part 11

880 47 24
                                    

Terimakasih buat yang sudah komen dan vote di part sebelumnya, yang udah baca juga makasihh bangett💓

***

'Hoooeekk'

'hooo-ekk'

"Haah-hoekk"

Alfano segera membuka kantung plastik kedua.

'hoeek'

"Aduhh, udah dong. Tau mabuk bus gini kenapa ga minum obat dulu tadi, ah bego banget sih lo" Selena memijit tengkuk alfano, setelah sebelumnya ia mengikat plastik muntahan alfano dan membuangnya lewat jendela. Bersyukur mereka sudah memasuki kawasan pegunungan, jadi suasana sudah tidak terlalu ramai kendaraan.

'Hoek' alfano kembali memuntahkan isi perutnya.

Mereka yang berada di bis hanya bisa menatap kasihan kearah alfano dan menyumpal telinganya dengan headset, karna jika tidak mereka juga bisa ikut-ikutan muntah hanya dengan mendengar suaranya saja.

Sedangkan Selena tidak bisa tenang dari tadi dan terpaksa membantu alfano.

Alfano menghembuskan nafas lemas " Nih buang"

Dengan sigap tanpa rasa jijik selena langsung mengambil kantung plastik berisi muntahan itu dan segera mengikat lalu membuangnya keluar.

"Oh iya astaga gue lupa, tadi kan mama gue naru minyak angin" Selena langsung mengobrak-abrik ranselnya.

"Nah ketemu, nih lu pake biar mendingan"

Alfano menggeleng lemah, bahkan untuk membuka matanya saja ia tidak kuat. Bayangkan saja, isi perutnya habis terkuras selama 1 jam ini. Sudah 2 jam mereka di bus, 1 jam pertama ia masih staycool, namun  masuk jam ke 2 perutnya benar-benar tidak bisa diajak kompromi.

Melihat keadaan Alfano yang mengenaskan membuat selena prihatin. Ia pun segera menumpahkan minyak kayu putih itu ketangannya dan segera mengoleskannya kepunggung alfano.

Selesai dengan punggung, selena pun kembali menungkan cairan itu ketangannya dan langsung mengoleskannya keperut alfano.

"Ahh" desah alfano tertahan

Deg. Seketika Selena membeku, dan memandang alfano yang masih dengan mata terpejamnya.

Dia lupa bahwa gerakan mengoles sama saja dengan meraba-raba perut kotak-kotak itu secara tidak langsung. Ahh,rasanya ia malu sekali sekarang.

Buru-buru selena mengeluarkan tangannya dari balik kaos alfano.

Selena menggoyang-goyangkan lengan alfano "Bangun lo, nih pake minyak kayu putih nya di leher juga, biar makin enakan"

Tidak ada jawaban. Rupanya Alfano sudah tertidur.

Selena pun menghembuskan nafas lega. Setidaknya, ia bisa duduk tenang selama 30 menit sisa perjalanan ini.

Question: berapa jam kah perjalanan mereka? (yg suka matematika yuk itung2an dulu) 😆

***

"AYO SEMUANYA TURUN DAN KUMPUL DISINI "  Terdengar intruksi dari pak Bambang yang menggunakan toa.

Selena yang mendengar teriakan itu seketika terbangun. Matanya mengerjap pelan,menyesuaikan dengan pencahayaan yang ada.

Bis mereka sudah tiba dititik terakhir mereka bisa menggunakan kendaraan. Dibutuhkan waktu beberapa menit untuk sampai ke lokasi yang sekolah rencanakan.

Selena menatap kejendela dimana teman-temannya sudah berkumpul disana termasuk Bianca dan Ghea, mungkin karna mereka tidak ingin membangunkannya tertidur lagipula tas teman-temannya masih ada di dalam bis.

King VS Queen BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang