Part 12

1K 135 5
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

"Ahahaha, tidak apa-apa lagipula aku juga salah karna terlalu fokus dengan handphoneku." jawab pemuda itu.

'Suara ini? Seperti suatu milik Yuma.' batin Miya yang merasa familiar.

Kedua mata merahnya terkejut melihat orang yang dia tabrak, yang ternyata adalah Yuma. Pemburu iblis yang kemarin malam bertarung dengannya di hutan.

"Hei nona? Apa kau baik-baik saja?" tanya Yuma yang bingung.

"A-aku baik-baik saja, kalau begitu saya permisi tuan eemm?"

"Yuma Esrald."

"Miya Kibutsuji, dah Yuma." pamit Miya dan berjalan pergi.

'Bau badan gadis itu, kenapa sama dengan bau iblis Miya yah?' batin Yuma sedikit curiga.

Kembali lagi ke Miya, sekarang dia sedang duduk di bangku taman sambil memikirkan cara mendapatkan obatnya.

"Meow~"

Miya terkejut mendengar ada suara kucing di sebelah kanannya. Segera saja dia melihatnya, yang ternyata adalah seekor kucing hitam.

"Halo? Sepertinya kau sendirian yah disini?" Miya mengelus kepala kucing hitam itu.

"Meow~"

Kedua sepasang netra mata merah milik Miya menatap kearah kedua mata kucing hitam yang memiliki warna mata yang sama dengannya.

"Bagaimana kalau aku memeliharamu? Lagipula aku juga ingin sekali memelihara kucing yang memiliki mata yang sama denganku." Miya tersenyum lebar sambil mengelus kepala kucing itu.

Kucing hitam itu hanya mendengkur halus saat tangan gadis itu menyentuh kepalanya. Terlihat kalau kucing itu sudah nyaman dengan elusan dari gadis Kibutsuji.

"Hhhmm? Sepertinya kita sudah saling menyukai yah, kalau begitu aku akan mulai memeliharamu."

"Meow~~ Meow~"

"Aku kasih nama Kuro saja yah, soalnya itu sama dengan warna bulumu yang hitam."

"Meow~ Meow."

"Hehehe kalau begitu ayo kita pulang ke mansion Kuro." Miya menggendong tubuh kucingnya.

Saat sampai di mansion, Muzan yang sedang asik menonton televisi terkejut mendengar ada suara kucing di dalam mansion. Segera saja dia langsung mencari keberadaan dimana suara tersebut. Setelah ditemukan ternyata ada seekor kucing hitam di dalam pelukan kakak perempuannya.

"Loh kak? Kenapa kakak bawa kucing di mansion?" Muzan menatap datar kearah Miya dan menunjuk kearah kucing hitam itu.

"Mulai sekarang dia akan menjadi bagian keluarga kita." jawab Miya dengan aura yang berbunga-bunga.

"Tapi kan kak, kakak tau sendiri aku paling tidak suka dengan binatang yang namanya kucing."

"Ayolah Muzan, lagipula Kuro ini adalah kucing yang penurut dan tidak akan merepotkan kita."

Kuro dan Muzan saling bertatapan, melemparkan tatapan tajam antara satu sama lain.

"Kalau begitu, aku ke kamar dulu yah."

Setelah Miya pergi, Muzan menatap tajam juga kesal kearah Kuro dan begitu juga dengan sebaliknya.

"Hei kau kucing! Jangan mentang-mentang kau itu hewan kesayangan kakak, kau bisa seenaknya saja."

"Meow! Meow!"

Mendengar suara tanggapan dari kucing kakaknya, seolah-olah kucing itu tengah menantang dirinya.

~~~ Bersambung ~~~

N

ote

Gambar wajah seperti ini, tapi gambar ini saya cari di Pinterest.

Gambar wajah seperti ini, tapi gambar ini saya cari di Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Older Sister of Kibutsuji Muzan✔️ (Season 2) (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang