12 - Berjalan Sendirian

1.2K 260 149
                                    

hai semoga kabar kalian baik-baik dan sehat ya🤗

selamat membaca 🥰




||||

Diruang terbuka itu, Taeyong duduk berhadapan dengan Mina.


Segala perasaan untuk Mina yang terdahulu, berhasil disingkirkan. Karena ya Taeyong sadar, buat saat ini— dia adalah suami dari wanita lain, dan Mina perlu bahagia.



Kehadiran Taeyong bukan semata-mata untuk membuat Mina bingung, tapi... Taeyong akan selalu memastikan Mina memilih yang tepat, dan bahagia sama Haruto.


"Gimana habis jalan sama si coffee man kemarin?" kata Taeyong sambil ketawa kecil, Mina juga bales ketawa sebelum akhirnya melototin Taeyong.


"Masa coffee man sih, Mas?" Taeyong ketawa lagi,


"Ya gak gimana-gimana, kaya jalan biasa aja." sambung Mina. Taeyong natap Mina lekat-lekat, kemudian tarik nafasnya sebelum tanya...


"Sulit ya, Mina? Buat berdiri dan jalan sendiri, berjuang selama gak ada sosok suami?" Mina senyum tipis, sebelum telapak tangannya meraih cangkir kopi yang ada didepannya.


"Awalnya bener-bener sulit, Mas. Berdiri dari rasa sakit, berjalan tanpa aku tau arahnya harus kemana. Setiap kali ... aku takut,"


Mina nunduk, kemudian natap Taeyong lagi.



"Aku takut kalau apa yang aku jalani sekarang ini salah, takut juga setiap langkah atau keputusan yang aku ambil itu keliru." tutur Mina,


"Termasuk, mengiyakan perceraian sama Mingyu?" tanya Taeyong tiba-tiba, dan Mina mengangguk tanpa ragu.


"Mungkin ... Karena itu adalah sebuah keputusan terberat aku selama hidup. Gimana ya, rasanya tuh kaya aku udah berekspektasi banyak tentang pernikahan sama dia, bakalan ngeliat Haruto dewasa dan menua sama-sama, tapi—" Mina narik nafasnya kasar,


"Semuanya hancur. Sampai aku sadar, mungkin kebahagiaanku bukan sama Mingyu, ya udah ... aku berusaha jalani yang ada."


"Berjalan sendirian, meski kadang terjatuh dan ingin berhenti... tapi aku tetap harus nunjukin kalau aku baik-baik aja, aku bahagia dengan caraku sendiri, dengan jalan yang aku pilih— gimanapun dan apapun caranya." sambung Mina, Taeyong ngangguk-ngangguk kemudian senyum lembut ke arah Mina.



"Makasih, ya?" Mina ngerutin dahinya heran, menanggapi ucapan Taeyong.



"Udah berjuang sejauh ini, kamu hebat." tutur Taeyong yang ngebuat air mata Mina gak bisa terbendung lagi, Mina nangis terharu.


"Kita manusia, berada pada poros yang gak menentu. Semuanya gak bisa ditebak. Kapan peristiwa bahagia atau sedih datang, kapan ada orang yang datang dan pergi." sambung Taeyong, tangannya terulur ngasih tisu ke Mina.


"Tapi kita bisa memastikan semuanya sendiri, tentunya... dengan berkorban, apa yang kamu jalani sekarang adalah pengorbanan. Dan Mas yakin semuanya gak akan berakhir sia-sia." Mina masih menatap mata tajam Taeyong itu lekat, setelah helaan nafasnya, Taeyong senyum kembali.


"Semuanya akan terbayar. Entah kamu akan berjalan sama-sama dengan orang lain, atau berjalan sendirian ... itu gak masalah, selama kamu akan terus bahagia." Taeyong mendekat ke arah Mina, tangannya ngusap puncak kepala Mina. Mina senyum, nganggukin kepalanya.





The Walk ; Myoui MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang