Pilihan Yang Rumit

13 2 0
                                    

Bagiku, arti persahabatan itu jauh lebih penting, dari pada perasaan cintaku padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagiku, arti persahabatan itu jauh lebih penting, dari pada perasaan cintaku padanya.

by: Citra Kirana

~In My Silence~

Cuma usul aja sih, kalau gak mau, gpp kok :-D
song recommendation
My hart-ost Hart Seris
Tapi bukan diawal part sih puter lagunya :-D
tapi waktu di hampir akhir part ini ;-)


Happy reading♡

Pembelajaran di sekolah hari ini, sudah kembali normal seperti biasanya. Para siswa bimbingan olimpiade, sudah bisa kembali belajar di kelasnya masing-masing.

Mengantuk. Satu kata itu yang tepat untuk menggambarkan keadaan Farel di jam mata pelajaran petama ini.

Matematika. Pelajaran yang amat membosankan sekali bagi Farel, dengan sekumpulan angka dan rumus yang selalu membuat otaknya jadi terasa panas jika memikirkannya.

Berbanding terbalik sekali dengan sahabatnya Farhan. Dia sangat menyukai matematika. Baginya, matematika itu seperti hobi. Jadi, jika sehari saja dia tak belajar matematika, dia akan merasa tak enak sekali, serasa ada yang kurang.

Farel tak akan heran lagi, jika sahabatnya ini bisa mendapat juara ke lima olimpiade kemarin, di bidang mata pelajaran matematika.

"Huh...." decih Farel. Bosan.

Matanya sudah malas sekali memperhatikan setiap lembar buku LKS matematika miliknya.

"Rel perhatiin! Entar lo gak paham lagi, kan gue juga yang susah nanti" bisik Farhan.

"Gantuk tau! dari tadi liatin angka mulu....! gak paham gue, mau di apain tuh angka!" kesal Farel.

"Makanyaaa, dengerin penjelasannya! biar lo ngerti!"

"Hmm... ya deh! iya!"

Farel melihat sekilas ke arah Farhan. Ternyata Farhan rajin sekali di saat pelajaran favoritnya ini. Dia fokus sekali mendengar penjelasan Pak Suwandi di depan kelas, dan dia juga mencatat semua penjelasan yang ada di papan tulis.

"Kalo matematika aja, sregep banget lo!. Coba kalo bhs. inggris sama biologi, ilang kali dah! itu nyawa!" cibir Farel.

"Brisik! diem kadal! dah sono! pratiin Pak Suwandinya!"

"A...u... ah! suram!"

Farhan hanya bisa menggeleng heran melihat sahabatnya yang satu ini. Susah sekali menyuruh Farel agar bisa fokus di pelajaran matematika ini. Dia selalu aja acuh, dan malah memilih tidur saat Pak Suwandi sedang menjelaskan di depan kelas.

In My SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang