Back to 90s

100 38 152
                                    

"Ternyata kau banyak menyimpan luka"

^^happy reading^^

Laki-laki berkaus hitam itu sedang
duduk dan memutar lagu-lagu lama. Memikirkan hal yang akhir-akhir ini sangat mengganggu pikirannya.

Duduk di pinggir kolam memang kebiasaanya sedari kecil. Duduk dan memberi makan ikan yang hidup di kolam ikan belakang rumahnya.

Airnya jernih, ia selalu rajin merawat kolam ikannya itu. Sudah seperti teman baginya. Bukannya tidak ada teman, tetapi terkadang teman tidak sebaik yang kita kira. Ia tak mudah mempercayai orang begitu saja.

Ya walaupun ia sangat percaya kepada Jena. Jena itu berbeda, tolong ingat itu.

Setelah selesai memberi makan ikan di kolam, ia kembali duduk di gazebo yang terletak di dekat kolam. Sambil memakan semangka, buah kesukaannya.

Ia pun membuka kotak kecil yang selalu ia letakkan disamping gazebo. Memutar memori lama. Didalamnya masih sama, ada gulungan kertas yang warnanya sudah tidak putih bersih. Bahkan tintanya saja sudah hampir luntur termakan usia.

Ia kembali membuka pita merah yang menggulung kertas usang itu, hatinya kembali sakit.

Untuk anak laki-laki ku Mark lee.

Aku Mamahmu, Apakah Kamu merindukanku?

Ah mamah sudah tau jawabannya, Bahkan mamah merasa sangat bodoh menulis pertanyaan seperti ini.

Kamu pasti sangat benci ya sama mamah? Jangan benci mamah ya. Tapi Mamah memang pantas buat kamu benci.

Emm, apakah kamu sekarang makan dengan baik? atau kamu malah terus-terusan makan semangka tanpa makan nasi dulu? Jangan makan semangka terus, perutmu butuh sesuatu yang berkarbohidrat.

Makan buah memang bagus. Tapi kalau kamu makan semangka setiap hari dan melupakan makanan pokok itu salah!! Kamu bisa sakit.

Mark pun berhenti setelah membaca kalimat itu. Ia merotasikan bola matanya. Sial, air matanya hampir jatuh begitu saja.

Selanjutnya ia memandang potongan semangka yang ada di piring. Dan berlanjut memandang kulit semangka yang ada di depannya.

"Memang mamah masih peduli sama Mark?" tanyanya sambil tertawa. Tawa yang menutupi luka.

Setelah menguatkan hatinya, ia kembali membaca tulisan yang ada di kertas tua itu.

Gimana kamu tetap sehatkan? Maaf mamah nggak bisa nemenin sampai kamu bertemu gadis yang Mark suka.

Nyatanya Tuhan lebih sayang sama Mamah.

Mamah hidup dengan Jantung seorang perempuan yang sangat Mamah benci.

Mamah nggak tau kalau dia sebaik itu sama Mamah. Dia meninggal sebelum ia akan mendonorkan jantungnya ke Mamah.

Mamah merasa bersalah. Tapi dia tetap memberikan jantungnya kepada mamah, walaupun dia telah pergi bersama suaminya.

Padahal dia masih punya anak, seumuran kamu Mark. Namanya Jena, Jena Park. Walaupun Mamah belum pernah bertemu dengan anak itu.
Tapi mamah sangat yakin dia sebaik Bundanya yang ingin memberikan jantungnya. Walaupun dia tau kalau Mamahmu ini membencinya.

Jika kamu sudah bertemu anak itu, sampaikan salam mamah ya. Tolong sampaikan terimaksih atas kebaikan bundanya. Pasti dia sangat cantik bukan? Atau jangan-jangan kamu suka?

SiriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang