguk kecil, dan tanda tangan di kolom penerima.

"Oh iya, saya terima ya Pak bunganya. Makasih," kata Mina yang langsung ambil hpnya diatas meja kerja, kemudian fotoin bunganya. Gak lama, Mina tempelin hpnya ke telinga.

The Walk ; Myoui MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang