"BAGAIMANA ANAK-ANAK? MASIH SEMANGAT?"
"MASIH"
"OKE, JADI DISINI ADALAH TEMPAT KITA AKAN MENDIRIKAN TENDA. SEMUANYA SILAHKAN MENDIRIKAN TENDA MASING-MASING DENGAN PRIA DISEBELAH BARAT DAN WANITA DISEBELAH TIMUR. MENGERTI?"
"IYA PAK"
Setelah selesai memberikan arahan, Pak bambang dan yang lain pun segera menyiapkan tendanya masing-masing.
Selena, Ghea dan Bianca memutuskan untuk berada dalam satu tenda. Berbeda dengan Alfano yang terbagi menjadi dua tenda, yaitu alfano dengan Awan, sedangkan Gema dengan Kevin.
"Itu Bi, Paku nya lo tumbuk sampe tanah" Selena memberikan intruksi kearah bianca yang mulai memasang patok tenda
"beres"
"Nah jadi deh" Ghea tersenyum bangga melihat hasil kerja keras mereka mendirikan tenda
"Kita gitu loh" selena mengedipkan matanya
"Halah, pasang gitu doang bangga"
Mendengar itu, selena segera menoleh tepat disebelah tenda mereka. Terlihat empat orang gadis menatap sinis kearah mereka.
"Ya trus?" Balas bianca
Gadis dengan kipas angin ditangannya itu memutar bola mata malas " Mau aja lo disuruh-suruh mereka kek babu"
Seketika teman-teman disebelahnya tertawa mendengar ucapan gadis berkipas itu, dita.
Bianca tersenyum miring "Oh gitu? Kalo gue babu trus lo pada apa ha?"
"Sekarang lo berempat bersihin tenda gue"
"Maksud lo?!"
"Oh, lo lupa? Bukti penggelapan uang yang bokap lo lakuin masih ada di tangan bokap gue. Dan kalo sampe bukti itu jatuh ketangan polisi, bokap lo dan perusahaannya bakal hancur saat itu juga. Bersyukur aja bokap gue masih kasihan sama kalian"
"LO!"
"Cepet beresin"
"ARGHH" Dita dan ketiga temannya segera masuk ketenda milik selena dkk dan segera membersihkannya.
"Sadis juga lo" Selena menatap bianca tidak percaya, sepertinya ia menemukan teman satu frekuensi.
"Itu beneran ya bi?" Ghea menatap bianca polos
"Apanya?"
"Yang penggelapan uang itu"
"iya"
"Terus, kok ga dilaporin aja?"
Bianca menghembuskan nafasnya berat, seolah menahan gejolak emosi yang terpendam "Uang bokap gue masih banyak, jadi anggap aja sedekah"
Ghea menatap bianca bingung "Tapi kan itu kejahatan "
"udahlah lupain aja"
Selena yang mendengar itu hanya bisa mengernyit 'Ada yang bianca sembunyikan' pikirnya.
***
Hari sudah semakin sore dan Semua tenda sudah terpasang rapi pada tempatnya.
" OKE ANAK ANAK, KARENA SEMUA TENDA SUDAH DI DIRIKAN DAN YANG LAINNYA SUDAH SHOLAT. SELANJUTNYA MARI KITA KUMPULKAN BEBERAPA RANTING POHON UNTUK DIJADIKAN API UNGGUN NANTI MALAM. CARI DISEKITAR SINI SAJA, USAHAKAN BERKELOMPOK. SIAP? "
"SIAP PAK! " Jawab seluruhnya semangat.
"OKE, LANJUTKAN"
Selena bersama Ghea dan Bianca kembali ke tenda untuk mengambil beberapa keperluan.
"Ambil jaket yuk, makin dingin nih" ajak selena
"Eh tau ga sih? Kata orang nih, kalo kita lagi ditempat baru terus cerita tentang sesuatu yang ga seharusnya di ceritain, kita bakal di tempelin!!" Bianca menakut-nakuti temannya seraya mengeluarkan jaket dari koper.
"Bi, apa si ah" gerutu Ghea
"Jelangkung jelangkung disini ad- plakk" belum sempat Selena menyelesaikan lagunya, Bianca langsung memukul kepala selena.
"Lo kalo becanda langsung beda level anjir"
"HAHAHA, lagian lo yang mulai"
"Udah ah, yuk kita cari kayu"
Mereka bertiga pun keluar dari tenda dan mulai menyusuri kedalam hutan. Siswa siswi yang lain sudah tidak seramai tadi, semuanya sudah bergegas memencar.
Selena, bianca dan ghea memungut ranting ranting kayu, ketiganya nampak asik bercerita tanpa merasa lelah. Mereka semakin dekat dari waktu ke waktu.
"Eh kayanya disana ada sungai deh, anteri gue bentar ya. Gue mau ganti pembalut" Ucap Selena santai
"Okeoke, kuy cepetan biar ga keburu gelap"
Ketiganya berjalan kearah sungai yang tidak terlalu jauh. Jam sudah menunjukan pukul 15:45 wib, yang maan sebentar lagi akan mulai gelap, dikarenakan mereka berada di tengah tengah pohon yang menjulang tinggi.
"Wah air nya bagus, gue ganti di belakang batu besar itu ya"
Selena menapaki batu batu yang tidak terkena air dan sampai ke batu besar di tengah sungai yang ia maksud. Air sungai itu cukup lebar, sekitar sepuluh meteran, namun airnya hanya sebatas betis.
Selena mulai menurunkan celananya, tanpa ribet atau merasa khawatir tentang apapun. Ia mulai mengganti pembalut.
Blitzzz
Baru saja selena mengganti pembalutnya, tiba tiba sebuah cahaya tertuju kearah nya.
"WOI SIAPA LO?" Selena sadar ada yang memotret dirinya, buru buru ia menggantu pengganti pembalutnya lalu membersihkan dan menyimpannya di plastik.
Bianca yang juga menyadari itu, langsung mengarahkan senternya dan mengerjar orang tersebut.
Setelah selesai, selena langsung berlari mengejar bianca diikuti ghea.
"Hosh hosh, dapet Bi?" Selena dan ghea sampai ketempat Bianca.
Bianca masih mengarahkan senternya kesegala arah "Gadapet gue, dia larinya cepet banget. Kayanya si cowo"
"Anjing!" Selena menatap tajam kearah pepohonan tinggi didepannya.
"Yaudah, sekarang kita balik dulu. Udah mulai gelap" ucap selena
"Na, kamu jangan terlalu kepikiran ya, nanti pasti kita bakal nemuin orang itu" Ucap Bianca serius berusaha menenangkan Selena.
Selena menatap Ghea lucu "Hahaha, ya engga lah Ghe. Diliat dari jarak dia foto tadi, foto yang di ambil pasti ga terlalu jelas, ditambah ga ada cahaya dan fotonya pun terburu buru. Kalopun fotonya bagus, yang keliatan juga cuma bokong gue, dan gue ga masalah banget untuk itu, bokong gue seksi hahah"
"Dan kalo dia berani nyebarin foto itu.." Selena tersenyum miring "gue pastiin dia bakal ketangkep"
Ghea menatap selena kagum, ia tidak percaya bahwa selena memiliki pemikiran yang sangat matang, terlebih di situasi seperti ini "Kamu keren bangett"
Bianca tidak terkejut mendengar penuturan selena, dilihat dari gaya Selena yang santai, ia pasti tidak akan terkejut hanya dengan sebuat foto bokong jarak jauh. Dan pasti tidak akan ada yang berani menyebarluaskan foto tersebut, melihat bahwa Selena bukanlah orang yang bisa ditindas.
"Kalo gitu ayo ke tenda"
Ketiganya pun kembali ketenda dengan perasaan yang lebih ringan.
Namun tanpa mereka sadari, ada seseorang diatas pohon yang sudah menahan napas sedari tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
King VS Queen Bullying
Teen FictionSelena Kalista Putri yang ditakuti oleh hampir seluruh Murid disekolahnya karna bullying yang ia dan teman temannya lakukan kepada siapapun yang berani melawan perintahnya. Karna sudah benar benar keterlaluan dengan terpaksa Selena harus dikeluarka...